Lovely Wife -17-

4.1K 116 10
                                    

Calvin x Kinan
Vote sebelum membaca
💓💓
.
.
.

Happy Reading🥰

Hari ini Kinan ngga ke kantor karna Adnan yang ngeluh katanya pengen di rumah aja. Sekarang anaknya lagi lari-larian di taman belakang, entah itu ngejar kupu-kupu atau metikin bunga mawar yang belum mekar. Kinan seneng liatnya.

Kerjaan dia sementara di handle dulu sama Bella dan untungnya ngga banyak yang harus di urus. Kinan fokus banget ngeliatan Adnan main, cuacanya lagi bagus ngga panas dan ngga mendung juga, pas lah buat main-main di taman.

"Hati-hati sayang." Kinan berseru ketika melihat Adnan yang terpeleset kakinya sendiri. Sedangkan si gemes malah cengengesan, dia bangkit terus lari ke arah mamanya.

Kinan dengan sigap nangkap tumbuh gembul Adnan, menciumi setiap inci wajah putranya sampai Adnan terkikik geli. "Ini energy nya masih full nih. Ga cape lari-larian daritadi."

"Mama stop! Hahahah, Adnan geli Mama!"

Kinan menghentikan aksi menciumi tubuh gembul putranya. Mengelus punggung putra kesayangannya itu dengan lembut. "Adnan seneng?"

Adnan mengangguk cepat. "Seneng! Adnan pengen Mama sama Papa sering-sering di rumah." Adunya.

Kinan menatap Adnan lembut. "Adnan ngga suka ya Mama ajak ke kantor terus."

"No Mama! Adnan suka, tapi Adnan juga pengen main dirumah."

"Maafkan Mama ya." Adnan mengangguk cepat, memeluk tubuh Kinan manja. Dia senang karna Mama nya sudah benar-benar berubah. Memperhatikan dan memanjakannya dengan penuh kasih sayang tidak seperti dulu yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Adnan sayang banget sama Mama." Cicitnya pelan.
.
.
.

Calvin tiba beberapa saat kemudian, dia berjalan dengan angkuh memasuki kawasan rumah mewah itu.

"Nona Kinan sedang berada di halaman belakang Tuan." Jawab Pak Rahman sopan.

Calvin mengangguk singkat, ia melonggarkan ikatan dasinya dan menaruh tas kerja dengan asal. Berjalan dengan pasti ia menghampiri dua kesayangannya. Dari kejauhan bisa ia dengar celotehan si kecil serta tanggapan istrinya.

"Papa pulang jam berapa?"

"Mama kurang tau, Adnan rindu Papa, iya??"

Adnan mengangguk pasti. "Sebelum Papa pulang gimana kalau Adnan mandi dulu. Udah bau asem ini." Kinan menggoda Adnan dengan menghirup tengkuk lehernya- "hmm beneran bau ternyata."

Adnan menyengir lucu, tak sakit hati akan ucapan sang Mama. "Adnan mau mandi sama Papa."

"Papa masih lama pulangnya, sama Mama aja ya." Pinta Kinan lembut.

Tanpa mereka sadari Calvin yang sedari tadi berdiri di deket pintu ikut ngekeh liat interaksi dua kesayangannya. Rasanya seluruh lelah yang tadi bergelayut di sekujur tubuh langsung sirna. Senyum serta tawa dua kesayangannya selalu jadi obat terampuh.

"Papa pulang."

Suara Calvin sontak membuat Kinan dan juga Adnan noleh bersamaan. Binar di mata Adnan melebar saking senengnya. Ia meminta turun dari pangkuan dan berlari menuju sang Papa.

"Yeayy, Papa pulang."

Calvin ketawa, bawa anak semata wayang ke dalam pelukan habis itu nyamperin Kinan yang langsung mejamin mata kala bibir suaminya mendarat di pipi sebelah kiri.

"Kamu tumben udah pulang?"

Calvin duduk di sebelah istrinya, "Kebetulan aja kerjaan udah selesai, jadi daripada diem di kantor mending pulang."

"Lagian aku kangen kamu sama Adnan." Lanjutnya lagi.

Pipi Kinan bersemu, suaminya ini bener-bener deh.

Hubungan keduanya semakin membaik dan intim. Mereka sering banget menghabiskan waktu malam mereka dengan bercerita apapun, dan di tutup dengan ciuman yang memabukan tanpa ada nafsu di dalamnya. Mereka belum pernah lagi merasakan surga dunia meskipun itu sudah 2minggu berlalu. Alasannya hanya Calvin yang tau.

"Papa,, Papa, Adnan mau mandi sama Papa."

"Boleh prince." Adnan memekik senang.

"Kamu jangan langsung mandi, di turunin dulu suhu tubuhnya." Kinan beranjak dari sana. "Aku siapin dulu airnya."

"Disini dulu." Calvin menahan tangan Kinan menyuruhnya untuk kembali duduk. Calvin nih di luar aja dinginnya ga ketulungan definisi dingin tak tersentuh. Tapi kalau udah sama Kinan manja, clingy banget kaya bayik. Apa-apa maunya sama Kinan.

Sedangkan Kinan mah seneng aja ngeliat suami mode manja kayak gini soalnya gemes.

Lagi asik ngobrol tiba-tiba celetukan Adnan bikin kedua orangtuanya kaget bukan main. "Mama, gimana kalo kita mandi bertiga." Ucapnya, natap mata Kinan penuh harap. "Mau ya, Ma?"

Kinan specless, dia natap suaminya dan sialnya Calvin lagi natap dia penuh harap. Dia menghela nafas, bukannya dia gamau tapi mandi bertiga sama Adnan malah jadi aneh jatohnya. Tapi kalo sama Calvin mah ya ayo aja. Ehh

"Gabisa sayang, Mama 'kan harus masak makanan malam buat Adnan. Tadi katanya pengen ayam mentega buatan Mama."

Adnan mencebik karna keinginannya di tolak. "Nanti kalo Mama senggang, ayo deh mandi bertiga." Lanjutnya, ia sungguh tak bisa melihat putra nya sedih.

Adnan memekik senang, kinan menciumi pipi gembil putranya kemudian beranjak untuk menyiapkan air untuk suami dan putranya mandi.
.
.

"Yang."

Kinan menoleh kaget, ia melihat suaminya berjalan kearahnya sambil membawa handuk. Dia berdehem sebagai jawaban dan kembali fokus memilih piyama untuk Adnan.

"Tawaran Adnan yang tadi, Mas juga belum pernah ngerasain mandi berdua sama kamu." Bisiknya, Tangannya melingkar apik di perut rata istrinya.

"Mas, nanti ada Adnan."

"Adnan lagi sama Pak Rahman."

Kinan menyerah, ia berbalik dan menatap manik suaminya. "Kamu mau mandi bareng sama aku?" Calvin mengangguk. "Ide bagus! Aku mau. Nanti kita reliasikan rencana kamu yang itu." Kinan berujar menggoda.

"Beneran? Nanti Mas tagih."

"Iya. Sekarang ayo cepet mandi, airnya udah siap. Ajak Adnan sekalian."

Setelah mendapat ciuman dari Istrinya, Calvin melenggang pergi. Kinan menggeleng tak percaya ada-ada saja pikirnya.

Tbc.



Lovely WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang