. . .
"Aku,,,,, "
Dengan tiba tiba entah bagaimana Yoongi merasakan sakit kepala yang begitu hebat kepalanya berdenyut dengan kuat di iringi suara dengungan yang memenuhi kepalanya, pengelihatannya pun mulai merabun, Yoongi tidak dapat mendengar perkataan JiMin dengan jelas atau bahkan merasakan aliran darah segar yang mengalir dari hidungnya, detak jantung pun berpacu begitu cepat dengan lihir dirinya mencoba memanggil JiMin yang tidak menoleh ke arahnya, Yoongi yang sudah tidak tahan mengarahkan kedua jemarinya untuk meremat rambutnya dengan kuat hingga urat di kepala Yoongi terlihat dengan jelas, akibat tarikan itu helai demi helai rambut mulai jatuh berserakan di atas rumput.
Darah terus bercucuran mewarnai baju Yoongi dan juga bungkus cemilan yang berada tepat di kedua sela kaki Yoongi, dengan deruh nafas yang tak stabil membuat kedua bahu ringkih itu naik dan turun tidak beraturan.
Samar Samar Yoongi dapat mendengar tangisan JiMin, dirinya mencoba untuk merangkak menghampiri JiMin namun sayangnya tubuhnya sudah tidak kuat menopangnya dan pada akhirnya.....
BRUGH!!!!
"YOONGI!!! " Yoongi terjatuh dan tergeletak di atas rerumputan dengan darah yang masih terus mengalir dari hidungnya hingga menjadi genangan darah di rumput.
JiMin yang melihat itu menangis maraung raung dan menghampiri Yoongi, Jaemin dan Mark pun tanpa pikir panjang segera memahpah Yoongi ke mobil.
Sayup sayup Yoongi masih dapat mendengar tangisan JiMin yang memanggilnya, matanya sedikit terbuka untuk melihat JiMin yang kini tengah memangku kepalanya, tangan pucat itu mengarah ke wajah JiMin yang sembab, berusaha membelai wajah Jimin, sedangkan JiMin menangis tak kuasa melihat Yoongi.
"Ji-jimin? " Tanya Yoongi dengan suara yang sangat lihir.
"Iya Hyung ini aku hiks kau harus bertahan Hyung" JiMin menggenggam tangan Yoongi yang berada di pipinya, tanganya sangat dingin dan kurus.
"Makasi ya" Ucap Yoongi sambil tersenyum sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
"HYUNG! HIKSSSS JAEMIN TOLONG CEPAT! " pekik JiMin.
. . .
RS kst..... UGD..
Dengan tergesa-gesa Jaemin dan Mark menggendong Yoongi masuk ke dalam rumah sakit...
"TOLONG DOKTER! " teriak JiMin sekuat tenaga, membuat beberapa perawatan terlihat berlarian dari berbagai arah dan mengambil alih Yoongi dari Jaemin dan Mark.
Yoongi segera di larikan ke UGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Tolong tunggu di luar" Perintah salah satu perawatan memperingati JiMin yang kala itu ingin masuk.
"Tolong selamatkan dia hiks"
"Kami akan melakukan sebisa kami"
Blam!
Pintu tertutup menyisakan JiMin yang terjatuh dari posisi awalnya lalu menangis, Jaemin yang melihat itu merasa bersalah atas kejadian ini, seharusnya ia tak membawa Yoongi dan JiMin pergi.
"Mark Hyung tolong hubungi agensinya" Titah Jaemin.
. . .
NamJoon dan member lainnya berlari terburu buru terutama Seokjin yang sudah menangis sejak NamJoon menerima berita tak menyenangkan ini dari manager nya.
" Dimana dia??? Dimana dia?!!! " Pekik Seokjin.
"Hyung tenang Hyung" Ucap NamJoon mencoba menenangkan.
"Hiks tidak bisa joon, aku tidak akan bisa tenang sebelum melihat wajah Yoongi" Seokjin sebernanya sangat menyayangi Yoongi, bagi Seokjin Yoongi adalah teman sekamar yang paling berharga untuknya walaupun Yoongi terkadang tidak pernah merespon lelucon Seokjin bahkan terlihat acuh tapi Yoongi sangat sayang pada Seokjin, makanya kala itu Seokjin sempat berkata bahwa dia mau terus sekamar dengan Yoongi bahkan sampai nanti mereka menikah.
"H-hyung" JiMin berjalan ke arah Seokjin dan memeluknya.
"Yoongi Hyung!! " JiMin menangis kembali di dalam dekapan Seokjin.
Sedangkan jungkook dan taehyung menangis di dalam diam.
. . .
Satu jam lamanya setelah sekian banyak tangisan pintu itu pun akhirnya terbuka.
Semua orang berdiri dari posisi mereka mendatangi dokter yang tengah membuka masker di wajahnya.
"Bagaimana dok??? " Tanya JiMin yang penuh dengan harapan.
".... " Dokter yang mendapat pertanyaan tersebut hanya bisa diam dan menghela nafasnya setelah itu menatap NamJoon yang terlihat paling tegar.
"Dokter jawab hiksss jawab! " Seokjin meronta meminta pertanggung jawaban namun NamJoon dengan sigap memeluk Seokjin.
"Sudah Hyung,,, sudah" Seokjin menggeleng ribut, NamJoon menangis sembari mengeratkan pelukannya.
"Ikhlas kan dia Hyung"
"Tidakkkkk ini tidak mungkinnnnnnnn!!! Hiksss DOKTER KATAKAN INI TIDAK MUNGKIN!!! " JiMin yang mulai tau arah perkataan Seokjin pun ikut menangis dan memilih mendobrak pintu UGD dengan kuat..
"JIMIN! " pekik Taehyung dan berusaha mengejar nya..
Namun baru saja melangkah ingin menarik JiMin keluar, dirinya malah di suguhkan penampakan Yoongi Hyung nya yang sudah tidak bernafas lagi dan semua alat sudah di cabut satu persatu oleh perawat
"Tidak! Ini semua tidak mungkin"
"TIDAKKKK!!! HYUNG!!!! JANGAN SAKITI HYUNG KUUU BAWA DIA KEMBALIIII HYUNG BANGUN JANGAN TINGGALKAN JIMIN HYUNGGGG, HYUNG AYO BANGUNN, JANGAN BERCANDA INI TIDAK LUCU HYUNG! HEY KAU! PASANG KEMBALI , PASANG ALAT ITU KEMBALI YOONGI HYUNG KU MASIH HIDUP!!! PASANG!!! DIA HANYA TIDUR, KALIAN DENGAR?? DIA HANYA TIDUR AYO PASANG ALATNYA !" Teriak JiMin dengan histeris
"HEYYY!! MAU APA KALIANNNN?!! " pekik JiMin sambil berlari ke arah Yoongi saat salah satu perawatan ingin menutupi wajah Yoongi dengan kain selimut.
"YOONGI HYUNG KU MASIH HIDUP!!!! PERGI KALIAN SEMUA PERGII!!!!! " JiMin meronta dan mengamuk tak karuan dirinya memeluk Yoongi dengan erat dan menepuk-nepuk pipi Yoongi yang sudah sangat dingin itu, mencoba mengoyangkan tubuh Yoongi yang sudah kaku.
"AKU TAU KAU MENYANYANGI KU JADI AYO BANGUNLAHHH, YOONGI HYUNG AYO BUKA MATAMU, LIHAT,,,,, LIHAT AKU SUDAH DATANG AYO BANGUN HIKSS JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI HYUNG, LIHATLAH KASIHAN SEOKJIN HYUNG TIDUR SENDIRI AYO BANGUN HIKSSS, TAE KENAPA DIA TIDAK MAU MEMBUKA MATA????, KENAPA DIA SANGAT KERAS KEPALA AYO BANTU AKU MENGELITIKINYA AGAR MAU BANGUN, KENAPA KAU DIAM SAJA TAE?!!! " JiMin sudah seperti orang gila melantur tidak karuan
"Cukup jim, dia sudah pergi"
"TIDAK!!!!! DIA MASIH HIDUP!!!! JANGAN BERCANDA TAE! AYO BANTU AKU BANGUNKAN MANUSIA PEMALAS INI, DIA HANYA TIDUR!! "
"CUKUP! DIA SUDAH TIDAK ADA BERSAMA KITA! DIA SUDAH PERGI JIM!" JiMin yang mendengar itu terdiam dan hanya bisa menangis menatap Yoongi nya yang masih senantiasa memejamkan mata.
"Kenapa hyung? Hiks Kenapa hidup ku begitu pahit??? Kenapa kau meninggalkan ku hikssss" JiMin membelai wajah Yoongi dengan gemetar...
"Sudah tidak sakit lagi ya hyung?? Hikss"
. . .
Tbc
ADUHHHHHHH AWKAWKAWKKKKK MOGA SUKA YAAAAAAA