Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KETUKAN Di PINTU membuat Ai dengan malas harus bangkit dari kasurnya yang nyaman. Menguap keluar dari mulutnya ketika dia merentangkan tangannya ke atas, melihat bahwa Aqua telah bangun karena goncangan itu.
DING DONG!
"Iya sebentar." Ai berjalan menuju pintu setelah membuka pintu lain yang menghalangi ruang tamu dengan pintu masuk. Kakinya dengan mantap melangkah setelah berhasil mengumpulkan semua jiwanya setelah bangun tidur.
Tangannya memutar kenop pintu dengan rasa penasaran pada dadanya, ada pikiran yang mengatakan mungkin saja ini mantannya yang mengetuk namun ada pikiran lain bahwa ini adalah orang asing.
Sebuah bunga disodorkan kepada wajahnya, membuat Ai sedikit melihat pria yang berdiri di hadapannya. Jaket kebesaran berwarna gelap dengan potongan rambut pendek yang mencuat dari kepala jaket yang digunakan.
"Ai .. selamat atas penampilanmu di Tokyo Dome. Gimana dengan anak kembarmu?" Nadanya begitu gelap dengan bola mata yang menatap dengan patah hati kepada superstar ini.
Tak sempat merespon karena terlalu kaget dengan berita ada yang mengetahui keberadaan kedua anaknya, sebuah pisau telah menembus perutnya dan dicabut dengan begitu kasar.
Batuk berdarah yang dia keluarkan tampaknya menarik perhatian salah satu anaknya, Aqua memutar kenop pintu lain dan disambut oleh adegan berdarah ibunya. Mulutnya menganga namun tak sepatah katapun dikeluarkan, terlalu kaget melihat ibunya sendiri ditusuk.
"Ha .. HAHAHAH!! Apa terasa sakit??"
Pria berjaket itu tertawa dengan keras, menikmati penderitaan idolanya sendiri yang dia tusuk tanpa peringatan. "Asal kau tau, aku lebih sakit bahkan lebih menderita darimu! Kau punya anak meski kau seorang idol?? Kau telah mengkhianati kami para fans!!"
Ai memeluk perutnya, berupaya menghentikan darah yang terus-menerus keluar dari sana. Hatinya terasa sakit memikirkan dirinya dibenci oleh para fans, Ai hanya menunjukkan semua hal yang dia bisa dan berikan.
Menunjukan sosok idol yang ideal di mata masyarakat. Yang imut, suci, polos dan menyanyikan lagu tentang cinta yang tulus. Semua telah dia lakukan untuk memberikan sesuatu yang dirinya sendiri tidak kenali.
Sebuah cinta yang Ai tidak tau bagaimana mengungkapkan bahkan mengerti itu. Namun dia berusaha, tersenyum kepada mereka semua dengan wajah yang mengatakan kata-kata kebohongan.
"Kau terus mengatakan semua omong kosong itu seolah-olah menyukai kami! Semua perkataanmu hanyalah kebohongan bukan?!"
Keringat menetes di wajahnya, merasakan napasnya seperti ditarik paksa dari jantungnya. Menghirup udara saja terasa seperti siksaan.
"Aku .. selalu tidak bertanggung jawab dan menjadi manusia penuh putus asa .. aku bahkan tidak tau caranya mencintai orang." Suaranya bergetar begitu hebat, bahkan Ai merasa ngeri mendengar suara yang merdu menjadi hancur lembur seperti ini.
