Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MATANYA TAK berhenti menatap layar ponselnya yang menampilkan berita-berita terbaru dan terhangat. Media massa sungguh kejam, hanya dengan sepintas video mereka sudah berkoar-koar untuk menyudutkan sang korban.
Apa mereka sungguh buta? Yang namanya series ataupun suatu video yang sudah direkam dan diedit, tentulah terdapat unsur rekayasa di dalamnya. Namun mengapa mereka tetap memilih untuk menyudutkan Akane?
Apa karena dia tidak terkenal? Tidak se famous aktris-aktris lainnya? Tapi itu bukan berarti perempuan yang masih berada di jenjang pendidikan menengah ke atas bisa di perlakukan seperti ini.
Oh ayolah, Akane masih seorang remaja yang membutuhkan dukungan baik secara mental maupun fisik. Di saat-saat seperti ini, sebaiknya dia didukung dan bukan di jatuhkan secara emosional lewat kata-kata tak bermoral di jejaring sosial.
BRAK!
Kepalanya menoleh menatap ke arah orang yang seenaknya membanting pintu kelasnya. Dengan satu tangan yang menumpu di gagang pintu dan yang lainnya di atas lutut, Yuki mengambil napas panjang sebelum menatap lelaki dihadapannya dengan rasa khawatir.
"Aqua, ini gawat! Akane tidak bisa dihubungi sama sekali!!"
Kedua alis Aqua mengkerut dan tangannya menekan tombol home pada layar ponselnya, "Apa kau sudah mencoba menelepon keluarganya?"
Gadis berambut hitam dengan panjang di atas punggung itu menggelengkan kepalanya. Tangannya mengusap keringat yang membasahi dahinya akibat berlari dari ruang tunggu ke lokasi kelas syuting mereka.
"Mamanya hanya bilang, Akane keluar beberapa menit lalu untuk membeli makanan tetapi sudah terhitung hampir satu jam Akane belum kembali!"
Jemari milik Aqua terus berkutik pada layar ponselnya, mengetuk nama dan juga icon telepon di pojok kanan. Ponselnya berdering beberapa saat sebelum suara sistem menjawab mereka.
"Nomornya gak aktif."
Yuki menggigit bibirnya panik, dia takut terjadi sesuatu pada sahabatnya itu. Bagaimana jika Akane berbuat macam-macam?
Di sudut pengelihatannya, dia melihat sedikit pergerakan Aqua yang mengambil hoodie yang disampirkan di kursi. "Kau mau kemana ..?"
"Aku akan pergi mencari Akane. Beritahu yang lain kalau misal mereka dihubungi atau menemukan Akane juga." Dia memasukkan lengannya pada hoodie besar itu, guna untuk menghangatkan badannya ketika terkena air hujan.
Mata hitam Yuki melebar sepersekian detik sebelum mencegat Aqua keluar dari kelas, "Tunggu, kau bisa sakit kalau keluar saat hujan deras begini .. aku tau niat baikmu, aku juga mengkhawatirkan Akane. Tapi bila kau sakit, kau akan menambah kekhawatiran kami."
