Flasback"Hyung,,,,,, kau sedang apa di sini? " Jungkook yang baru saja kembali dari belanja di supermarket menemukan Jimin yang duduk sendirian di taman milik agensi.
"Tidak ada Kook, aku hanya ingin mencari udara segar" Jimin menampilkan senyumnya.
"Oh,,,,,, lalu bagimana dengan Yoongi Hyung? " Jimin terdiam senyumnya pun luntur perlahan dari wajahnya.
"Jangan bahasa soal itu dulu ya Kook, aku sedang tidak mau memikirkan wajahnya" Jungkook hanya bisa mengangguk dan terdiam.
"Baiklah, lalu bagimana dengan projek mu?, apa berjalan lancar? " Jimin mengangguk.
"Ya,,,,, dan kau tau aku senang bisa bertemu dan bernyanyi bersama dengan teman lama ku" Jimin tertawa kecil saat mengingat pertemuannya kemarin.
"Bagus kalau begitu aku juga akan ikut senang kalau kau senang Hyung, aku udah sangat lelah melihatmu menangis jadi mulai sekarang tertawalah seperti itu ya? " Jungkook tersenyum menampilkan deretan giginya.
"Ya,,,,, dan aku ingin memberitahu mu suatu hal "
"Apa itu? " Jimin memalingkan pandangannya kedepan dengan kedua tangannya yang saling mengenggam satu sama lain.
"Aku ingin akhiri semua ini Kook, aku ingin melupakan Yoongi Hyung dan membuang jauh jauh perasaan ku, aku lelah, aku lelah selalu mencintai sendirian, aku lelah tidak pernah di anggap dan aku menyerah untuk mempertahankan perasaan ku Kook, sudah cukup selama ini rasa sakit ku tidak lagi" Mata jimin berkaca kaca.
Sebenarnya ia tidak sanggup dan tidak pernah mau melupakan Yoongi, ia masih mau berharap dan mempertahankan perasaanya tapi hatinya sudah cukup lelah.
"Hyung? Kau yakin? "
"Ya,,,,,, kalau di pikir pikir hidup seperti ini seumur hidup cukup melelahkan dan seumur hidup itu sangat panjang" Benar juga hidup dengan perasaan tak terbalaskan sangat menyakitkan.
"Ya kau benar Hyung, aku akan selalu mendukung apapun keputusan mu" Jimin memeluk jungkook.
"H-hyung? " Jungkook binggung dengan Jimin yang secara tiba tiba memelukanya.
"Kau juga pasti bisa melupakanya ya Kook, jangan sakiti hati mu, hidupmu terlalu berharga untuk di sia siakan, jangan menunggunya lagi ya, aku menyayangimu Kook" Jungkook meneteskan air matanya di bahu Jimin dan meremat baju Jimin.
"Sakit Hyung hiks" Gumam jungkook dan menenggelamkan wajahnya di bahu Jimin.
Kedua netra sipit itu melihat dengan jelas semuanya dari lantai atas bahkan suara yang mereka timbulkan, membuat sang pemilik netra sedikit menggeram.
Flasback off
. . ."Wah pucat sedang apa di sini? " Seokjin yang baru saja tiba diruang tamu dorm langsung menegur Yoongi yang terbengong di sofa.
"Tidak ada, aku hanya ingin di sini" Sebenarnya sedari tadi Yoongi memikirkan sesuatu yang mengusik aktivitasnya.
"Ooo, hey apa kau ingat tentang rumor mu dan wendy itu?, sudah trending lagi. Ku dengar dengar banyak yang membicarakan hubungan kalian di twitter dan katanya wendy menyukai mu apa itu benar? " Yoongi tersentak dari diamnya.
"Hyung apa apaan itu, jangan menjadi tukang gosip seperti itu Hyung, kau sudah tua"
"Yih anak kodok, aku tidak sedang menggosip aku hanya memberitahu" Yoongi tak menghiraukan Seokjin dan malah pergi begitu saja.
"Memang tidak ada sopannya manusia itu"
.
"Wendy menyukai ku? " Pertanyaan yang selalu terlintas di dalam benak Yoongi sejak kemarin.
"Apa benar? "
Yoongi kemarin memikirkan perkataan Jimin dengan Jungkook ternyata benar dugaanya, Jimin menyukai dirinya, lalu bagimana ? Yoongi sendiri tidak pernah sekalipun memikirkan akan menyukai sesama jenis apalagi itu Jimin.
"Sial......! "
. . .
Studio genius
"Hyung,,,,, " Yoongi tersentak dari duduknya matanya tak berani menatap ke arah lain walau hatinya berteriak untuk melihat orang itu.
"Hm? "
"Bisa kita bicara sebentar? " Yoongi hanya mengangguk.
"Aku juga ingin membicarakan sesuatu dengan mu, masuklah"
"Nanti malam ada rapat di tempat biasa dengan semua member kau bisa hadir bukan? " Yoongi hanya mengangguk.
"Sekarang giliran ku, Apa benar kau menyukai ku? " Jimin shock, bagimana dia bisa tau?.
"M-maksud mu Hyung? "
"Berhenti menyukai ku, aku ini normal,jauhi aku jika itu perlu untuk membunuh rasa suka mu pada ku Jim, kau tau aku sangat tidak suka dengan hal menyimpang, kau pria jadilah pria pada umumnya kau di sukai banyak wanita tapi kenapa harus aku?! Aku tidak suka saat kita trending dengan nama menjijikan itu Jim tolong mengerti!" Ucap Yoongi sedikit menaikan nada suaranya namun masih dengan posisi memunggungi Jimin
"Hyung,,,,,," Mata Jimin berkaca kaca ia sangat tidak menyangka Jika hatinya sakit mendengar itu semua
"Ya itu benar tapi apa kau tau Hyung? Kau tahu berapa lama perasaan ini aku simpan?,berapa banyak luka yang aku tampung? Dan berapa banyak jenis sakit yang aku Terima dari sikap mu? Apa kau pernah memikirkan itu sedikit saja? Sedikit saja menoleh ke arah ku Hyung lihat aku! Lihat perjuangan ku dan lihat tekad ku, aku mungkin menjijikan di mata mu Hyung tapi aku juga manusia aku memiliki perasaan walau itu menyimpang. Sakit Hyung menyadari aku menyukai lelaki seperti mu di setiap harinya bahkan aku tidak pernah merasa keberatan dengan semua hinaan mu Hyung tapi ini sangat menyakitkan,, sakit Hyung, menyimpan perasaan selama 7 tahun lamanya, melihat orang yang kita sayangi bersama orang lain . Selalu melihat belakang punggumu di saat hyung bisa tertawa lepas dengan wanita lain" Jimin berdiri sembari menghapus air matanya yang tak henti menetes dan berjalan meninggalkan studio lalu menutup pintu cukup kuat.
Yoongi terdiam netranya sudah tidak lagi fokus pada layar besar di depannya melainkan turun dan mengepalkan kedua jemarinya, sakit mendegar Jimin yang menangis seperti itu hanya karna rasa yang tidak wajar menurut Yoongi.
Tbc