Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROSES PENYUNTINGAN akan segera dimulai sebentar lagi dan dirimu masih berusaha menenangkan dentuman detak jantungmu yang berdetak kencang.
Ah, aku gugup.
Kegugupan tak pernah bisa hilang di di hatimu meskipun berkali-kali telah melakukan hal seperti ini. Tanganmu terbuka dan tertutup berulangkali di atas pahamu yang terbalut oleh long dress longgar tanpa kerah melainkan terdapat jaket lucu dan syal di sana.
Kali ini kami berperan sebagai anak dari pemeran utama yang menemani ibunya operasi plastik karena kepercayaan dirinya yang memudar. Dan kebetulan operasi tersebut dilakukan di rumah sakit mencurigakan di pegunungan desa.
Mulutmu terus bergumam tentang kalimat-kalimat dalam film yang akan kamu perankan. Kelopak matamu berkedip fokus walaupun bunyi detak jantung bergema di dalam pikiranmu.
"Berkumpul! Kita akan mulai penyuntingannya."
Berjalan di samping perempuan yang akan berperan menjadi wanita operasi plastik, kamu menunduk dengan pelan. "Mohon bantuannya, Shimne-san."
"Begitu juga aku, Sora."
Kamera telah berpindah untuk menyorot ke jalan yang kosong dan pegawai mengangkat papan pengumuman, "Baiklah, kita mulai syutingnya!"
Bunyi gema langkah kaki di sunyi nya pengunungan menjadi latar belakang adegan pertama, kicauan burung dan suara koper yang ditarik membuat suasana semakin mencekam, terlebih ketika cahaya pepohonan dikurangi semaksimal mungkin.
Tangan yang saling bergandengan sedikit diayunkan untuk mengurangi suasana mencekam. Kedua anak telah muncul di pandanganmu dan perempuan bernama Shinme yang berperan sebagai ibumu.
"Selamat datang, tamu yang terhormat. Kami disini untuk menyambutmu .. silakan, nikmati waktumu disini." Kana, anak kecil perempuan bersuara dengan nada yang sedikit gelap untuk menyesuaikan perannya sebagai anak misterius dari desa. Bibirnya melengkungkan senyum dengan mata merahnya mengintip dari topi lebarnya.
Anak lelaki yang dirimu tidak sengaja untuk mengajak kenalan mulai mengangkat kepalanya dan tersenyum dengan kosong, "Tetapi disini hanya ada satu rumah untuk tamu desa ini. Mungkin sebaiknya mengecek terlebih dahulu sebelum berjalan di sekitar sini."
Hoshino Aquamarine, anak yang memerankan peran anak misterius dari desa yang kedua. Aqua terus berbicara dengan nada riang dan terkesan tidak menyeramkan ataupun digelapkan, namun hal inilah yang menyebabkan keanehan dan muncul rasa takut karena datangnya anak ramah di tengah pengunungan.
Sebentar lagi peranku!!
Kepalamu menunduk dan menghitung satu sampai tiga secara pelan sebelum mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Aqua.
