Tiga belas

1.1K 125 29
                                    

Vegas dan Pete menatap bingung pada putra tunggal mereka yang sudah datang dari pagi pagi. Phayu bilang dia ingin mengatakan sesuatu yang penting.

"Ada apa?"Tanya Vegas.

"Aku ingin bicara sesuatu"Jawab Phayu tenang.

"Ya apa! Dari tadi kau hanya bilang ingin mengatakan sesuatu tapi tidak mengatakannya!"Kesal Vegas. Masih pagi tapi putranya sudah membuat Vegas emosi.

Phayu menatap kedua orang tuanya dengan serius, hawa disekitar menjadi tak mengenakan. Vegas dan Pete tau jika pasti ada hal penting yang akan di sampaikan Phayu.

"Kalian kenal dengan Rain?"Tanya Phayu. Vegas dan Pete saling menatap satu sama lain.

"Rain sekertarismu?"Tanya Pete.

"Iya"

"Memangnya ada apa? Apa dia mengundurkan diri?"Vegas tau apa yang terjadi pada Rain, tapi dirinya dan juga sang istri sudah sepakat untuk berpura pura tak mengetahuinya.

"Bukan"Ekspresi wajah Phayu begitu tenang. Tak ada rasa takut ataupun gugup yang terlihat.

"Lalu?"

"Dia hamil"Suami istri itu masih tak bereaksi apapun. Hanya diam dan mendengarkan kalimat selanjutnya.

"Rain mengandung anakku, dan aku akan bertanggung jawab"Dengan lantang Phayu mengatakan hal itu.

Brakk

Bugh

Pete terkejut ketika dengan gerakan cepat Vegas memukul telak rahang sang anak hingga terjatuh kelantai.

"VEGAS!"Teriak Pete.

"APA APAAN KAU INI HAH?"Marah Pete.

"LIHAT! LIHATLAH ANAK BAJINGANMU INI! Bagaimana bisa dia memiliki anak dari orang lain disaat dia memiliki istri!"Wajah Vegas terlihat sangat merah, menandakan jika si ayah anak satu itu benar benar marah.

"Phayu hanya menginginkan seorang anak, lagi pula Ple yang tidak ingin memberinya keturunan! Jadi, Phayu tidak salah!"Setelah membantu sang putra berdiri, Pete menatap marah kearah suaminya.

"Kau membela bajingan ini?"Tanya Vegas.

"Tentu saja! Phayu tak salah, salahkan menantumu yang tidak bisa memberi Phayu keturunan!"Ucap Pete lagi dengan lantang.

Vegas mengusak rambutnya frustasi dan kembali duduk dengan wajah tertunduk.

"Maaf dad, tapi aku mencintai Rain"Lagi lagi Vegas dan Pete menatap terkejut kearah Phayu.

"Ka-kau mencintai Rain?"Ucap Pete tak percaya.

"Aku harap kalian menyetujui perihal aku yang akan menikahi Rain dan juga perceraian aku dan Ple"Setelahnya Phayu berlalu pergi meninggalkan rumah kedua orang tuannya.

Phayu masuk kedalam mobil dan memegang rahangnya yang tadi di pukul oleh Vegas.

"Shhh, sial.. sakit juga pukulan daddy"Tangannya mengusap rahang.

Drttt.. drttt

Suara ponsel membuat Phayu buru buru mengambil ponselnya. Sebuah no tak tersimpan namun sangat Phayu kenali.

"Ada apa?"Tanya Phayu.

"Identitas milik siapa yang kau kirim padaku?"Sebuah pertanyaan dengan suara berat dari sebarang sana terdengar.

"Calon ibu dari anakku"Jawab Phayu asal.

"Apa ini tugasku baruku?"Tanyanya lagi.

"Iya, awasi dia.. dan jaga dia! jangan sampai dia terluka walau sedikitpun.. jika itu terjadi-"Phayu menggantung ucapannya. Sosok di seberang sana hanya diam dan menunggu Phayu melanjutkan ucapannya.

J A L A N G (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang