Karena para member kontrakan serta para penyusupnya yang lain datang ke rumah Sandy sudah larut alhasil mereka semua tidak bisa bertemu anggota keluarga Sandy bahkan Sandy nya juga sebab dia sudah lebih dulu tertidur akibat kelelahan
Pagi harinya mereka semua makan bersama di ruang makan. Bintang, Luki, Jendra dan Amber yang baru pertama kali melihat Guntara Rahardjo atau ayah dari Sandy merasa tertegun sebab tampang wibawa nya padahal usianya sudah menginjak 45 tahun lebih. Mereka berempat jadi tahu darimana asal aura maskulin Sandy
"Ayo makan yang banyak jangan malu-malu" ucap ayah Sandy
"Iya Om tenang aja bakalan habis kok ini" ucap Luki menanggapi yang membuat Guntara pertama terkekeh pelan
"Kontrakan kira-kira kurang apa? ada yang butuh dibeli lagi ga?" tanya ayah Sandy
Bintang menggelengkan kepalanya "Gaada kok Om, masih bagus semua" yang diangguki oleh ayah Sandy
Setelah sesi sarapan bersama selesai, mereka berlima memutuskan untuk berkumpul di taman belakang rumah Sandy tepatnya di gazebo dekat kolam renang, kecuali Sandy yang sedang ada urusan sebentar dengan keluarganya
"Gimana Tang kemarin?" tanya Wandra penasaran
"Irenia?"
"Iya"
Bintang pun menjelaskan semuanya yang diceritakan oleh Irenia kemarin, tidak ada yang ia lewatkan apalagi ia tambah-tambahi
"Ga jelas tuh cewe" ucap Wandra tiba-tiba membuat yang lainnya kaget
"Gini deh kalo emang dia ada rasa juga sama Sandy kenapa dia masih aja deket-deket sama mantannya?..."
"...kalo emang dia masih belum bisa lepas sama mantannya, kenapa dia ngasih harapan ke sahabat gue..."
"...gue tau ini first love nya Sandy, tapi gue yakin Sandy ga sebodoh itu dengan hubungannya yang digantung" jelas Wandra panjang lebar
Wandra yang emosi memang susah untuk dikendalikan
Bintang menghela nafasnya "Wan, gue ngerti maksud lo gimana. Tapi kan mereka juga ada didalam divisi yang sama, susah untuk mereka jaga jarak sedangkan mereka pasti harus berkontribusi bareng"
"Toh ini juga bukan sepenuhnya salah Irenia, Wan. Mereka berdua yang pengen hubungan mereka kaya gini, belum mau terikat" imbuh Jendra
Amber yang duduk disamping Wandra merangkul adik tingkatnya itu "Gue ngerti lo emosi Wan, tapi semua keputusan ada di Sandy karena dia yang ngejalanin hubungan ini, tugas kita cuma support dan bantu dia aja" ucap Amber yang diangguki oleh yang lainnya
"Tenang aja Wan lagian si Bintang udah minta kak Irenia untuk nunggu sampai Sandy baik-baik aja, baru setelah itu kita bantu mereka untuk selesaiin masalahnya" kata Luki menambahkan
"Gue tau lo sebagai sahabat Sandy dari kecil pasti pengen dia dapetin pasangan yang baik, gue ngerti gue paham tapi Wan semua keputusan ada di Sandy. Ntah Sandy mau terusin atau ngga tugas kita cuma bantu mereka untuk cari jalan keluar hubungan mereka" lanjut Amber
"Maaf gue ga mikir sejauh itu" ucap Wandra sambil menundukkan kepalanya
"Gapapa Wan ga perlu minta maaf kita ngerti kok kalo lo khawatir sama Sandy" balas Bintang
Tak lama kemudian Sandy pun datang menghampiri dengan membawa teko minuman untuk diminum para sahabatnya
"Aduh San malah repot-repot, maaf banget ya kita bukannya ikut nyambut tamu yang melayat, kita malah ngumpul disini" ucap Jendra yang tak enak
Sandy duduk dipinggir gazebo lalu menaruh teko beserta gelas yang ia bawa "Gapapa santai aja, lagian kebanyakan rekan-rekan kerja ayah gue yang dateng hari ini, kalo saudara-saudara udah kemarin"
Mereka berlima pun menikmati minuman yang dibawakan oleh Sandy, sedangkan Sandy hanya terdiam melamun melihat ke arah kolam renang
"San" panggil Luki
"Hmm"
"Rencana balik Bandung lagi kapan?"
"Gatau mungkin pas liburan udah selesai aja, gue masih mau nafas dulu sebentar" ucap Sandy lalu terkekeh setelahnya
"Take your time San, balik lagi kalo lo udah baikan" timpal Amber yang diangguki Sandy
Tak berselang lama kakak Sandy atau Thania datang sambil membawa sepiring cookies yang ia beli ke gazebo tempat para sahabat Sandy berkumpul
"Wahh makasih banyak kak Thania" ucap Jendra yang mengambil alih piring tersebut dari tangan Thania
"Makasih kak" ucap Sandy lalu Thania mengelus kepala Sandy pelan "Sama-sama, dimakan ya" balas nya lalu pamit dari sana
***
Bintang, Luki, Amber dan Jendra memutuskan untuk pulang setelah menemani Sandy selama 2 hari sedangkan Wandra pulang bersama keluarganya yang datang untuk berbelasungkawa
"Makasih banyak ya udah datang dan temenin Sandy, hati-hati dijalan" ucap Mama Sandy dari luar mobil yang ditumpangi oleh Bintang dkk
"Iya Tante, maaf juga selama disini kita banyak ngerepotin Om, Tante dan kak Thania" tutur Bintang
"Ngga kok ga direpotin sama sekali. Kapan-kapan main lagi kesini ya walaupun ga sama Sandy, dateng langsung aja jangan sungkan-sungkan kalian udah Tante anggap anak Tante sendiri kok"
"Iya Tante makasih banyak" jawab Luki
"Hati-hati ya, kabarin di grup kalo udah sampe kontrakan" ucap Sandy yang diangguki Amber yang bertugas sebagai supir
"Bintang" panggil Ayah Sandy
"Iya Om"
"Bilang ya kalo kontrakannya butuh sesuatu"
"Siap Om hahaha"
Mobil Luki pun berjalan meninggalkan pekarangan rumah Sandy untuk kembali pulang ke Bandung
bjir wallpaper wa nya Bintang bucin banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrakan Pak Asep [SeulRene]
Teen FictionKontrakan milik Pak Asep ditempati oleh para mahasiswi ganteng dari univ terkenal di Bandung. Terlalu mewah memang jika rumah ini di sebut kontrakan karena melihat fasilitas nya yang gak main-main "Gue lagi nyari temen buat ngontrak bareng nih. Lo b...