6B

1.5K 65 0
                                    

Kenzo langsung memutuskan telepon tanpa Kiara sempat menanggapi adiknya itu.

Kenzo memang pintar. Ia sekolah di sekolah elit menggunakan beasiswa. Beasiswanya tak hanya pembebasan biaya SPP, tapi ada juga tambahan uang saku.

Selain itu, Kenzo juga sering mengikuti perlombaan. Ia bukan mengincar medali ataupun penghargaannya. Yang ia incar adalah duit hadiahnya.

Kiara tersadar sesuatu. Ia langsung bergegas membereskan rumah orang tuanya yang berantakan ini. Mulai dari menyapu, cuci piring, mencuci pakaian kotor, dan menyetrika.

Setelah dua jam berlalu, akhirnya selesai juga beres-beresnya. Kiara rebahan di depan tv sambil menonton acara traveling.

"Enaknya ... jalan-jalan gratis. Udahlah gratis dibayar pula sama stasiun tv." Kiara bermonolog sambil menatap tayangan di televisi dengan iri.

Ia ingin juga seperti host itu. Jalan-jalan keluar negeri gratis dan dibayar.

Ah, agaknya Kiara terlalu lelah sampai berhalusinasi begini. Mungkin istirahat sebentar halunya akan hilang.

Sementara itu di rumah Hadi, laki-laki berusia kepala tiga itu sedang bersiap-siap menuju rumah produksi. Setelah memastikan Kiara aman dan tidak kabur, Hadi menjadi lebih tenang.

Hari ini ada pengiriman dagangan ke minimarket yang ada di Kota Muara Bulian. Muara Bulian adalah kota kecamatan. Sedangkan Hadi tinggalnya di salah satu desa yang ada di Kecamatan Muara Bulian.

Perusahaan Hadi sudah bekerjasama dengan beberapa minimarket yang ada di Kota Muara Bulian dan juga minimarket dan supermarket yang ada di Kota Jambi dan Sumatera Selatan.

Untuk bisa tembus di minimarket dan supermarket, bukanlah hal yang mudah. Hadi harus mengantongi sertifikat halal dari MUI. Setelah itu ia harus mengirimkan proposal beserta sampel makanan. Tentunya dagangan Hadi harus unik supaya bisa bersaing dengan dagangan serupa.

Dan untuk mengantongi halal dari MUI, ia harus mendapatkan nomor dari dinas kesehatan. Sebelum mendapatkan nomor dari dinas kesehatan, ia harus mengurus izin usaha dulu.

Mengurus izin usaha bukan hal yang mudah untuk didapatkan oleh Hadi, ia harus bernegosiasi dengan penduduk setempat. Pasalnya waktu pembangunan awal, ada beberapa warga yang protes. Mereka takut limbah perusahaan mencemari lingkungan.

Tapi syukurlah, setelah mereka berbicara dari hati ke hati, para penduduk bisa menerima keberadaan perusahaan Hadi.

Malah sekarang warga menjadi bersyukur, karena dengan adanya perusahaan Hadi, membuka lapangan kerja bagi banyak orang.

Perusahaan Hadi bernama 'Berkah Bersama'. Sesuai namanya, perusahaan Hadi sekarang menjadi berkah banyak orang.

Mengurangi angka pengangguran yang ada di desa mereka.

🌿🌿🌿

Pas aku upload ini nggak ada yang baca sama sekali. Tapi aku tetep semangat buat namatin cerita ini. 🥰

Semoga hari kalian menyenangkan.
Luv,

Lily

Terpaksa Menikahi Om-om (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang