(4) juna dan teman lama

5 3 0
                                    

Pagi ini Talia, diantar papa nya karena juna yang mau pindah ke sekolahnya. Jadi kan dipikiran Talia kalo uang nya habis bisa malak punya abang nya.

Sampai disekolah Talia nunjukin ruang kepsek. Talia mah gak mau ketinggalan berita jadinya dia ikut masuk.

"Jadi bu seperti kemarin yang saya bilang anak saya pindahan dari China, tapi dia bisa mengerti dengan jelas bahasa Korea" Jelas renjun.

"Baik tuan huang, kalau begitu, nak Talia tolong antarkan kakak kamu ke kelas 9B ya" Ucap bu naomi selaku kepsek disekolah ini.
Benar, juna dipindahkan ke Neo school, sekolah yang sama dengan adik dan sahabat sahabat nya.

"Baik bu" Ucap Talia lalu pergi meninggalkan ruang kepsek tak lupa kakak nya yang mengikuti nya dibelakang.

"Kak, lo bisa gak sih jalan disamping gue? Lo kira gue pemandu wisata? " Ucap Talia yang kesal karena kakaknya berjalan dibelakang nya sejak tadi, sehingga membuat kesan kalau Talia adalah pemandu wisata.

"Kan gue belum tau dek, nanti kalo lo belok terus gue masih lurus kan gak lucu" Ucap juna dan tak lupa bibirnya yang mengerucut. Sedangkan Talia memutar bola matanya malas.

Sesampainya mereka didepan kelas yang dimaksud kepsek tadi, Talia mengetuk pintu dan meminta ijin, lalu masuk dan jangan lupakan juna yang mengikuti adeknya itu.

Talia mulai berbicara pada guru yang sedang mengajar.

"Permisi bu, jadi saya disuruh bu kepsek buat mengantar anak baru ke kelasnya, lebih tepat nya kakak saya" Ucap Talia meringis.

"Ohh baiklah" Ucap bu indra selaku guru kesayangan Talia walau dia belum diajar bu indra. Bu indra adalah guru MTK kelas 9 yang dulu pernah mengajarinya waktu mau olimpiade, orang nya ramah, baik, dan penuh kasih sayang.

Talia lalu mendekat ke arah kakak nya itu. Dan berbisik agar juna mengucapkan namanya. Lalu juna berbisik kalo dirinya sangat malu, dan kumat lah aksi bacot itu.

"Bang kenalin diri lo" Bisik Talia.

"Gue malu dek, anjir banyak bener deh yang pasang mata" Bisik juna.

"Yah si anjir mah, cepetan atau gue sledeng kepala lo? " Bisik Talia.

"Adek anjing kau, bantuin napa dek? " Bisik juna.

"Gue udah bantu banyak tolol, udah ah cepetan, gue gak mau tau, gue mau pergi" Bisik Talia.

"Yah dek bantuin abang napa? " Bisik juna. Random ya panggilan mereka tuh kadang aku-kamu, kadang lo-gue kadang abang kadang kakak, udah ah campurin aja.

Talia tidak menanggapi juna, dia meminta izin untuk pergi dan dia keluar.

"Talia sialan, masa gue ditinggal, anjing tuh adek satu" Batin juna dalam hati.

"Ayo nak perkenalkan dirimu" Ucap bu indra lembut.

Juna mengangguk dan memperkenalkan dirinya, dengan semangat yang berasal dari 'umpatan untuk sang adik'.

"Halo, nama saya arthajuna ayumara huang, saya pindahan dari China, semoga bisa menjadi teman kalian" Ucap juna dengan senyuman nya.

"Aaaa ganteng banget kamu arthajuna? Eh panggilnya apa? " Ucap seorang gadis.

"Panggil saja juna" Ucap juna dan tak lupa senyuman yang tak luntur luntur itu.

"Lo juna kan? Lo inget gue gak? " Ucap seorang lelaki berkulit hitam tapi manis jadinya malika, hahaha.

"Lo haikal kan? " Tanya juna karena merasa mengenali sosok lelaki itu.

"Nah kan ketemu juga kita, gue mah ketemu cuma sama adek lo yang super bawel itu, mana dikatain buluk, dikatain malika lah, dikatain kecap lah" Ucap haikal atau lebih tepatnya keluh kesahnya.

Ketos Brengsek {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang