. . ."Aku akan menurutin semua kemauan mu Hyung, tenang saja ku pastikan tidak ada lagi aku yang dulu mengagumimu" Jimin berucap pada dirinya sendiri dia sudah cukup muak dengan semua prilaku Yoongi padanya.
💔
Hari ini Bangtan, akan performance di salah satu stasiun TV untuk promosi album mereka yang terakhir, performance terakhir ini akan membawa mereka pada penentuan juara di akhir, Jimin dan yang lainnnya sudah bersiap siap sejak tadi tinggal menunggu giliran untuk tampil namun ada yang sedikit berbeda, Jimin kini tampak aktif berbicara dengan Jaemin di lorong, mereka tertawa cukup kuat membuat atensi pemilik mata Sipit itu melirik sedari tadi ke arah mereka.
"Auh, kau sangat berkeringat hahah" Jimin mengelap keringat Jaemin dengan saput tanganya yang berwarna kuning yang terdapat gambar anak bebek di sana.
Jimin dengan telaten mengelap keringat jaemin, jaemin juga sejak tadi menatap Jimin hingga yang di tatap salah tingkah sendiri.
"Jangan menatap ku begitu" Jimin menginterupsi Jaemin namun tanganya tidak berhenti untuk mengelap keringat Jaemin.
"Kau lucu tau, gemas jadinya" Jaemin mencubit pipi tembam Jimin.
"Sudah Je, geli, nanti make up ku luntur" Jimin mempoufkan bibirnya
"Benar bukan kau ini lucu sekali mine" Jaemin mengusak rambut Jimin gemas membuat Yoongi mengerutkan dahinya.
"Jangan merusak penampilannya, dia akan segera tampil" Yoongi mengomel dari arah samping mereka namun tanpa melihat Jimin maupun Jaemin, suaranya cukup kuat sampai menggema di lorong.
"Sudah ya mine aku pergi untuk ganti baju dulu, semangat performance mine!"
"Nee! " Jimin tersenyum dan menampilkan deretan giginya yang membuat atensi Yoongi teralihkan.
. . .
"Wah kau keren Mine! " Sorakan Jaemin terdengar begitu kuat di ruang tunggu para idol membuat semua atensi teman Jaemin bertuju padanya.
"Kau semangat sekali sejak mengenalnya Jae? " Jaemin hanya tersenyum menanggapi semua pertanyaan random dari teman temannya.
. . .
"Yeeee!" Jimin berlari kecil lalu memeluk Jaemin yang sudah merentangkan tanganya.
Hap,,,,,,
Jimin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jaemin, dengan rakus Jimin menghirup aroma dari tubuh sang dominan.
"Kau hebat Mine! " Jaemin melepaskan pelukanya untuk melihat wajah Jimin.
"Aigooo kau jangan menangis, kau tidak lucu lagi kalau menangis mine" Jaemin mengusap pipi Jimin dengan kedua ibu jarinya.
"Nee, aku sangat senang Je!, dan aku juga tidak sabar saat nanti akan membawakan lagu kita di atas panggung" Jimin tersenyum lebar sambil mendongak menatap wajah Jaemin.
Sedangkan di lain sisi dua pasang mata itu kembali melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat, entah mengapa hatinya panas begitu juga dengan jari jemarinya yang bergerak mengepal, nafasnya juga berderuh tidak karuan.
"Sial! "
. . .
Jimin dan yang lainnya tengah menikmati makan malam di taman, mereka merayakan kemenangan mereka bersama sama penuh suka ria, namun tidak bagi Yoongi, ia sejak tadi melirik Jimin yang sangat bahagia karna Jaemin!.
Sial sekali memori di dalam pikiranya selalu memutar adegan tadi pagi, terus berputar tanpa henti membuatnya emosi sendiri.
"Kau tadi berpelukan sangat erat di lorong Hyung lucu sekali" Jungkook tertawa geli.
"Ah!, berhenti menggoda ku Kook" Jimin berbisik sembari menyiku perut Jungkook .
"Hahah pipimu memerah kkkk" Bisikan Jungkook dan jimin mengalihkan atensi Yoongi yang sejak tadi melamun menikmati minumanya.
"Shit!, Jimin ikut dengan ku! " Semua terdiam saat Yoongi mengeluarkan deep voicenya..
"Kau kenapa? " Seokjin bertanya heran karena Yoongi dengan tiba tiba menarik tangan Jimin keluar dari area taman.
"Ada urusan! " Setelah mengucapkan itu Yoongi menarik paksa kembali Jimin yang pasrah, ia tidak mau berbicara barang sepatah kata pun dengan Yoongi.
. . .
Sret,,,,,,,
Yoongi menghempaskan tangan Jimin dari genggamannya, ia menatap tajam Jimin namun yang di tatap malah memilih melihat ke arah lain.
"Argh!, kau kenapa! " Yoongi berteriak cukup kuat di depan Jimin, sayup sayup Jimin dapat mencium aroma wine yang sangat kuat dari mulut Yoongi.
Sudah di pastikan pria ini mabuk berat, Jimin hanya diam sembari menatap mata Yoongi yang sudah memerah dan bahunya yang naik turun, lama Yoongi menunggu namun tidak ada balasan dari pemilik pipi tembam dan bibir plum itu.
"Kenapa diam!, jawab aku Jimin! "
"Bukan kah seharusnya aku yang bertanya pada mu Hyung?, kau yang kenapa?, bukankah seharusnya kau senang aku sudah tidak mengusik kehidupan mu? " Yoongi terdiam, matanya bergerak tidak karuan, benar apa kata Jimin ada apa dengannya?, apa yang sebenarnya hatinya inginkan dari Jimin?.
"Kau?! "
"Apa Hyung?, apa yang salah lagi dari ku?, atau kau bener bener ingin aku menghilang dari hadapan mu Hyung?, katakan! " Jimin naik pitam, tatapan nya sudah tidak seperti Jimin yang dulu lagi yang selalu kagum dengan Yoongi.
"Kau!, kau penyebab masalah Jimin!, kau! Karna kau semua menjadi kacau! " Yoongi mengepalkan tangannya.
"Apa yang aku kacaukan?, apa?! "
"Hati ku! " Yoongi memekik membuat Jimin terdiam.
"Kau mabuk Hyung sudah cukup aku akan pergi"
Yoongi mencekal tangan Jimin yang ingin pergi dari sana.
"Kau murahan Jim, kau mempermainkan semua orang!" Mata Jimin melotot hatinya sakit dan pikiranya kacau, Yoongi? Orang yang selama ini ia kagumi berbicara tidak pantas tentang dirinya.
PLAK!,,,,,,
tamparan kuat Jimin membuat Yoongi sedikit tersadar dari mabuknya.
"AKU MEMPERMAINKAN SEMUA ORANG?!, LALU BAGAIMANA DENGAN MU HYUNG!, KENAPA SELALU AKU YANG MENAJADI BAHAN HINAAN MU!AKU MEMBENCI MU HYUNG!, SANGAT MEMBENCI MU! KAU TEGA HYUNG!, KENAPA SELALU AKU YANG KAU SALAHKAN! KENAPA HARUS AKU, AKU MEMBENCI MU MIN YOONGI! " Jimin berlari menuju dorm dengan air mata yang berjatuhan.
"J-jimin"
TBC