. . .
"Kalian masih tetap meladeni anak itu?, kemana dia sekarang? Masih terus mau membelanya Kook? " Yoongi berucap sembari memandang jungkook dari pantulan kaca yang sedang tengah ter engah-engah akibat berlatih.
"Memangnya kenapa, dia penari handal!, penari lebih baik dari mu!!!" Nafas Yoongi tercekat.
"Jungkook! " Taehyung memekik kuat tat kalah jungkook mulai memandang Yoongi remeh.
"Apa! "
"Turunkan suaramu pada Hyung mu! Bersikaplah Sopan padanya! "
"Apa masalah mu!, dia pantas mendapatkan itu!, bahkan lebih dari itu!"
"JUNGKOOK! "
"APA! MAKI SAJA AKU, MAKI!, KAU SAMA SAJA DENGAN DIA TIDAK BERES! KAU GILA JIKA TERUS MEMBELA DIA! "
PLAK!
tamparan kuat itu menimbulkan suara mendengung di telinga Jungkook nafasnya terhenti pipinya berdenyut ngilu dan tamparan itu masih terasa jelas.
Pipinya memerah air matanya tak kuasa jatuh, sakit apalagi yang melakukannya taehyung, pedih hatinya hancur semua seperti mimpi yang ingin segera ia usaikan.
"TAEHYUNG! " Seokjin berlari menghampiri jungkook yang terdiam dengan air matanya.
"FU*K, KALIAN SEMUA BUBAR! " NamJoon menginterupsi memecah kediaman mereka taehyung bergetar tanganya tidak mau berhenti bergetar sedangkan Yoongi diam membisu ia tak menyangka ini akan terjadi.
"Hyung, taehyung tolong pergi dari sini" JHope menuntun kedua orang itu pergi meninggalkan ruang latihan dengan hati yang bersalah.
NamJoon mengacak rambutnya dengan kuat, ia lelah jika boleh jujur.
. . .
Jimin baru saja tiba dari perjalanannya bersama Jaemin, ia masih tidak menyangka dirinya bisa sepengecut itu untuk membalas perasaan Jaemin coba bandingkan dengan Yoongi, Jaemin jauh lebih baik, jauh lebih mencintainya dan intinya Jimin tidak bertepuk sebelah tangan.
Namun apa daya cinta pertama pemenangnya, ada yang mau mematahkan ucapan itu?, sejauh ini belum. tidak akan pernah atau belum bisa, jika hati sudah terkunci pada satu orang sekuat dan sekeras apapun kamu ingin keluar kuncinya tidak akan pernah mau bergetar membuka gembok.
Sama JiMin pun begitu hitung berapa banyak dia mengatakan, dia benci Yoongi, dia akan melupakan Yoongi?, mungkin beribu kali di dalam batinnya namun seperti sudah menjadi kebiasaan hati dan pikiran itu berbeda.
Saat pikiran mu menggunakan logika namun hatimu memilih untuk menggunakan perasaan seperti apa saja kenangan mu dengannya, apa yang sudah kau lalui dengan nya namun logika?, DIA TIDAK MENCINTAIMU.
Masih mau bertahan dengan cinta yang bisa kapan saja membunuh mu?, hidup hanya sekali kalau kalian bertahan ku beritau seumur hidup itu lama.
Jimin berjalan lemas menuju kamarnya, saat pintu terbuka hal yang pertama ia lihat adalah jhope yang sudah tertidur lelap dengan ponsel di sisi kanannya, Jimin tersenyum.
"Hyung aku harus apa? " Jimin duduk di ranjangnya dan menghadap ke arah jhope yang tidur dengan damai..
"Aku bodoh ya Hyung, aku masih mencintai pria baj*ngan itu ternyata, sakit Hyung" Jimin membekap wajahnya dengan kedua jari jemarinya
Isak tangis masih bisa terdengar, sakit sekali sepertinya, harus menggantung perasaan seseorang namun di lain sisi dia masih menyimpan rasa untuk cinta pertamanya.
. . .
"Kook" Jungkook tak menyahut dia lanjut fokus pada vidio gamenya, tanpa mau menggubris ucapan taehyung.
Taehyung yang mengetahui bahwa jungkook marah hanya bisa menghela nafas dan memilih untuk duduk di samping jungkook, matanya beralih melihat ke arah jungkook yang masih fokus, sesekali matanya memandang pipi tembam yang kemarin tersambar oleh tangannya, ia menggulum bibirnya saat melihat pipi itu masih agak merah dan lebam masih sangat jelas dan juga masih terbayang di benaknya saat suara tamparan itu dan ekspresi Jungkook yang membuat hatinya terluka. Perlahan jari jemari panjang itu ia bawa mendekati pipi jungkook hingga pada akhirnya ia dapat menyentuhnya, taehyung dapat merasakan sakitnya.
"Maaf" Jungkook dengan cepat menepis jari Taehyung yang menempel dan mengelus pipinya, matanya memandang tajam Taehyung yang menatapnya sendu.
Di mata itu rasa bersalah terlihat sangat jelas, mata itu mata yang selalu ingin jungkook lihat sedekat ini yang selalu ingin jungkook pandangi tanpa bosan dan tanpa ada batas waktu, yang dulunya mata ini adalah mata yang membuatnya candu namun kini sakit saat melihatnya.
Begitu juga dengan tangan ini, tangan yang ingin selalu jungkook genggam jari yang lentik yang selalu Jungkook ingin rasakan menyentuh wajahnya namun kini ia engan tangan itu mendekat ke arahnya..
"Jauhi aku, kau tidak berhak menyentuh ku tanpa izin" Jungkook bergegas berdiri dan membanting remot TV usai mematikan game.
Taehyung menunduk lemas bahunya jatuh dan pikirannya menyeruak dengan penuh rasa bersalah.
. . .
Tbc
Waduh bang pa kabar bro? Aku ada saran ni klk mau baca part ini tu cb deh sambil dengerin lagu ego dari lyodra.