8

1.5K 112 2
                                    

. . .

Esok paginya, Jimin sedang mengemasi beberapa kotak bekal ke dalam tasnya dan berpakaian cukup rapi di pagi ini entah dia mau kemana yang pasti dia tampak bersemangat.

"Sudah selesai waktunya pergi" Jimin menggendong tas ranselnya lalu pergi keluar kamar.

Saat Jimin selesai menutup pintu, ia tidak menyadari jika ada seseorang yang sedari tadi melihatnya terdiam di belakang Jimin.

"Kamcagi! " Jimin tersentak saat menemukan manusia pucat berdiri di hadapannya saat Jimin berbalik untuk pergi.

Di sana mereka bersitatap satu sama lain sampai pada akhirnya Jimin memutuskan pandangannya lalu Tanpa basa basi Dengan buru buru Jimin pergi meninggalkan Yoongi yang hanya diam melihat kepergian Jimin.

. . .

"Mine! "

"Hahaha haiii jaemin!" Ternyata sedari tadi Jimin sangat bersemangat untuk bertemu Jaemin, entah mengapa akhir akhir ini mood nya kembali membaik melihat wajah Jaemin.

"Kau sudah lama menunggu? " Jaemin menggeleng lucu sampai anak rambutnya ikut bergerak.

"Aku senang bisa piknik di sungai Han seperti dulu " Jaemin menyunggingkan senyum manisnya pada Jimin.

"Aigoo, aku juga sangat senang, mari kita nikmati makan ini" Jimin menata satu persatu makanan dari dalam tas ranselnya.

Sejak tadi pagi Jimin sudah menyiapkan semua ini tanpa sepengetahuan siapapun.

"Wahhh,,,,,, kau memang jagonya membuat makanan enak mine" Jaemin mengusak rambut Jimin gemas.

Mereka tertawa dan bercerita di sepanjang piknik, mereka terlihat sangat bahagia satu sama lain tidak di herankan Jika Jimin merasa nyaman dengan Jaemin walau mereka harus terpisah selama 7 tahun tapi tetap saja mereka merasakan kenyamanan yang dulu pernah mereka lakukan.

"Aku senang berada di dekatmu Mine" Ucap Jaemin dengan lembut membuat pipi Jimin memerah.

. . .

Seminggu berlalu

Yoongi terdiam di teras, matanya fokus pada satu subjek yang di pastikan itu adalah Jimin yang baru saja tiba di dorm, Yoongi melihat jelas senyum yang tidak pernah ia lihat lagi belakangan ini dari Jimin, ya memang belakangan ini Jimin sangat jarang di dorm ia lebih memilih untuk keluar dengan Jaemin dibandingkan diam di dorm yang akan menambah sakit hatinya.

Yoongi menghela nafas panjangnya, ia kembali menatap ke arah depan saat Jimin sudah masuk ke dorm, hatinya sedikit gelisah dengan prilaku Jimin, memang benar keinginannya membuat perasaan Jimin hilang padanya tapi bukan malah Jimin yang menjauh seperti orang asing.

Bukan ini yang di inginkan Yoongi, ia hanya mau semua seperti dulu, tapi Jimin malah menjauhinya.

. . .

"Haii! Semua! " Jimin berlari kecil dengan senyumnya ke arah member yang tengah berkumpul di ruang tamu dorm.

"Kau sangat senang rupanya, ada apa? " Jimin mendudukan dirinya di salah satu sofa yang kosong dekat Jungkook.

"Ini aku bawakan sedikit oleh oleh dari eomma, kemarin kan aku ke busan bersama Jaemin. Ini untuk kalian" Jimin membagikanya satu persatu, namun anehnya Jimin tidak sesenang itu saat memberikannya pada Yoongi.

Ia memilih untuk tidak menatap wajah Yoongi dan malah menunduk fokus pada kantung yang ber isi banyak oleh oleh, ia merogohnya cukup dalam membuat Yoongi terdiam sebentar melihat wajah Jimin yang menunduk.

Tidak ada basa basi Jimin langsung memberikanya, Yoongi yang mendapat prilaku seperti itu merasa marah(?) Padahal bukanya itu bagus?.

"Wah makasi Jimin" Jimin menganggukan kepalanya.

"Bagaimana project mu dengan Jaemin?"

"Seru!, dan berjalan lancar Juga Hyung,,,, aku sangat seneng Hyung"

"Wah iya kah, Jaemin itu orangnya seperti apa? " Jimin kembali bersemangat saat akan menceritakan seperti apa Jaemin.

"Jaemin itu sangat lucu, baik, perhatian dan cepat membuat orang lain nyaman, dia itu sangat peduli pada siapapun Hyung" Yoongi yang mendengar itu sedikit agak jengkel sebenarnya namun ia penasaran juga.

"Ya terlihat dari wajahnya dia pria yang baik" Jimin mengangguk antusias

"Pastinya Hyung kapan kapan ayo ikut aku bertemu Jaemin, pasti kalian tidak akan bosan denganya"

"Cih" Yoongi bedecih membuat semua atensi melihat ke arahnya yang menatap ke sisi lain dengan wajah tak suka.

"Kau kenapa Hyung? " Tanya Taehyung

"Tidak, hanya bosan saja mendengar celotehan Jimin yang tidak berguna, Jaemin? Cih siapa dia, presiden? Jangan berlebihan Jim, bersemangat sekali seperti dia orang penting saja." Yoongi berdiri dan pergi meninggalkan semuanya yang terdiam sedangkan Jimin mencoba mengontrol emosinya.

"Apa masalah mu Hyung? " TanyaJungkook

"Tidak ada hanya bosan saja mendengar nama itu, tidak penting juga bagi ku untuk terus mendengarnya"

"Setidaknya Jaemin ku memiliki banyak teman dan di sukai banyak orang tidak seperti mu yang membosankan dan tidak memiliki teman" Yoongi terhenti dari langkahnya menuju kamar, tanganya mengepal kuat.

"Terserah apa katamu, aku tidak peduli. Tidak memiliki teman jauh lebih baik, sehingga waktu ku tidak terbuang habis seperti Jaemin yang terus meladeni mu" Jimin hanya bisa diam dan tidak meladeni perkataan Yoongi, sesuai dengan keinginan Yoongi agar Jimin menjauh darinya.

"Sudah jangan di dengerkan perkataan si pucat itu ya" Seokjin mengelus punggung sempit Jimin, mencoba untuk menenangkan Jimin.

Tbc

hurt feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang