Kedua mata cantik Wei Ying terbuka perlahan, suasana masih cukup gelap, saat ia melihat jam ternyata masih pukul setengah 6 pagi. Ia menyingkap selimut lalu menuju balkon kamar. Membuka pintu balkon sepelan mungkin agar tidak menganggu dua orang lain nya yang masih tertidur.
Semilir angin yang berhembus cukup kencang membuat ia merapatkan lagi jaket yang ia pakai. Ia diam sambil menatap laut untuk waktu yang cukup lama sampai Wei Changze terbangun karna ruangan mulai di penuhi cahaya matahari.
"Kapan kau bangun?" Wei Changze melangkah mendekat.
"Beberapa saat lalu." Wei Ying
"Ingin apa sebagai sarapan?" Wei Changze
"Sup ikan terdengar enak." Wei Ying
"Baiklah, ayah akan meminta mereka menyiapakan nya." Wei Changze menepuk lembut kepala Wei Ying dan kembali masuk ke dalam kamar. Wei Ying agak menunduk, ia menyentuh kepala nya di mana Wei Changze menepuk nya tadi'Tangan ayah.. Ternyata sangat besar dan hangat.' Wei Ying
"Hai bangun, mau sampai kapan kau tidur?" Wei Changze membangun kan Wei Wuxian.
"Eemhh... Aku masih ngantuk." Wei Wuxian
"Baiklah, ayah hanya akan makan bersama dengan Wei Ying." Wei Changze
"Hah! Jangan! Tunggu aku." Wei Wuxian segera bangun dan mandi.Wei Ying hanya melihat nya dengan wajah datar sambil memainkan ponselnya. Ia tersenyum tipis saat foto foto di media sosialnya tampak di penuhi oleh komentar protes Ah Qing dan Shu She.
"Hari ini hari terakhir libur sekolah ya. Hahh menyebalkan." Wei Wuxian tampak mendengus
"Fokus lah belajar, duaa tahun lagi kau lulus." Wei Changze
"Memikirkan nya saja sudah malas." Wei Wuxian, Wei Changze menghelang nafas."Wei Ying, apa mengalami kesulitan di sekelas? Mau ayah ambilkan kursus atau les untuk mu?" Wei Changze
"Les? Bukan kah aku mau atau tidak anda pasti akan mendaftarkan saya?" Wei Ying
"Ayah tidak akan memaksa jika kau tidak mau. Jangan terbebani dengan itu" Wei Changze
"Tidak masalah saat saya gagal ujian?" Wei Ying"Ahh, itu agak.. Ayah tau kau akan berjuang agar tidak gagal. Jadi lakukan saja apa yang kau mau." Wei Changze tersenyum
"Aneh.." Wei Ying
"Apa yang aneh?" wajah Wei Changze tampak memucat saat Wei Ying berkata aneh."Umum nya para orang tua akan memaksa anak anak nya untuk mulai mengikuti les. Selain untuk ajang pamer, mereka bisa lebih memarkan diri saat anak anak mereka memiliki nilai bagus setelah ikut les." Wei Ying
"Kakak, apa kau tau itu dari drama drama yang banyak tayang akhir akhir ini?" Wei Wuxian juga melongo mendengar ucapan Wei Ying.
"Benar, aku juga tidak pernah melihat mu kursus." Wei Ying
"Karna aku memang tidak mau. Belajar di sekolah sama sudah melelahkan." Wei Wuxian."Semua orang tua akan senang saat anak nya menjadi anak yang cerdas. Tapi, ayah tidak mau hal itu membuat kalian kehilangan masa remaja kalian karna terus terusan belajar. Jadi, lakukan saja apa yang ingin kalian lakukan." Wei Changze
"Lihat, ayah kita ayah yang baik. Tidak banyak menuntut." Wei Wuxian, Wei Ying mengangguk tipis. Anggukan kepala Wei Ying membuat Wei Changze merasa senang.
"Tidak." Wei Ying
"Ayolah, apa kau sungguh hanya akan melihat pantai tanpa menikmati air nya." Wei Wuxian sejak tadi membujuk Wei Ying agar mau berenang bersama nya. Hari ini hari terkahir mereka berlibur. Sebelum esok harinya mereka akan sibuk bersekolah."Ya." Wei Ying, Wei Wuxian merengut namun tiba tiba ide gila muncul di kepala nya.
"Hwak! Apa yang! Turun kan aku!" Wei Ying sungguh tidak menyangka jika Wei Wuxian akan nekat menggendong nya seakan dia sedang memikul karung beras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menebus Kesalahan
Short StoryLan WangJi yang di landa rasa bersalah, tentang kenangan masa kecil nya. Dimana ia hanya diam dan melihat teman masa kecilnya yang mendapatkan kekerasan di sekolah. Yang tanpa ia ketahui juga mendapat kekerasan di lingkungan keluarganya sendiri. 1...