"Oh Wei Ying? Bagaimana keadaan mu? Ku dengar kau sakit?" Xie Lian melambai saat Wei Ying memasuki kelas.
"Aku sudah baik baik saja." Xie Lian
"Itu bagus." He Xuan
"Hei selamat tim mu mendapat posisi kedua." He xuan
"Aaa terimakasih, walau kami ingin posisi pertama kami harus puas dengan posisi kedua." Wei Wuxian duduk di bangku nya."Posisi dua sudah bagus. Jangan berkecil hati." Wei Ying
"Ya, tentu kami semua puas dengan hal itu." Wei Wuxian tersenyum lebar."Oh, selamat pagi." Xie Lian menyapa Lan WangJi yang baru saja memasuki kelas.
"Em, selamat untuk posisi kedua mu." Lan WangJi
"Ya, terimakasih." Wei Wuxian"Bagaimana jika kita rayakan kemenangan itu minggu ini?" He Xuan
"Minggu ini? Bukan kah kita akan ke pemandian air panas keluarga mu?" Wei Wuxian"Ya, kita akan merayakan nya di sana." He Xuan
"Ku fikir bukan ide buruk." Wei Wuxian
"Tapi, apa kau sungguh sudah sehat?" He Xuan
"Ya, hanya demam. Sekarang sudah baik baik saja." Wei Ying"Itu bagus, bagaimana kami bisa bersenang senang tanpa kau." Xie Lian
"Ajak Ah Qing, Shu She dan Xue Yang." Wei Wuxian
"Boleh kah?" Wei Ying
"Tentu! Semakin ramai semakin bagus." He Xuan
"Baiklah, aku akan mengundang mereka." Wei Ying"Apa! Kenapa kau baru mengatakan nya sekarang! Akhir bulan ini aku harus pulang ke Yiling!" Ah Qing tampak lemas di mejanya. Mereka kini sedang berkumpul di caffe
"Kami sudah merencanakan nya sejak sebulan lalu." Wei Wuxian menikmati minuman yang dia pesan.
"Cih! Kau sengaja kan memberi tau kan secara mendadak!" Ah Qing
"Sembarangan bicara, liburan kali ini untuk pesta kemenangan tim basket ku." Wei Wuxian"Maaf karna terlambat memberi tau, beberapa hari lalu aku sakit, dan lupa dengan hal itu." Wei Ying
"Bersenang senanglah, aku pun tidak bisa ikut karna harus pulang." Shu She"Kau juga?" Wei Ying
"Tidak mungkin Ah Qing pulang sendiri ke kota Yiling. Bagaimana jika dia tersesat?" Shu She tersenyum tipis
"Dia buta arah jika kau lupa." Xue Yang
"Hei diam saja kau!" Ah Qing"Sayang sekali." Wei Ying
"Ying Ying, sejujur nya aku cukup khawatir saat Xue Yang mengatakan kau pergi ke ibu kota." Ah Qing
"Selama di Yiling, kau terlihat sangat hati hati dalam berbicara dan berteman. Aku takut kau akan di kucilkan dan yang terburuk di sebut aneh." Ah Qing menatap nya."Tapi, mendengar kau akan berlibur akhir bulan ini membuat ku senang. Kau memiliki banyak teman di sini. Bersenang senanglah, lebih akur lah dengan teman teman mu." Ah Qing tersenyum lembut.
"Em.. Terimakasih karna selama ini kalian selalu menjaga ku." Wei Ying melihat Xue Yang, Shu She dan Ah Qing bergantian.
"Kami juga sangat senang berteman dengan mu." Shu She"Sepertinya kau punya teman akrab baru di sekolah itu." Xue Yang melihat Lan WangJi
"Dari yang ku ingat, dimana ada dirimu. Dia selalu ada." Xue Yang
"Hahah, itu benar seperti ku dulu. Dimana ada kau selalu ada Ying Ying begitu sebaliknya. Kurasa, posisi mu sudah di gantikan." Ah Qing
"Diam saja kau." Xue Yang, Ah Qing tertawa puas."Kau akan ikut kan?" Wei Ying
"Ya tentu." Xue Yang
"Baiklah, kita akan bertemu di stasiun xxx." Wei Wuxian
"Tidak pakai kendaraan pribadi?" Xue Yang
"Lebih cepat dengan kereta, kita akan di jemput saat pulang." Wei Wuxian
"Oh." Xue Yang"WangJi, mengapa kau tidak bicara sejak tadi?" Wei Ying, Wei Wuxian dan Lan WangJi berjalan beriringan untuk pulang.
"Karna tidak ada yang bisa di katakan." Lan WangJi
"Sungguh, terkadang aku lupa jika dia ada bersama ku." Wei Wuxian"Oh kapten! Kebetulan! Kami akan main game, kau mau ikut?" Teman satu tim Wei Wuxian
"Oh tentu!" Wei Wuxian
"Pastikan kau kembali sebelum makan malam." Wei Ying
"Oh! Baiklah!" Wei Wuxian bergabung dengan tim basket nya untuk berlian game online."Kau ingin segera pulang?" Lan Wangji
"Ku fikir, sedikit berjalan jalan akan bagus." Wei Ying
"Di dekat sini ada taman, kau mau kesana?" Lan WangJi
"Em.." Wei Ying"Taman yang sejuk." Wei Ying dan Lan WangJi duduk di ayunan.
"Hm, cukup sepi." Lan WangJi
"Mungkin, mereka sudah di jemput oleh orang tua nya." Wei Ying"Agak aneh jika ada anak kecil bermain saat sudah sore seperti ini." Wei Ying
"Aa, kau benar." Lan WangJiSuasana tampak hening saat keduanya saling diam.
"Wei Ying/Lan WangJi!"
"K-kau duluan." Wei Ying menunduk kan kepala nya.
"Tidak, kau duluan." Lan WangJi"WangJi, selama ini kau telah banyak membantu ku. Mungkin hal ini aneh, tapi sangat nyaman saat ada di dekat mu." Wei Ying meremas rantai ayunan.
"Terlebih saat kau bersedia membolos untuk merawat ku. Aku tidak ingin memikirkan ini tapi, apakah.. tindakan mu itu.. Berartian sama seperti yang aku fikirkan.. Atau akulah satu satu nya yang sala-....?!"
Kedua bola mata Wei Ying membola saat tiba tiba Lan WangJi mencium nya. Ia meremas rantai ayunan lebih keras saat Lan WangJi melumat lembut kedua bibir kecil nya.
"Tidak, kau tidak salah paham." Lan WangJi menghapus jejak salvina di tepian bibir Wei Ying
"Aku melakukan nya, karna aku menyukai mu." Lan WangJi
"Aku.. Mengapa?" Wei Ying
"Karna kau manis." Lan WangJi
"Ak-.. Jangan bercanda! Aku juga pria!" Wei Ying merasa kesal dan malu bersamaan."Tapi itu benar, aku mengatakan apa adanya." Lan WangJi
"Jadi, apa kau mau berkencan dengan ku?" Lan WangJi tampak berlutut memegang satu tangan Wei Ying. Gerakan itu membuat rona di kedua pipi Wei Ying semakin terlihat jelas."E-em.." Wei Ying mengangguk, Lan WangJi tersenyum dan sekali lagi mengecup lama bibir Wei Ying.
TBC !!!
Seharian ini wattpad saya agak eror makanya update nya telat banget. Maaf yaa, selamat membaca 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Menebus Kesalahan
Short StoryLan WangJi yang di landa rasa bersalah, tentang kenangan masa kecil nya. Dimana ia hanya diam dan melihat teman masa kecilnya yang mendapatkan kekerasan di sekolah. Yang tanpa ia ketahui juga mendapat kekerasan di lingkungan keluarganya sendiri. 1...