03. What's wrong with you?

522 17 5
                                    

Jangan lupa
Vote
Komen
Dan fllw

~Apa yang salah dengamu?~

***


"Alderald?"

Diva mengerejap beberapa kali dengan posisi yang sama. Ia terlalu syok atas kedatangan cowok itu secara tiba-tiba. Cowok yang sedari dulu ia tunggu-tunggu kehadirannya.

Al menaikan satu alisnya pertanda bingung. Tangannya masih setia mengulurkan tangannya di hadapan Diva.

"Lo gapapa?" Tanya Al yang melihat Diva yang tiba-tiba ketakutan.

Diva menggeleng ribut, mengapa di situasi seperti ini ia harus mengalami hal yang tak menyenangkan. "G-gue bukan yang bunuh dia. B-bukan gue."

Tubuh cewek itu berangsur mundur dengan mulut yang meracau membuat Al semakin bingung. Ia mendekat ke arah Diva tetapi reaksi Diva membuat ia menghentikan langkahnya.

"G-gue bukan pembunuh. Gue ga bunuh dia. P-pisau pisau itu," Racaunya dengan mata memerah menahan tangis.

Al berjongkok di hadapan Diva menatap tajam cewek itu. "Lo mau bohongin gue lagi dengan pura-pura kaya gini?"

Diva menatap Al ketakutan dan semakin berangsur mundur menjauh dari Al. "Jangan mendekat. P-pisau itu mau nusuk ke gue. G-gue pembunuh, gue pembunuh."

Al tersenyum miring melihat reaksi Diva. Semua buku di tangan cewek itu berserakan kembali, Al semakin mendekat membuat Diva berangsur mundur hingga punggung cewek itu menyentuh dinding.

Al semakin mengembangkan senyumnya dengan kedua tangan yang mengepal, kepala cowok itu mendekat ke arah telinga Diva yang tengah ketakutan. "Gue ga bisa di bohongin untuk kedua kalinya sama lo. Lo pembohong handal yang pernah gue temui."

Diva yang mendengar suara cowok itu semakin ketakutan dengan air mata yang mulai menetes. "Gue pembunuh. Gue bukan pembunuh."

Al menatap Diva lekat, tangannya mengangkat untuk membelai pipi Diva dengan perlahan tak lama dari itu suara ringisan Diva terdengan di telinga Al karna cowok itu mencengkram dagu Diva. "Gue suka lo yang menderita kaya gini!"

Diva menggeleng. "S-sakit. Jangan bunuh gue."

Al melepaskan cengkraman nya. Ia tersenyum miring kala matanya melihat bekasan cengkraman nya yang merah di dagu cewek itu. "Teruslah menderita buat gue bahagia atas penderitaan lo!"

Setelah ucapan itu ia berdiri dan berbalik melangkah meninggalkan Diva yang menangis ketakutan. Dari kejauhan Bella, Freya dan Christy melihat apa yang Al lakukan kepada Diva dari awal hingga akhir.

Freya yang tadinya ingin membantu Diva di halangi oleh Bella bahkan sampai mengancam jika Freya membantu Diva saat itu juga persahabatan nya putus. Freya yang tak mau persahabatan nya putus akhirnya hanya pasrah aja menuruti ucapan Bella sedangkan Christy hanya mengikuti apa kata Bella saja, toh ia juga marah sama halnya dengan Bella sebab Al terus masuk rumah sakit karena cewek itu.

"Dia kasian," Gumam Freya yang masih di dengar oleh Bella dan Christy.

Bella berdecak. "Inget, dia udah pernah nusuk Ansel! Harus berapa kali gue bilang Freya. Pembunuh itu ga baik buat kita!"

"T-tapi dia sendiri Bella. Kamu ga kasian sama temen kita?" Balasnya.

"Lo terlalu baik sampai mau di bodohin sama dia," Kekeh Christy

ADIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang