18B

1.1K 53 0
                                    

Kenzo berdecak-decak kesal saat melihat pesan dari kakaknya. Kakaknya itu mengabari kalau dirinya dan sang suami akan pergi ke pasar malam yang ada di Bulian.

Masalahnya saat Kenzo mengatakan kalau ia ingin ikut, Kiara menolaknya. Alasnya mereka ingin pacaran berdua saja. Tidak ingin diganggu.

Huh! Padahal Kenzo ingin sekali jalan-jalan. Ia sudah terlalu bosan setiap hari belajar belajar dan belajar. Otaknya hampir mendidih terlalu banyak belajar. Sesekali ingin hiburan.

Sebenarnya Kenzo ingin pergi sendiri saja malam ini, tapi tidak bisa karena motor ayahnya sedang berada di bengkel. Tidak mungkin ia terbang. Ia tidak punya sayap.

Sedangkan besok sore, ia sudah harus kembali ke asrama untuk kembali berkutat dengan aktivitas belajar. Oke lah, tidak apa-apa, besok pagi ia akan main ke rumah produksi kakak iparnya saja. Siapa tahu ia dapat pacar baru di sana. Jomblo siap mencari tambatan hati.

🌿🌿🌿

Sesampainya di tempat pasar malam, Kiara langsung mengajak Hadi membeli kembang gula. Perempuan itu membeli dua kembang gula dalam ukuran besar. Hadi sampai meringis melihat itu. Apa Kiara tidak takut diabetes? Itu berapa kalori, coba? Pasti banyak.

"Buat kamu satu," ujar Kiara seraya menyodorkan sebuah kembang gula besar kepada Hadi.

Hadi menerima itu dengan ragu-ragu. Laki-laki itu tidak suka kembang gula. Tidak enak.

"Kenapa? Kamu nggak suka?" tanya Kiara seraya membuka bungkusan miliknya.

Hadi meringis sambil menggeleng. "Aku nggak suka kembang gula," jujurnya.

"Ya udah, nggak papa. Biar aku aja yang makan."

"Eh ... jangan! Jangan makan kembang gula terlalu banyak."

"Ya udah, buat besok. Kalau makannya besok, boleh, kan?" tanya Kiara dan di-angguki dengan paksa oleh Hadi.

Kiara duduk di sebuah pot semen raksasa, sedangkan Hadi memilih untuk berdiri saja, ia takut dimarahin kalau duduk di pot taman kota. Kalau Kiara mah, woles saja. Kalau di marahin ya dengerin. Simpel, kan?

Ngomong-ngomong, acara pasar malam tersebut diadakan di lapangan yang ada di pusat kota. Wahananya cukup banyak, orang yang berjualan dan pengunjung juga cukup banyak.

Tapi Kiara tidak tertarik untuk menjajal wahana. Ia akan wisata kuliner saja. Walaupun tadi di rumah ia sudah makan, tapi di sini perutnya keroncongan lagi.

"Beli sate, yuk!" ajak Kiara saat ia sudah selesai menyantap kembang gula.

"Oke. Kalau sate boleh. Kalau gula gulaan, nggak boleh," ujar Hadi dan disahut dengan kekehan oleh Kiara.

Mereka lalu membeli sate Padang. Awalnya Kiara menyantap makannya dengan lahap, tapi saat tengah asyik-asyiknya menyantap makanan, banyak laron berterbangan di sekitar mereka. Bahkan ada beberapa yang masuk ke dalam piring. Seketika itu juga nafsu makan Kiara dan Hadi langsung hilang.

Keduanya lalu membayar tanpa menghabiskan makanan tersebut. Kiara bersungut-sungut setelah jauh dari penjual sate tersebut.

"Laron sialan! Nggak paham kondisi banget," omel Kiara.

"Daripada ngomel-ngomel, gimana kalau kita masuk rumah hantu aja?" Hadi menawarkan sebuah ide.

Sepertinya masuk ke rumah hantu bersama pasangan akan menyenangkan. Saat Kiara takut, pasti Kiara akan memeluk Hadi. Dan pastinya, Hadi senang mendapatkan perlakuan seperti itu.

Kiara yang awalnya tidak berniat untuk mencoba wahana, akhirnya tergiur juga dengan ajakan Hadi. Ia memang penakut, tapi pecinta film horor. Toh ia tidak sendirian juga, ada Hadi di sampingnya. Kalau ada apa-apa, ada Hadi yang bisa diandalkan.

"Oke, ayo kita masuk rumah hantu," sahut Kiara dengan mantap.

🌿🌿🌿

Terpaksa Menikahi Om-om (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang