24

1.1K 98 12
                                    

. . .

Beberapa hari kemudian.

Di kamar Yoongi, JiMin tengah melihat Yoongi yang tertidur pulas setelah memakan banyak sekali obat yang di berikan dokter, belakangan ini Yoongi tampak lebih kurus dari biasanya, dia susah makan, entah apa yang tengah di pikirkan Yoongi, dia selalu melamun, infusnya belum juga kunjung terlepas dari punggung tangan Yoongi, kata dokter Yoongi masih banyak pikiran, padahal sudah banyak yang memarahinya bahkan Seokjin sudah mengamuk dengan panci pinknya.

"Hyung sebenarnya apa yang tengah kau pikirkan? " Tangan mungil JiMin dengan telaten nengusap dahi Yoongi yang mengkerut meski di dalam tidurnya.

JiMin sedih melihat Yoongi seperti ini, apalagi ketika Jaemin datang Yoongi langsung tidak enak makan dan mendiami jimin, JiMin di buat binggung olehnya.

Sebenarnya apa mau Yoongi?, apa dia cemburu dengan Jaemin? Pikir JiMin.

Ayolah Jimin sudah melakukan banyak cara demi bisa melupakan perasaannya kepada Yoongi, sudah sejauh ini mana mungkin dia bisa meninggalkan Jaemin yang tulus dan sudah menunggu nya selama ini, jika boleh memilih JiMin lebih baik menghilang saja dari hadapan Yoongi dan Jaemin.

"JiMin? " JiMin yang asik melamun di buat tersadar oleh Seokjin yang masuk ke kamar.

Seokjin mendudukkan dirinya tepat di hadapan JiMin, Seokjin duduk di tepi ranjangn Yoongi sembari melihat si pucat tertidur.

"JiMin apa yang sedang kau pikirkan? " Seokjin mengalihkan atensinya pada JiMin.

"Tidak ada Hyung hanya saja,,,,,,,, " JiMin menunduk lesu bagaimana cara mengatakannya ya?.

"Hanya apa, bicaralah pada ku" Seokjin dengan lembut mengelus surai coklat milik Jimin.

"Hyung siapa yang harus aku pilih?, mengapa semuanya begitu rumit sekarang?, apa yang harus adik mu ini lakukan Hyung? " Seokjin mengerti maksud JiMin, Seokjin adalah kakak yang sangat peka terhadap adik adiknya.

"Heyyy tenang, coba kau tanyakan hati kecilmu Jim, tanyakan padanya siapa yang masih berada jelas di sana, apakah si pucat bodoh ini atau Jaemin, coba kau renungkan sejenak, pada siapa perasaan mu tertuju" JiMin terdiam, kedua netranya menurun beralih melihat Yoongi.

"Ego memang keras Jim, jika di paksakan maka tidak baik, aku mengerti dirimu sedang binggung, aku juga paham semua masalahmu, aku bisa membantu setiap masalah mu tapi,,,,,soal perasaan hanya dirimu sendiri lah yang bisa menyelesaikan nya, JiMin kau adik ku bukan, kau adik ku yang paling kuat, kau pasti bisa menetukan pilihan mu, jangan pernah sekali pun menggantung seseorang yaaa. " Setelah mengatakan itu Seokjin pamit pergi dia membiarkan JiMin berpikir dan bertanya pada hatinya.

. . .

Sedangkan di tepat lain, Jaemin merenung di tempat latihannya, semenjak kejadian dirinya yang datang ke dorm JiMin dan menemukan JiMin tengah merawat Yoongi hatinya juju sangat sakit, tapi apa boleh buat dirinya masih belum memiliki hak apapun terhadap JiMin, ia juga merasa JiMin masih memiliki perasaan kepada Yoongi, coba lah lihat perlakukan JiMin terhadap Yoongi, mimik wajah JiMin tidak bisa di pungkiri lagi, kalau JiMin masih memiliki perasaan pada Yoongi

"Hey! Kau kenapa melamun sejak tadi? Apa yang membuat mu tidak fokus begini Jae? " Tegur mark secara tiba tiba membuat Jaemin sedikit terperanjat.

"Ah,,,, tidak ada Hyung, aku hanya sedang lapar heheh" Itu juga menjadi faktor utama karena Jaemin tidak enak makan belakangan ini. Jaemin terlalu banyak kalut dalam pikirannya ketakutan yang selama ini ia rasakan semakin besar.

Ketakutan jika JiMin lebih memilih Yoongi ketimbang dirinya, rasa itu menyeruak membuat dirinya tidak enak makan, apa yang harus ia lakukan semisal JiMin tidak memilih nya tapi cinta bukanlah ajang untuk di perlombakan, Jaemin akan dengan siap melepas JiMin jika memang dia lebih memilih Yoongi tetapi,,,,,, bagaimana dengan perasaanya?.

Sedih dirinya sangat menyedihkan dia tidak pernah merasa sekacau ini, dirinya bisa sebahagia itu juga berkat Jimin.

"Kenapa kau suka sekali berbohong? " Jaemin yang mendengar itu mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau selalu menyembunyikan segala hal pada kami bahkan perasaan mu yang sedang sakit begini?, kau pikir selama ini kami tidak memperhatikan mu? Kau pikir selama ini kami tidak peduli pada mu???"

"Hyung? " Jaemin masih tidak mengerti.

"Soal JiMin bukan????, kau menyimpan perasaan padanya, tapi dia masih memiliki perasaan dengan Yoongi" Jaemin terkejut.

"Bagaimana,,,, "

"Aku tau segalanya Jaemin! Tauuuuu dan sekarang aku tidak mau melihat mu terus begini, besok kau ajak JiMin dan Yoongi pergi ke taman tempat biasa dirimu dan dia, kita lihat siapa yang akan JiMin pilih, aku tidak mau JiMin terus binggung dengan perasaannya! " Tegas mark

. . .

Tbc

SUDAH YAAAA, JANGAN NGAMOK LAGIII AKU BARU PULANG CAMPING DAKIT LOOO HIKS TAPI UDAH ENAKAN KOKKKK COBA TEBAK YAKKK KIRA KIRA JIMIN MILIH SIAPA NIIIII OIYA LAGI BENTAR UDAH MAU END AJA AWKAWK INGET VOTE DAN KOMENNNN LUP LUP SEKEBON 🥰🥰🥰

hurt feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang