07

808 130 4
                                    

Semua murid di kelas, merasa tegang saat Xiao Xingchen memeriksa selembaran perizinan untuk berkemah. Semua menantikan hasil dari selembaran itu.
Xiao Xingchen menghelang nafas sambil meletakan selembaran terakhir yang ia periksa. Helangan nafas Xiao Xingchen membuat beberapa anak meyakini jika mereka tidak akan bisa berkemah.

"Hasil dari selembaran itu adalah...." Xiao Xingchen, para siswa menahan nafas mereka. Para gadis bahkan saling memeluk.

"Besok kalian akan berkemah." Xiao Xingchen tersenyum senang.
"Waaahh!!!!." Para murid sontak bersorak senang.

"Guru! Kau membuat kami semua kaget!" Xue Yang
"Ku fikir kami tidak akan pergi." Ah Qing
"Haha, maafkan guru. Sekarang perhatikan papan tulis dan catat apa saja yang harus di bawa." Xiao Xingchen menulis di papan tulis.
"Baik." para murid bersemangat mencatat apa yang di tulis oleh Xiao Xingchen.

"Jadi, ayo bagi perlengkapan nya." Ah Qing, Xue Yang, Shu She dan Wei Ying sedang duduk melingkar di bawa sebuah pohon taman sekolah.

"Siapa yang memiliki peralatan kemah?" Ah Qing
"Aku, orang tua ku suka berkemah." Shu She
"Oke! Kau bawa tenda nya." Ah Qing

"Aku akan bawa alas tanda." Xue Yang
"Baiklah, aku dan Wei Ying akan mengurus bagian makanan." Ah Qing.
"Bagaimana Wei Ying?" Ah Qing

"Tidak apa apa aku hanya membantu membawa bahan makanan?" Wei Ying
"Tidak apa apa. Lagi pula kita akan pulang setelah sore hari tidak perlu banyak barang." Shu She

"Apa berkemah itu menyenangkan?" Wei Ying
"Tentu saja." Ah Qing
"Kami akan tunjukan kesenangan nya." Xue Yang
"Baiklah." Wei Ying tersenyum manis.


"Sungguh hanya ini yang akan tuan muda bawa?" Lu Lu
"Em! Semua sudah di bagi, dan aku di beri bagian membawa makanan." Wei Ying
"Tuan muda, apa saya perlu ikut bersama anda?" Tao
Tidak, aku bersama guru dan teman satu kelas. Pasti akan baik baik saja." Wei Ying
"Kakak di rumah saja, menjaga nenek. Nenek terlihat mudah lelah sekarang ini." Wei Ying tampak sedih. Tao dan Lu Lu saling pandang, namun mereka diam. 


"Anak anak, ayo berbaris dengan rapi dan masuk ke dalam bus satu persatu." Xiao Xingchen.
"Baik!!" Para murid dengan tertib berbaris memasuki bus.

"Wei Ying kau suka duduk di mana? Kau mau dekat jendela?" Xue Yang
"Di mana saja tidak masalah." Wei Ying
"Duduk di sana aku yang akan di sini." Xue Yang

Xue Yang dan Wei Ying pun berbagi kursi, Xue Yang diam diam memperhatikan Wei Ying yang tampak senang melihat pemandangan dari jendela bus.

"Kau kau makan camilan?" Xue Yang membuka tas yang ia bawa.
"Kau bawa banyak camilan." Wei Ying
"Ah Qing suka makan, dia akan cerewet jika tidak ada camilan." Xue Yang, Wei Ying terkekeh.  Mereka pun berbagi camilan.

Setelah perjalanan beberapa saat, mereka pun sampai di bukit dimana mereka akan berkemah. Para murid turun dengan tertib.

Mengikuti arahan Xiao Xingchen dan Yu Shen seorang guru olahraga yang membantu Xiao Xingchen.

( Yu Shen OC )


Bukit terlihat sangat cantik, udara nya juga sangat segar. Juga, lokasi berkemah dekat dengan sungai kecil berbatu yang bisa mereka gunakan untuk memancing.

"Anak anak, ini adalah lokasi berkemah kita. Ayo keluarkan tenda kalian guru dan guru Yu Shen akan membantu kalian." Xiao Xingchen
"Baik guru!" para murid pun mengeluarkan perlengkapan tenda mereka.

Mereka dengan bantuan Xiao Xingchen dan Yu Shen membangun tenda mereka. Dengan waktu singkat semua tenda telah di buat.

"Kalian bebas bermain di sekitar wilayah ini. Tapi, selalu perhatikan keamanan kalian. Guru dan guru Yu Shen akan membuat makan siang kalian semua." Xiao Xingchen

"Baik!"
"Ayo bermain!"
"Hei aku bawa jaring penangkap serangga."
"Ayo tanggap bersama."

Shu she dengan teman nya yang lain pergi menangkap serangga. Sedang kan Ah Qing dan beberapa murid perempuan lain nya sedang membuat mahkota dari bunga bunga yang di rangkai.

"Ayo kau ikut aku ke sungai." Xue Yang, Wei Ying hanya mengikuti nya.

"Kau membawa alat pancing ayah mu?" Wei Ying duduk di atas bebatuan.
"Ya, kail nya sudah di ganti. Lagi pula ini juga pancing lama yang sudah tidak di gunakan. Jika rusak pun ayah tidak akan marah." Xue Yang melempar pancing nya ke dalam air. Menahan nya di atar bebatuan agar tidak masuk kedalam air.

Angin berhembus lembut, membuat udara terasa sangat sejuk dan nyaman.

"Wei Ying, apakah aku bisa mengetahui apa yang terjadi kepada mu?" Xue Yang
"Yang terjadi kepada ku?" Wei Ying melihat lurus kedepan.

"Aku sudah mendengar sedikit dari ibu. Tapi, apa sungguh hanya itu saja?" Xue Yang
"Apa yang kau dengar?" Wei Ying

"Kau mengalami kekerasan di sekolah." Xue Yang melihat nya.
"Dan juga.. Dalam lingkungan keluarga mu sendiri." sambung nya

"Itu benar.." Wei Ying
"Aku mendapatkan semua itu. Seseorang yang seharus nya ku panggil dengan sebutan ayah. Bangunan rumah yang seharus nya menjadi tempat bagi ku untuk berlindung. Juga adalah tempat yang menyeramkan untuk ku." Wei Ying

"Ayah, saudara kembar ku, teman teman sekelas, bahkan guruku. Mereka tidak menyukai ku." Wei Ying tersenyum paksa.

"Jangan tersenyum." Xue Yang, Wei Ying tersentak saat mendengar nya.
"Katakan jika kau tidak suka, katakan jika kau membenci nya. Kau tidak perlu diam saat kau merasa tidak nyaman." Xue Yang

"Dan! Mulai sekarang aku akan melindungi mu!" Xue Yang
"Xue Yang...." Wei Ying

"Aku berjanji aku pasti akan melindungi mu dan memberikan banyak kenangan indah untuk mu." Xue Yang
"Em, aku menantikan itu Xue Yang.." Wei Ying tersenyum manis.

TBC !!


Menebus Kesalahan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang