. . .
Taehyung yang baru masuk langsung mendudukan pantatnya di tempat yang JiMin duduki semalaman, kedua netranya melihat Yoongi dari atas sampai bawah, ia merasa sangat prihatin dengan kondisi Yoongi.
" Apa kondisi Hyung sudah membaik? " Yoongi yang awalnya masih fokus pada ponselnya kini beralih menatap Taehyung yang duduk dengan wajah yang tidak bisa di jelaskan.
"Menurutmu? " Taehyung tersenyum.
"Pasti sudah membaik apalagi ini berkat JiMin yang menjaga dan merawatmu. " Yoongi hanya menatap datar Taehyung, walaupun begitu hatinya dan pikiranya tengah menebak-nebak apa yang terjadi dengan manusia di hadapannya ini.
"Hm"
"Hyung,,,,,,bagaimana hubungan mu dengan JiMin? " Yoongi menaikan satu alisnya saat Taehyung menyeletuk hal yang aneh.
"Hubungan apa? "
"Itu,,,, apa kau sudah berbaikan denganya? " Yoongi menarik nafas beratnya.
"Ya begitulah" Taehyung hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.
"Memangnya kenapa kau tiba tiba bertanya begitu? "
".... " Taehyung tidak menjawab melainkan melamun, matanya fokus pada satu objek dan bulu matanya tidak bergerak sama sekali, pikiranya kalut hatinya banyak sekali mengeluarkan kalimat-kalimat yang membuat Taehyung jadi melamun.
"Taehyung? " Yoongi mencoba memanggilnya namun taehyung tidak menjawab.
"Tae! " Yoongi kembali mencoba namun tetap saja.
Hingga akhirnya Yoongi kesal dan,,,,
TAK!
"Auhhhhhhh Hyung sakit! " Keluh Taehyung saat casing ponsel Yoongi yang lumayan tebal dan berat mengenai dahinya hingga memerah.
"Jika ingin melamun jangan di sini, aku tidak membuka jasa untuk meladeni orang melamun" Taehyung yang merasa tersindir berat pun hanya bisa mengelus² dahinya lalu pergi dari kamar Yoongi.
"Aku pergi Hyung, semoga kau cepat sembuh".
" Pergi, pergi saja! "
. . .
Cklek,,,,,
"Oh? Tae mau kemana? , tidak jadi menjenguk Yoongi Hyung? " Taehyung yang berpapasan di depan pintu dengan JiMin hanya terkekeh sembari masih memegangi dahinya yang lumayan berdenyut.
"Sudah kok Jim, sebentar saja soalnya aku masih ada urusan, kalau begitu aku pergi dulu ya" JiMin menganggukan kepalanya lucu sampai anak rambutnya ikut bergerak.
"Ck ssssttt sakit sekali" Taehyung pergi sembari mengeluh kesakitan, sedangkan mata JiMin mengikuti arah gerak Taehyung yang sedang meringis.
"Dia kenapa ya? "
. . .
Di tempat lain Jungkook tengah duduk sendirian di ayunan taman belakang, kakinya tanpa alas menyentuh langsung lebatnya rumput, matanya terus saja memandang ke arah depan tanpa mau beralih, pikiranya kalang kabut ia tidak tau lagi bagimana kedepannya antara dirinya dan Taehyung.
"Apa aku terlalu berlebihan padanya?" Tanyanya seorang diri, tatapannya pun mulai menyendu, jika di pikir² banyak juga kenangan antara dirinya dan Taehyung bahkan di taman ini, biasanya mereka sering mengobrol bersama di sini bersama yeontan juga, tapi sekarang semua terasa berbeda mungkin perbedaan ini di rasakan saat Taehyung memiliki hubungan dengan girl group lain yang membuat perlahan demi perlahan kebiasaan mereka mulai terlupakan, yang biasanya mereka sore hari bermain di ruang tamu atau saat pagi hari berjalan jalan di sekitaran dorm tapi kini sudah tidak pernah lagi.
Hanya Jungkook yang masih setia melakukan hal itu walaupun, hatinya berat dan raganya rapuh tapi sedikit kenangan itu membuat dirinya tidak mau melupakan kebiasaan itu, lama melamun tidak sadar sepasang kaki sudah berdiri di belakang ayunan Jungkook sembari menatap punggung sempit sang empu yang masih berdiam diri.
Perlahan kaki jenjang itu berjalan mendekat.
"Aku benci ketika memiliki perasaan untuk seseorang, aku benci dengan diriku yang masih mengharapkannya" Ucap Jungkook dengan air mata yang sudah membasahi pipi secara tiba tiba yang membuat orang di belakangnya menjadi diam dan tidak mau melanjutkan aksinya untuk menyapa.
"Kenapa harus dia?, kenapaa bukan orang lain saja yang aku suka?!!!!! " Pria dengan tubuh tinggi itu masih senan tiasa di belakang dan mau mendengar lebih banyak lagi.
"Taehyung bukan orang biasa! Hampir separuh isi Dunia yang menyukainya!, kenapa kau senang sekali mencari penyakit hati Jungkook! Kenapa kau tidak bisa beralih barang sedetik pun darinya! KENAPA?!" Pekik Jungkook untuk dirinya sendiri, sedangkan pria di belakangnya malah membelalak tidak percaya.
Bugh!
"Pengecut!!!!!, aku membencimu!!!!,Hiks kenapa harus dia!!!!!, AKU ORANGNYA AKU YANG MENCINTAIMU LEBIH DULU! TAPI KENAPA BUKAN AKU YANG KAU PILIH!, SEKALI SAJA LIHAT KE ARAH KU HIKS! SAKIT! " Erang Jungkook sembari memukul dadanya guna mengurangi rasa sakit di hatinya, sedangkan pria itu menatap pilu sosok Jungkook, hatinya juga entah mengapa begitu terluka.
"AKU MEMBENCI MU! " Tubuh Jungkook bergetar hebat, Jungkook meremat rambutnya hingga dapat di rasakan tarikan itu sangat kuat dan menyakitkan tanganya juga masih memukuli dada bidangnya.
"KOOK! " dari arah belakang suara teriak itu terdengar tidak asing di telinga Jungkook dan dengan tiba tiba dekapan hangat mendarat di tubuh Jungkook.
"Stop kook"
"LEPAS!!!! AHGKKKKK! " Jungkook memberontak setelah tau siapa pelaku yang memeluknya kini.
"AKU MEMBENCI MU KIM TAEHYUNG!!! KAU BAJ*NGAN!!!!!"
"ya ya kau boleh membenci ku, aku memang baj*ngan yang tidak pernah menyadari perasan mu, tapi tidak seperti ini, ku mohon lepaskan" Taehyung masih membekap tubuh yang bergetar itu dan masih mencoba melepaskan genggaman erat tangan Jungkook pada rambutnya.
"PERGI!!!! HIKS PERGI TAEHYUNG! MENJAUH DARI KU HIKS" tak kuasa taehyung juga ikut menangis.
"Maaf kook, maaf" Ucap Taehyung saat Jungkook sudah mulai tidak berontak.
"AKU MUAK! "
. . .
TBC
Hohohooooo HALOOOOO I'M BACK!!!.
ISTRI YOONGI YANG ANGGUN RUPAWAN INI MEMBAWAKAN WDP LAGI KALIAN JANGAN NGAMOK LAGI YAKKKK DI BACA DI CERMATI DI HAYATI AWKAWK KOMEN SAMA BINTANGNYA JUGA JANGAN LUPAAAA BIAR AKU TAMBAH RAJINN BUATNYA!!! 💋😘.
SARAN DONG CCKNYA HAPPY ENDING APA BAD?