10

816 116 4
                                    

"Dimana Wei Ying?" Wei Changze
"Ku fikir dia sudah turun, akan aku panggil." Wei wuxian yang awalnya sudah menuju meja makan kembali menuju lantai dua dimana kamar nya dan Wei Ying terletak.

Tok... Tok...

"Kau di dalam? Makan malam sudah siap." Wei Wuxian mengerutkan alis nya saat tidak mendengar jawaban apa pun.
"Wei Ying." Ia memanggil dengan suara lebih keras. Karna masih tidak ada jawaban, Wei Wuxian memutuskan untuk membuka pintu kamar yang secara kebetulan tidak di kunci oleh Wei Ying. Sudut bibir Wei Wuxian terangkat saat melihat Wei Ying tampak tidur pulas di bawah selimut tebal nya.

Yang membuat ia tersenyum adalah, wajah manis dan lucu Wei Ying yang sedang tertidur.

'Mengapa aku baru menyadarinya sekarang, jika kakak kembar ku memiliki wajah lucu dan manis seperti ini.' Wei Wuxian.

"Apa yang kau lakukan." Suara datar Wei Ying membuat Wei wuxian tersentak.
"Oh, maaf masuk kedalam kamar mu tanpa izin mu. Makan malam sudah siap ayo turun dan makan bersama." Wei wuxian.
"Hn." Wei Ying menyingkap selimut nya dan berjalan keluar kamar.

'Dia memang manis, tapi hanya saat tidur saja. Ataukah.. Ia hanya bersikap seperti itu kenapa aku dan ayah.' Wei Wuxian.

Suasana di meja makan tanpa hening, tidak ada yang berbicara. Hanya terdengar suara peralatan makan saja.

"Bagaimana sekolah pertama mu di ibu kota." Wei Changze
"Baik." Wei Ying
"Begitu? Baguslah." Wei Changze, suasana pun kembali hening.

Minggu berganti bulan, tak terasa sudah 3 bulan berlalu sejak Wei Ying kembali ke ibu kota. Dan kembali tinggal bersama dengan Wei Changze, namun hubungan mereka masih tidak berubah.

"Apa yang harus aku lakukan." Wei Changze tampak putus asa
"Kau sungguh tidak bisa berbicara dengan nya?" Jin Guangshan

"Dia hanya menjawab dengan kata Ya dan tidak." Wei Changze
"Sangat buruk." Nie Yizhou, Wei Changze menghelang nafas nya lagi.

"Apa kau sudah mencari tau hal hal yang di sukai oleh nya?" Jiang Fengmian
"Ada beberapa hal yang ku tau, tapi hal itu sama sekali tidak berguna." Wei Changze

"Bagaimana jika kau mengajak nya untuk berlibur bersama?" Jiang Fengmian
"Kemana aku harus membawa nya?" Wei Changze

"Anak anak remaja umum nya menyukai pantai. Kau bisa menjak nya melihat laut, menyelam bersama dan lain nya." Jiang Fengmian.
"Ide yang bagus, tapi jika dia sediam itu apa itu akan berkerja." Jin Guangshan

"Ia harus menebus apa yang ia lakukan selama ini. Juga 10 tahun berpisah karna kenangan buruk. Kau fikir bisa semudah itu di lupakan." Jiang Fengmian

"Kau harus bekerja lebih keras agar hubungan kalian lebih baik." Jiang Fengmian.
"Kau benar, aku tidak akan menyerah. Karna dia tetaplah anak ku." Wei Changze

"Berlibur, mengapa." Wei Ying
"Ini mungkin agak terlambat karna baru mengajak mu berlibur di usia mu yang mulai dewasa. Tapi, tidak bisakah kita pergi sebelum kau benar benar dewasa?" Wei Changze menggenggam kuat sendok makan nya. Besok adalah akhir pekan, ia bermaksud untuk mengajak Wei Ying dan Wei wuxian untuk berlibur bersama.

"Terserah anda." Wei Ying kembali melanjutkan makan nya.
"Senang kau setuju." Wei Changze tersenyum miris.

'Setidak nyaman itu ia berbicara kepada ku? Berjuanglah Changze.' Wei Changze

"Ayah, kemana kita akan pergi?" Wei Wuxian yang sejak tadi diam pun berbicara
"Bagaimana dengan pantai? Ayah dapat beberapa rekomendasi dari Fengmian." Wei Changze

"Paman Jiang, rekomendasi nya pasti bagus." Wei Wuxian.
"Kalian lihat dan pilih lah pantai mana yang ingin kalian datangi. Setelah makan ayah akan menunjukan nya." Wei Changze
"Kakak, ayo pilih bersama." Wei Wuxian tersenyum lembut kearah Wei Ying. Wei Ying hanya diam namun mengangguk tipis. 


"Pilihlah, menurut ayah semua pantai nya bagus." Wei Changze memberikan tablet kepada Wei Wuxian.
"Menurut kakak mana yang bagus?" Wei Wuxian duduk lebih dekat kearah Wei Ying. Membuat Wei Ying agak tersentak kaget.

Wei Ying menggeser beberapa gambar yang ada di dalam tablet tersebut. Lalu, jarinya berhenti saat menampilkan sebuah foto pemandangan pantai saat matahari terbenam dari sebuah ruangan.

"Pantai nya terlihat bagus, mau ke sana?" Wei Wuxian yang melihat Wei Ying cukup tertarik dengan foto itu pun bertanya.
"Ya, itu cantik." Wei Ying  
"Kalian suka? Ayah akan segera pesan kamar." Wei Changze mengotak atik ponsel nya.

"Ahh, ini buruk. Ruang kamar pribadi sudah terpesan semua. Hanya tinggal kamar dengan dua ranjang atau tiga ranjang." Wei Changze

"Tidak papa! Kita bisa pesan satu ruangan untuk kita semua, iya kan kakak?" Wei wuxian
"Selama bisa melihat matahari tarbenam, tidak perduli bagaimana ruangan nya aku mau." Wei Ying, Wei Changze dan Wei Wuxian tersenyum tipis.
"Baik, ayah akan pesan." Wei Changze

'Matahari terbenam? Apa dia suka sesuatu tentang alam? Atau pantai?" Wei Changze

"Ayah, lokasi pantai tidak begitu jauh. Bagaimana jika kita pergi sekarang?" Wei Wuxian
"Bocah ini, tidak ada yang bisa kau lihat walau kau datang malam ini juga." Wei Changze menggelengkan kepala nya.
"Heheh." Wei Wuxian terkekeh.

"Bagaimana jika kalian bersiap, kita akan banyak bermain air." Wei Changze
"Benar juga." Wei Wuxian segera menuju kamar nya. Wei Ying mengikuti nya.

"Wei Ying, ayah berharap liburan besok akan menyenangkan." Wei Changze, Wei Ying menoleh. Ia menggigit bibir dalam nya lalu melanjutkan jalan nya.

Wei Ying menutup pintu kamar nya, ia bersandar pintu dengan kepala menunduk.

"Mengapa.. Apakah sekarang mereka menyesali apa yang mereka lakukan." Wei Ying
"Ataukah, mereka hanya kasihan kepada ku.." Wei Ying


"Kakak, apa yang harus di lakukan agar bisa menebus kesalahan?" Lan WangJi, Lan Xichen menutup buku yang ia baca. Dan memperhatikan adik nya yang tampak resah dan gelisah.

"Tentu saja kau harus meminta maaf lebih dulu adik ku." Lan Xichen
"Meminta maaf tidak akan menyembuhkan luka hati nya." Lan Wangji

"Mungkin itu benar, tapi tidak ada satu orang pun yang dapat membaca dan memahami isi hati seseorang. Mungkin saja yang menurut mu tidak ia inginkan malah hal itu yang ia inginkan." Lan Xichen.
"Pada intinya, meminta maaf adalah langkah pertama untuk memperbaiki sebuah hubungan." Lan Xichen
"WangJi mengerti kakak." Lan WangJi

'Setelah akhir pekan ini, aku akan meminta maaf kepada nya.' Tekat Lan WangJi.

TBC !!!

Menebus Kesalahan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang