╭══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╮
HAPPY READING
.
.Inilah kehidupan, terduduk diam, tidak pernah tanpa ada cahaya harapan yang datang menghampiri. Choi Hyunsuk, anak kedua dari keluarga besar Choi yang hidup dalam kekayaan murni dari keturunannya, bisa dibilang, keluarganya adalah keluarga terhormat dan di segani oleh orang sekitar.
Choi Jennie adalah ibunya, wanita berumur 45 tahun ini, masih bisa di bilang 25 tahun karena wajahnya yang tak mengeriput layaknya wanita berkepala empat lainya, wajahnya nampak putih, mulus dan sangat terawat, biasanya ia menghabiskan 50 Juta rupiah hanya untuk perawatan wajah saja. Itu hanya lah sedikit uang yang ia keluarkan untuk perawatan wajahnya, belum lagi perawatan tubuh lainnya, apalagi keperluan pribadi lainnya. Dia juga pemilik salon kecantikan yang sudah memiliki banyak cabang di kota ini, bahkan salah satunya ada di luar negeri.
Choi Jiyong, ayah Hyunsuk. Berumur 48 tahun, pemilik hotel bintang 5 di kota ini, serta pemilik pabrik Wine terbesar yang ada di Asia, yang di turunkan turun-temurun dari beberapa generasi sebelumnya, maka tak ayal jika kekayaan mereka tidak akan habis sampai 7 keturunan berikutnya.
Dan kakaknya, Choi Mino. Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional semester 5 yang memiliki tingkat prestasi yang luar biasa dibidang akademik. Sudah banyak prestasi yang ia raih, bahkan mungkin sertifikatnya sudah tidak muat lagi untuk di pajang di dinding kamar, ruang keluarga, dan juga ruang tamu, beberapa dari sertifikat bahkan pialanya masuk kedalam gudang yang ada di rumahnya.
Namun berbeda dengan anak bungsu mereka, Choi Hyunsuk tak berminat di semua bidang yang menyangkut tentang bisnis, ia suka dengan seni dan musik, meskipun banyak prestasi yang ia raih dari bakatnya tersebut, orang tuanya tidak pernah mengapresiasi hasil kerja kerasnya selama ini.
Bahkan beberapa prestasi yang ia raih tidak pernah di pajang di ruang keluarga, atau bahkan di ruang tamu, sepertinya itu mustahil, ia hanya bisa memanjangnya di kamarnya sendiri, meskipun setiap orang tuanya melihat itu, selalu saja di turunkan, mereka tak ingin melihat prestasi anaknya yang berbeda bidang dengan mereka.
Mereka menuntut Hyunsuk untuk belajar cara berbisnis, bukan belajar seni musik. Mereka ingin penerus terakhir dari keluarga mereka, akan lebih baik dari pada mereka, Hyunsuk tertekan, sangat-sangat tertekan, sudah sering kali ia menolak, namun sellau dipaksa.
Hyunsuk benci keluarganya, bahkan ia benci dengan hidupnya, kakaknya juga sama sekali tidak peduli dengan dirinya, ia merasa kakaknya itu malah semakin menyombongkan diri ketika dia mendapatkan prestasi lagi.
Hyunsuk kini terduduk diam di taman rumahnya, memandangi setiap jengkal taman rumahnya yang begitu asri dan sangat terawat, hanya tempat ini, tempat yang Hyunsuk selalu datangi setiap hari, apalagi di waktu sore hari, ia akan betah di sana berlama-lama.
Ponselnya tiba-tiba berdering panjang, menandakan ada telepon masuk, dengan segera Hyunsuk mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Halo?"
"Apa benar anda Choi Hyunsuk?"
"Iya benar, aku Choi Hyunsuk, kau siapa?"
"Maaf menganggu anda sore-sore begini, saya CEO dari Antariksa Entertainment mengundang anda untuk menghadiri acara seleksi pemilihan produser musik baru yang akan diadakan besok pada pukul 8 pagi, apakah anda bersedia?"
Mata Hyunsuk tak bisa berbohong, ia terlihat berkaca-kaca, terharu atas kerja kerasnya selama ini, ia tak menyangkan akan ikut seleksi pemilihan produser musik di salah satu perusahaan musik terbesar di kota ini.
"Baik, saya bersedia, saya akan tepat waktu!"
"Baiklah, terima kasih karena sudah menerima tawaran ini, selamat sore."
Panggil telepon itu terputus secara sepihak, raut wajah Hyunsuk sangat senang, ia menghela nafas panjang karena perjuangannya selama ini tidak sia-sia.
"Tuan muda, aku membawakan mu teh dan cemilan."
Hyunsuk menoleh kearah seseorang yang tiba-tiba datang membawa secangkir teh dan cemilan, dia adalah pengurus rumah ini, dia adalah salah satu dari puluhan maid yang ada di rumah ini.
"ZOYA!!!!" Tiba-tiba saja Hyunsuk berteriak memanggil namanya dan segera memeluknya, beruntung Zoya sudah meletakkan teh dan cemilan tersebut di atas meja kecil yang ada disana.
"Akh! Ada apa Tuan muda?" Zoya nampak kebingungan dengan sikap Hyunsuk yang tiba-tiba memeluknya itu.
"Kau tidak akan percaya, CEO dari Antariksa Entertainment mengundang ku untuk mengikuti seleksi pemilihan produser musik disana!" Dengan semangat Hyunsuk memberitahu kabar gembira ini kepada Zoya.
"Wah! Aku senang mendengarnya, semoga lolos, Tuan muda!" Hyunsuk tersenyum manis kepada Zoya.
Ketahuilah, Zoya adalah salah satu maid yang paling dekat dengan Hyunsuk, apapun masalah Hyunsuk, Zoya pastilah orang yang pertama menjadi tempat curhat bagi Hyunsuk, dia selalu memberi saran yang sangat bermanfaat bagi Hyunsuk.
"Tapi Tuan muda, bagaimana tanggapan Nyonya besar dan Tuan besar nantinya?" Tanya Zoya, hal itu membuat Hyunsuk seketika memudarkan senyumannya.
"Tidak tau, entahlah, apa yang akan terjadi nanti jika mereka tau tentang hal ini." Hyunsuk menunduk lesu, ia baru sadar jika orang tuanya pasti tidak akan mendukungnya untuk hal ini.
"Aku yakin, kau pasti akan melalui semua ini dengan baik, Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian yang berat dan di luar batasan para hambanya, semua ujian yang di berikan pasti sudah sesuai dengan kemampuan manusianya, jadi kau tenang saja, aku yakin kau bisa!" Hyunsuk kembali tersenyum, Zoya memang sangat-sangat bisa diandalkan di saat-saat sekarang ini.
"Aku beruntung bertemu dengan dengan mu, Zoya!"
"Aku juga."
Keduanya tersenyum sembari menguatkan satu sama lain, namun di balik itu semua, ada seseorang yang memandangnya sedari tadi, bahkan merekam pembicaraan mereka.
"Kau akan tamat kali ini, Choi Hyunsuk dan Zoyara!"
BERSAMBUNG
╰══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╯
Hoonsuk's third story!
Gimana guys? Kalian pada mau lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOWFLAKE❄️~Hoonsuk✓
Novela Juvenil"Aku tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan mu." "Aku tau, tapi maaf aku tidak akan bisa bersama mu selamanya." Terbentuknya butiran-butiran salju yang membentuk seorang pemuda yang mencari jati dirinya. Tapi, ia malah bertemu seorang pemuda yan...