(11) pertemuan tak di duga

6 4 0
                                    

Sudah seminggu sejak abang nya jadian dengan Hina, Talia ditinggal dan harus berangkat juga pulang sendiri dan kadang berjalan. Dia bener bener marah. Abangnya juga jarang dirumah karena selalu main sama Hina, dan kalau pulang pasti sudah malam.

"Lo kenapa dah Tal, dari seminggu yang lalu muka lo marah terus" Tanya Sheren.

"Gue ditinggalin abang gue gara gara Hina" Ucap Talia sebal.

"Kenapa tuh bocah? " Tanya jisa yang baru datang dan duduk di depan bangku Talia.

"Masa gue ditinggalin terus? Gue gak berangkat sama dia terus gue gak pulang bareng dia, terus juna juga kalo pulang malem banget" Ucap talia nadanya meninggi, emosinya bener bener bikin talia sensitif, dikit dikit marah.

"La terus hubungan nya sama lo apaan? " Tanya Sheren polos.

"Ya gue harus susah payah berangkat sama pulang, terus motor yang dibawa abang gue dari pagi sampe malem itu motor gue, abang gue berubah" Ucap Talia yang nadanya tadi meninggi sekarang melemah, lalu menaruh wajahnya diantara dua tangannya. Jisa dan Sheren yang selalu tak tega jika Talia sedih bingung harus melakukan apa, biasanya dikeroyok sama mereka yang buat Talia sedih, la ini abangnya Talia kalau dikeroyok ya Talia juga akan marah. Maka mereka hanya memasang muka kasihan dan mengelus kepala Talia. Mereka Tau selama ini Talia memendam kesedihan dan kemarahannya sendiri.

♡♡♡

Jam istirahat berbunyi. Talia berdiri dan pergi keluar dengan kemarahan yang luar biasa juga kesedihan yang mendalam.

BRAKK

semua atensi mengarah ke pintu yang dipukul keras. Didepan pintu bagian dalam ruangan nampak Talia dengan tangan mengepal dan melihat tajam ke arah juna yang sedang bermesraan dengan Hina. Talia tampak menyeramkan jika sudah sangat seperti itu, membuat semua orang bergidig ngeri.

"MANA KUNCI MOTOR GUE" Teriak Talia. Dan semua orang dikelas itu meneguk ludah kasar karena takut akan kemarahan Talia yang besar.

"Gak, nanti mau gue pake anterin Hina pulang" Ucap juna santai.

Talia merampas kasar kunci motor yang saat ini dipegang juna.

"Lo berubah bang sejak dia dateng" Ucap Talia, tangannya juga menunjuk ke arah Hina. Aduhh udah kek cewek mergokin pacarnya lagi selingkuh aja.

"SINGKIRIN TANGAN LO"  Teriak juna  menepis tangan talia kasar. Sedangkan Talia menggeleng kan kepalanya tak percaya kakak satu satunya ini membentak nya, ini pertama kalinya kakaknya itu membentak nya.

"Liat kan bang, pertama kalinya lo bentak gue " Ucap Talia tersenyum miris dengan air mata yang menetes di pipinya. Juna menutup matanya tak percaya apa yang dia lakukan

"Gak tal kakak gak maksud bentak kamu" Ucap juna memohon, tangannya menggenggam tangan talia.

Talia menghentakkan kasar tangan juna hingga terlepas genggaman itu.

"Bang asal lo tau, gue berangkat selalu sendiri, terus kadang pulang gue nungguin lo yang belum pulang, pas lo dateng eh ternyata gue malah ditinggal pulang sama Hina, gue kecewa bang sama lo, gue pikir lo bakal selalu mentingin gue daripada pacar lo suatu hari nanti, tapi nyatanya gak seperti yang gue harapin, oke bang gue pergi, gue jauhin lo biar lo tenang pacarannya, gue juga gak akan ganggu, silahkan saja" Ucap Talia dan pergi.

Ketos Brengsek {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang