EQ15

13 2 1
                                    

HELLOWW🤟🏻

Karena udah masuk sekolah jadi agak tremor ngetiknya haha. Tekanan batin.

Makin kesini alurnya makin gak jelas tpi gpp biar saya finish kan. Katanya kalo kerja itu jangan setengah-setengah.

Follow⚠️
Wattpad: /pisangorengcoklat
Instagram: /dzzlingpeachii
Tiktok: /4ujuuss

EIIITSSSS BENTARRR!!!⚠️
PENTING!!!!⚠️
TAP ICON ★ DULU DONGG⚠️
-
-
-
-
-
-
-

15. Dia lagi

Hari ini disambut oleh sang Surya yang enggan menampakkan dirinya. Ia diselimuti oleh awan dan langit yang gelap, sepertinya sekarang akan turun hujan. Seandainya kamu tau, hujan dipagi hari adalah hujan yang terbaik.

Bel sudah berbunyi baru saja. Kelas ini dikenal dengan penduduknya yang terlihat ambis padahal rusuhnya minta ampun. Apalagi ada 3 anggota inti Aderfia dengan andra didalamnya.

"Selamat pagi" sapa seorang guru mulai memasuki ruang kelas yang akan ia ajar selama 1 ½ jam kedepan.

"Silahkan ambil buku tugas kalian diatas meja saya" salah satu perwakilan mengambilnya

"BU!" teriak Andra, guru tersebut mendongak dan menatap Andra.

"Kenapa ndra?" siapa sih gue yang tidak mengenal sosok Andra?

Andra maju kehadapan guru tersebut, ia tau mungkin ini adalah privasi beberapa orang. Sontak saja murid murid disana menatap Andra heran, tumben sekali makhluk hidup seperti Andra mendatangi meja guru, apalagi ini guru kimia.

"Ibu punya anak ya?" tanya Andra pelan.

"Astaga Andra, kamu pikir saya mandul apa?"

"Bukan gitu, maksudnya ibu punya anak seangkatan dengan kami Bu?"

"Punya lah, memang kenapa? Kamu mau? Enggak, enggak saya restui" tolak ibu Riana mentah-mentah, Kenan yang kebetulan memang duduk dibarisan paling depan dekat meja guru pun mendengarnya dan tertawa renyah.

"HAHA BELUM APA-APA UDAH GAK DIRESTUI"

"Diem lo"

"Bukan saya Bu yang mau, tapi tuh" Andra menunjuk seseorang yang duduk tepat dibelakang kenan.

"Sini kamu raffael" Raffael yang diam saja menghampiri mereka berdua dengan kebingungan.

"Kenapa Bu?"

"Jadi yang ngasih anak saya coklat kamu?" Raffael menoleh kepada Andra dan menatap Bu Riana kembali.

"Iya Bu, maaf"

"Wah, kalo calonnya kamu mah ibu restui seratus persen" Andra menatap ibu Riana tidak percaya.

"Lah Bu! Saya gak direstui, giliran Raffael aja belom dijawab udah direstui aja! Buset" ucap Andra tidak terima.

"Udah kali ndra, terima nasib aja sebagai jones haha" ucap Kenan menghampiri keduanya.

"Tapi maaf ya El, ibu bukannya lancang. Tapi sebelum kamu tau sendiri lebih baik ibu kasih tau duluan, biar gak kebablasan." mereka menatap ibu Riana.

EquanimityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang