Untung saja setelah ospek univ kemarin para maba diberikan libur 1 hari sebagai persiapan sebelum menempuh perkuliahan
Akhirnya sesuai omongan Bintang semalam untuk melihat sendiri rumah kontrakannya, para barudak maba alias Sandy, Wandra dan Luki sudah berkumpul didepan rumah yang mereka yakini sebagai rumah kontrakan yang dimaksud Bintang
Tak lama kemudian suara motor terdengar menghampiri ketiga orang yang masih berdiri di depan rumah, dari balik helm itu Sandy sudah bisa menebak kalo itu adalah kak Bintang
"Nunggu lama?" tanya nya setelah melepaskan helm dan berjalan ke arah ketiga orang itu
"Ngga kak, baru 5 menit" jawab Wandra
"Ayo langsung masuk aja kalo gitu, biar kalian bisa lihat" ajak Bintang lalu membuka pagar mempersilahkan para adik tingkat nya untuk mengikuti dirinya
Pintu utama rumah tersebut pun terbuka langsung menampilkan ruang santai dengan sofa dan tv led dan dua bean bag
"Kalian kalo mau bawa PS bawa aja" ucap Bintang seakan mengerti dengan pemikiran Luki yang sedari masuk tadi langsung duduk di bean bag sambil menatap tv
"Asik" ucap Luki kegirangan
Tidak jauh dari ruang santai terdapat dua pintu yang tertutup yang di yakini Sandy bahwa itu adalah kamar yang akan di pakai nanti. Benar saja setelah dibuka oleh Bintang, kamar tidur yang didominasi dengan dinding berwarna abu-abu itu langsung menarik perhatian Sandy
"Ambil jadi kamar lo San kalo lo suka" ucap Bintang seakan tahu
"Oke kak" jawabnya
Lanjut ke kamar nomer 2 atau kamar disebelah kamar Sandy. Pintu kamar pun dibuka oleh Wandra dan langsung melihatkan dinding kamar yang di dominasi dengan warna putih
"Lo berdua mau kamar ini?" tanya Bintang pada Wandra dan Luki yang sibuk melihat-lihat seisi kamar
"Keatas dulu deh kak Tang, lihat kamar selanjutnya" jawab Luki yang diangguki oleh Bintang
Mereka berempat pun menuju tangga menaiki lantai 2 rumah itu. Terdapat 3 kamar tidur di lantai 2 dengan 1 kamar mandi yang terletak di ujung kamar. Ketiga kamar di lantai 2 ini paling nikmat karena berhadapan langsung dengan pintu balkon yang terbuat dari kaca sehingga bisa melihat langit senja yang cantik disana
Wandra dan Luki memutuskan untuk mengambil 2 kamar yang ada diatas sedangkan Bintang memilih untuk menemani Sandy di lantai 1
"Pada mau pindahan kapan?" tanya Bintang
Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang santai setelah melihat-lihat sambil minum dan memakan cemilan yang tadi sempat mereka beli di minimarket
"Gue kaya nya hari sabtu kak Tang pindahannya" jawab Luki sambil mencomot kripik kentang milik Wandra
"Lo berdua?" tanya Bintang pada Sandy dan Wandra
"Besok jumat jurusan gue disuruh ke bagian perlengkapan buat ukur jas almet kak" jawab Sandy
"Kalo gue sih sama kaya Luki kak" sahut Wandra
"Oke kabar-kabaran aja ya di grup kalo pada pindahan" kata Bintang dan diangguki oleh para si maba
"Oh iya, jangan panggil gue 'kak' panggil gue Bintang aja, gue merasa paling tua kalo dipanggil kak"
"Lo kan emang tua kak" ucap Luki yang dibalas dengan tertawaan mereka semua
"Walaupun kita baru aja kenal tapi gue mau buat kalian nyaman juga, so jangan anggap gue karena gue paling tua atau paling senior disini, anggap gue sebagai teman sebaya kalian aja, oke?" ketiga maba pun mengangguk mengerti dengan ucapan Bintang
Hari pun semakin siang, jam sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB, para maba pun memilih untuk pamit pulang ke rumahnya masing-masing
"Habis ini kuncinya mau gue duplikat biar kalian semua bisa megang, jadi nanti pas pindahan biar gak perlu nunggu gue dateng dulu" ucap Bintang setelah dirinya menutup pagar rumah kontrakan
"Siap, makasih banyak Tang" jawab Sandy mewakilkan kedua temannya
"Lo bertiga hati-hati ya pulangnya, gue mau cabut jemput ayang dulu kalo telat yang ada gue digantung ntar hahaha"
"Yoi star hati-hati" kata Wandra lalu diangguki oleh Bintang
Bintang pun pergi terlebih dahulu meninggalkan ketiga orang yang masih belum memasuki mobilnya
"Yaudah kalo gitu, Luk kita berdua cabut ya lo hati-hati baliknya" ucap Sandy
Lalu mereka bertiga pun bersalaman ala-ala sebagai tanda persahabatan
"Lo juga hati-hati Wan nyetirnya" balas Luki
"Yoi lo juga Luk"
Mobil Sandy pun melaju terlebih dahulu lalu di susul dengan mobil Luki dibelakangnya
Mereka bertiga memutuskan untuk menyewa rumah kontrakan sebagai rumah sementara selama mereka berkuliah nanti, semoga saja mereka semua betah tinggal disana tanpa ada huru-hara
Dan siapa sangka karena rumah kontrakan ini, mereka berempat malah mewujudkan persaudaraan yang erat. Saling jaga satu sama lain, saling melindungi satu sama lain, dan saling memaafkan satu sama lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrakan Pak Asep [SeulRene]
Teen FictionKontrakan milik Pak Asep ditempati oleh para mahasiswi ganteng dari univ terkenal di Bandung. Terlalu mewah memang jika rumah ini di sebut kontrakan karena melihat fasilitas nya yang gak main-main "Gue lagi nyari temen buat ngontrak bareng nih. Lo b...