"Ayah!" Wei Changze yang sedang bersiap kekantor mengerutkan alis nya saat Wei Wuxian menerobos masuk kamar nya.
"Ada apa pagi pagi kau ribut seperti itu?" katanya sambil menyimpulkan dasi nya
"Kakak sakit!" Wei Wuxian
"Sakit?!" Wei Changze segera menuju kamar Wei Ying"Sangat panas." Ia segera mengecek suhu tubuh Wei Ying
"Cepat panggil dokter, ayah akan menelfon sekretaris ayah dulu." Wei Changze
"Baik ayah." Wei Wuxian segera menelfon dokter"Ya, tunda rapat nya. Ada keadaan darurat di rumah." Wei Changze berbicara di telfon.
"Pak! Anda tidak bisa melakukan ini! Perusahaan akan dalam masalah jika rapat ini di tunda!" Sekertari
"Tapi.."
"Ayah.. Aku tidak papa. Ayah bisa pergi." Wei Ying
"Tidak, bagaimana ayah bisa pergi saat kau sakit." Wei Changze kembali teringat, bagaimana tidak perduli nya ia kepada Wei Ying. Dulu, saat Wei Ying sakit ia terus mengabaikan nya. Namun, saat ini saat ia sungguh ingin merawat anaknya yang sedang sakit. Ada pekerjaan penting yang sungguh tidak bisa ia tinggal."Aku hanya demam ringan, setelah minum obat dan tidur. Aku akan baik baik saja." Wei Ying
"Tidak! Ayah akan tetap di rumah." Wei Changze''Pak, mereka sudah datang." Wei Changze sampai melupakan jika ia masih menelfon sekretaris nya.
"Kau urus saja mereka!" Wei Changze tampak marah
"Ayah, tidak papa. Aku akan menghubungi mu setiap satu jam." Wei Ying, Wei Changze mematikan sambungan telfon."Maafkan ayah, ayah sungguh ayah yang buruk." Wei Changze mengelus kepala Wei Ying.
"Tidak, kau ayah yang baik." Wei Ying"Dokter akan segera datang." Wei Wuxian kembali setelah menelfon dokter.
"Kau bolos saja, temani kakak mu." Wei Changze"Aku ingin, tapi hari ini aku ada turnamen basket." Wei Wuxian
"Dan aku adalah kapten tim." Wei Wuxian menunduk dalam."Tidak papa, semoga tim mu menang." Wei Ying, Wei Changze menghelang nafas.
"Bagaimana bisa orang sakit di tinggal sendiri di rumah." Wei Changze mengusap kasar wajahnya."Oh! Dia! Aku akan menelfon nya!" Wei Wuxian kembali menelfon seseorang.
"Lan WangJi, aku ingin minta bantuan." Wei Wuxian
"Bantuan apa?" Lan WangJi
"Bolos lah hari ini." Wei Wuxian
"Apa?!" Lan WangJi
"Kakak ku sakit, ayah ku ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan. Hari ini aku juga ada pertandingan basket! Kau mau kakak ku sendirian di rumah?!" Wei Wuxian
"Wei Ying sakit?!" nada khawatir terdengar dari ucapan Lan WangJi
'Dia khawatir.' Wei Wuxian
"Ya benar segeralah datang." Wei Wuxin.
"Aku akan sampai dalam 30 menit." Lan WangJi mematikan telfon.
"Bibi, tolong buat bubur untuk seseorang yang sedang sakit." Lan WangJi
"Bubur, siapa yang sakit?" Bibi
"Teman ku, tolong cepat ya bi." Lan WangJi
"Baik tuan muda." Bibi"Siapa yang sakit?" Lan Qinghe Jun
"Wei Ying." Lan Wangji
"Anak pertama Wei Changze?" Lan Qinghe Jun
"Benar, ku pikir hari ini akan bolos." Lan WangJi"Kau terang terangan mau membolos di depan ayah mu sendiri?" Lan Qiren
"Paman lebih suka aku berbohong?" Lan WangJi"Tentu saja tidak." Lan Qiren menyeruput teh nya. Lan Xichen terkekeh pelan.
"Adik ku memang luar biasa." Lan Xichen
KAMU SEDANG MEMBACA
Menebus Kesalahan
Short StoryLan WangJi yang di landa rasa bersalah, tentang kenangan masa kecil nya. Dimana ia hanya diam dan melihat teman masa kecilnya yang mendapatkan kekerasan di sekolah. Yang tanpa ia ketahui juga mendapat kekerasan di lingkungan keluarganya sendiri. 1...