(17) misi mencari perasaan

4 4 0
                                    

Talia bangun seperi biasanya, dia mandi lalu turun, begitupun Sheren.

Sekarang mereka semua berada meja makan, hari ini ada yang berbeda, mama memasak kari ayam kesukaan bang juna, tapi Talia juga demen kok.

"Jadi kemarin gimana? Seru gak? " Tanya renjun membuka suara.

"Sangat seru pa, kita seneng seneng, cuma Talia ditinggal sendiri sendiri, untung ada nana yang temenin Talia" Ucap Talia.

"Ehemm udah baikan nih" Ucap renjun.

"Hahaha, Talia diajari seseorang yang katanya ngasih air got mangkanya Talia ketawa, dia bilang pada Talia, menerima itu susah, namun memaafkan tidak ada salahnya" Ucap Talia.

"Wahh siapa tuh papa pengen tau orangnya" Ucap renjun.

"Ehem yang bilang ngasih air got waktu itu kan cuma Ega" Ucap Sheren.

"Ega siapa ren? " Tanya renjun. Renjun nih kepo bener dah.

"Saga pa" Ucap Talia.

"Oh yang waktu itu jemput kamu ya? " Ucap Ayumi.

"Cie cie yang dijemput" Ucap Sheren.

"La mau begimana lagi, waktu itu gue berantem sama bang juna" Ucap Talia.

"Kek nya demen tuh si Ega sama lo" Ucap Sheren. Sungguh mulut tanpa dosa itu.

"Hahaha, lawak lo" Ucap Talia.

"Lah kan yang berawal dari berantem jadi cinta ya gak pa? " Tanya sheren.

"Bener kata sheren, liat papa sama mama, dulu waktu SMA papa tuh berantem mulu sama mama, dan akhirnya pacaran, bahkan sampe ngasilin dua anak sekarang ini" Ucap renjun.

"Au ah gelap semuanya" Ucap Talia.

"Hahahahaha" Semua orang tertawa melihat wajah cemberut Talia.

"Cari tau aja sendiri" Bisik sheren.

***

Seperti biasa juna memarkir mobilnya, ya karena sheren masih dirumah Talia.

Mereka berjalan di Koridor dan berpisah di ambang tangga.

Saat naik tangga Talia melihat Ega dan reynan.

"Sono cari tau, Ega suka apa gak sama lo" Bisik sheren, Talia mengangguk dan berpura pura tersandung. Ega yang tadinya berbicara dengan reynan berlari menghampiri Talia.

"Lo gapapa? " Tanya Ega.

"Emm gapapa kok" Ucap Talia.

"Mangkanya jalan yang bener, orang tangga gak salah lo tabrak" Ucap Ega.

"Yaelah, jadi lo kasihannya sama tangga? " Tanya Talia.

Ega melihat sejenak kebelakang, disana ada reynan yang mengkode agar Ega terus bersama Talia, lalu reynan ditarik tangannya oleh sheren, sheren mengedipkan mata mengkode agar Talia memahami dan mengerti segalanya.

"Ya kasihan sama orang nya lah, masa tangga yang di kasihani" Ucap Ega.

"Udah ah gue mau masuk kelas" Ucap Talia lalu berdiri.

"Itu lutut lo gak ada yang berdarah kan? " Tanya Ega.

"Gak ada kok" Ucap Talia

Ketos Brengsek {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang