1B

2.6K 87 0
                                    

Mila menggunakan dress panjang berkerah sabrina. Mila senang sekali memakai baju yang berkerah sabrina. Jika dilihat koleksi baju Mila, pasti hampir semuanya berkerah sabrina.

Memang sih, Mila memiliki tubuh yang proporsional. Tinggi bak model. Seksi bak gitar spanyol. Kulit putih bersinar. Sangat cocok jika menggunakan baju berkerah sabrina.

Berbeda halnya dengan Kiara. Kiara hanya memiliki tinggi 150 CM. Berat 40 KG. Kulitnya cokelat namun bersinar dan sehat. Pakaian andalannya adalah jeans dan kaos oblong. Dia bukan tomboi, hanya saja pakaian itu nyaman untuk dikenakan.

Setelah lima belas menit berkendara, akhirnya kedua gadis remaja itu sampai juga di pasar malam.

Pasar malam ini tidak ada setiap hari. Mereka disini hanya satu bulan saja. Kemudian setelah itu pergi mencari tempat lain untuk membuka lapak mereka.

"Kembang gula!" Kiara menunjuk pedagang kembang gula.

"Ck. Kayak anak kecil," ejek Mila. Tapi tak urung ia membelikan juga apa yang dimau sahabatnya itu.

Sejak kecil hingga sekarang, Kiara selalu menggilai kembang gula.

Setelah membeli kembang gula, keduanya lalu berjalan menuju game lempar botol. Para peserta yang ingin berpartisipasi, harus bisa merobohkan sepuluh botol sekaligus jika ingin mendapatkan hadiah. Cara merobohkan botolnya, mereka harus melempar menggunakan tongkat kecil panjang yang telah disediakan.

"Mau coba, nggak?" tawar Mila.

Kiara mengangguk sambil menyimpan kembang gulanya yang tinggal setengah.

Kiara memfokuskan pikirannya, kemudian ia mulai melempar tongkat kecil yang ada di tangannya.

Sayangnya, lemparan Kiara meleset. Tak ada satupun botol yang roboh.

"Yaahh ... gagal!" Kiara mengeluh kesal. "Cari permainan yang lain aja, yuk!" ajaknya apa Mila.

Mila mengangguk saja.

Tiba-tiba saja pundak keduanya ditepuk oleh seseorang dari belakang. Dengan kompak, Kiara dan Mila menoleh ke belakang.

"Bude Nani?"

Kiara dan Mila menyalami ibu-ibu paruh baya yang menepuk bahu mereka tadi.

"Bude sama siapa?" tanya Mila.

"Bude sendirian saja."

Kiara dan Mila kompak mengangguk. Rumah Nani hanya beberapa meter saja dari sini. Jadi wajar jika ibu-ibu itu datang kesini sendirian saja.

Nani adalah kakak dari ibunya Mila. Dan Kiara juga kenal pada Nani karena mereka memang satu desa. Hanya beda RT saja.

Nani memperhatikan Kiara dari atas sampai bawah. Ia tersenyum lebar. "Cantik," pujinya tulus.

"Makasih, Bude," jawab Kiara sambil tersenyum salah tingkah. Jarang-jarang ada orang yang memujinya cantik.

Saat ini ketiganya sedang berdiri di dekat penjual sate. Keadaan sekeliling mereka sangat terang. Jadi dapat melihat sesuatu dengan jelas.

"Nggak usah di puji, Bude. Nanti Kiara bisa terbang," ujar Mila sambil melirik ke penjual popcorn. "Mila beli popcorn sebentar ya, Bude. Titip Kia," ujarnya kemudian berlalu.

"Kiara sudah punya pacar, belum?" tanya Nani setelah Mila jauh.

Kiara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Rasanya tidak nyaman sekali ditanyai seperti itu, tapi tak urung ia menggeleng pelan.

"Sama anak saya mau, nggak? Hadi itu loh, perjaka tua," kata Nani sambil mengukir senyum lebar di wajahnya.

Kiara meringis bingung. Hadi sama sekali bukan tipenya. Selain itu, jarak usia mereka terpaut jauh. Hadi sudah menjadi om om. Sedangkan ia masih gadis remaja.

"Nggak papa, nggak usah jawab sekarang. Dipikir saja dulu." Nani menepuk bahu Kiara pelan.

Kiara mengangguk kikuk.

Tak lama Mila datang dengan tiga bungkus popcorn. Rasa manis satu dan rasa asin dua. Dia memberikan yang manis pada Kiara, kemudian yang asin satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Nani.

Kiara menghembuskan nafas lega. Dengan hadirnya Mila, setidaknya ia bisa bebas dari Nani yang aneh.

Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja berkata seperti tadi. Sungguh aneh sekali, bukan?

🌿🌿🌿

Fyi, latar setting cerita ini di salah satu desa di provinsi Jambi.

Kenapa orang Jambi di panggil Bude? Jadi Nani ini adalah orang Jawa yang merantau ke Jambi. Makanya di panggil Bude.

Semoga hari kalian menyenangkan.
Luv Lily ❤️

Terpaksa Menikahi Om-om (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang