[17] Bercerita

45 9 7
                                    

Happy Reading!!
Tandai bila ada typo💚

Cia terus bertanya padaku sesampainya di kelas, aku hanya terdiam dengan segala rentetan pertanyaan yang Cia lontarkan padaku.

"Dira, ada masalah apa sama Aca?"

"Ra, jangan diem aja aku kaya orang bodoh yang ngga tau apa-apa," ucap Cia sukses membuatku menoleh padanya.

"Nanti ya Cia," ucapku yang dibalas helaan nafas panjang oleh Cia.

"Tapi bener ya nanti cerita?" Tanya Cia.

Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban.

"Nanti aku kerumah kamu pulang sekolah, kamu harus cerita sedetail-detailnya, oke?"

"Iyaa Ciaa,"

Percakapan ku dan Cia ditutup dengan bunyi bel masuk disertai dengan guru mata pelajaran yang sudah datang.

****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 2 menit yang lalu, aku menunggu Cia di depan ruang TU.

Cia sudah izin pada Tante Vina melalui sambungan telepon, meminta izin pergi ke rumahku setelah pulang sekolah.

Beruntung nya Tante Vina mengizinkan Cia bermain di rumahku.

Kupikir Cia akan pulang kerumahnya terlebih dulu, baru setelah itu dia pergi kerumahku.

"Yuk Ra," ucap Cia sembari menggaet tanganku.

"Udah?"

Cia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Nanti sampe dirumah kamu, langsung cerita ya,"

"Iya Cia iyaa," jawabku tampak lelah

"Siipp," Cia hanya cengengesan di tempatnya.

Aku dan Cia berjalan menuju parkiran, tempat dimana motorku berada.

Sesampainya di rumah, aku memarkirkan sepeda motorku di garasi sembari mengajak Cia masuk.

"Assalamualaikum," ucapku dan Cia berbarengan.

"Bundaaa," panggilku sedikit keras merasa tak ada jawaban.

"Wa'alaikumussalam neng Dira udah pulang, Ibu lagi pergi neng tadi sih katanya mau beli perlengkapan butik," ucap Bi Ijah membuatku mengangguk.

"Oh gitu, oiya Bi kenalin ini Cia temen sekelasnya Dira," ucapku sembari mengenalkan Cia pada Bi Ijah.

"Oh iya neng Cia, neng Aca nya ngga ikut juga?" Tanya Bi Ijah membuatku terdiam sejenak.

"Ngga Bi, Aca nya lagi gabisa ikut," ucapku.

"Yauda Bi, Dira sama Cia ke kamar ya," pamitku menggaet tangan Cia.

Bi Ijah menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.

****

Sesampainya di kamarku, aku dan Cia memutuskan untuk berganti baju terlebih dahulu.

Setelah nya, aku mengambil beberapa cemilan yang berada di dalam kulkas mini ku yang berada di dalam kamar.

Sembari menunggu Cia berganti baju, aku membuka ponselku yang sedari tadi ku matikan.

Rentetan pesan masuk ke dalam ponselku, aku mengabaikan nya.

Aku lebih tertarik dengan dengan aplikasi berwarna ungu berbentuk kamera, ya kalian pasti sudah tau kan?

Aku larut dalam media sosial ku yang menayangkan pacar-pacar tampan haluan ku.

Masa SMP [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang