Curhat dong Bi

752 100 1
                                    

Semenjak malam hujan hari itu, semakin hari Luki semakin gencar untuk mendekati Jasmine, tidak ada satu hari pun Luki absen untuk mengirim chat atau pun mengajak Jasmine keluar bareng sebagai langkah pdkt

Hari ini Luki sedang libur kuliah, karena para penghuni yang lain sedang ada jadwal kuliah akhirnya diri nya lah yang menjadi satpam kontrakan pada hari ini

Luki sibuk goleran di sofa ruang tamu, mulai dari terlentang, lalu telungkup, lalu hadap kanan, lalu hadap kiri, sampai sikap lilin pun sudah ia lakukan karena saking gabut nya

"G aga B ubut, guabut"

"Gini amat ya hidup seorang anak yang libur kuliah, main PS udah, scroll Ig udah, scroll tiktok udah, mau ngapain lagi coba"

Dari arah dapur Bi Juju menyahut "Kencan atuh neng, masa jaman sekarang gak punya pacar kalah sama bocil diluaran sana"

"Buset nyelekit" batin Luki

"Kencan sama siapa Bi, sama Bibi kah? ayo aja Luki mah"

"Bibi bilangin suami Bibi ya Luki" Luki tertawa dengan jawaban Bi Juju

"Luki gak punya pacar Bi, mau kencan sama siapa coba kalo gak punya pacar"

"Masa neng Luki gak punya pacar, gak mungkin ah" ucap Bi Juju tidak percaya

"Loh sumpah Bi, Luki gak punya pacar"

"Terus yang suka kesini itu siapa?" tanya Bi Juju

"Yang mana?" tanya Luki balik

"Yang suka sama neng Laras itu loh"

"Jasmine maksudnya?" tanya Luki memastikan

"Iya si eneng itu yang cantik itu pokoknya" jawab Bi Juju

Luki tiba-tiba terduduk "Bingung Luki Bi" ucap Luki lirih

Dengan gelagat Luki yang tiba-tiba berubah, Bi Juju pun datang menghampiri dan duduk disebelah Luki "Kenapa neng Luki, cerita atuh sama Bibi anggap aja Bibi itu mamah kamu kalo disini" ucap Bi Juju sambil membelai rambut Luki

"Iya Luki bingung Bi" kata Luki mengulang ucapannya tadi

"Iya Luki bingung kenapa, cerita sok sama Bibi"

"Jasmine tuh orangnya ngga bisa ditebak Bi" jelas Luki

"Hari ini bisa deket banget, tapi tiba-tiba besok berubah kaya kita ngga pernah deket"

"Neng Luki ada kesalahan sampai neng Jasmine begitu?"

"Kaya ucapannya neng Luki gitu atau tingkahnya neng Luki yang buat neng Jasmine berubah" lanjut Bi Juju

"Ngga ada Bi, Jasmine emang orangnya seperti itu. Temen-temen Luki yang lain juga pernah bilang kalo deketin Jasmine itu susah gak segampang kaya Kak Laras yang orangnya welcome"

Bi Juju terdiam sebentar "Hmm begitu ya"

"Kamu udah pernah tanya alasan dia seperti itu kenapa?"

Luki menggeleng "Belum Bi, Luki takut dia risih kalo Luki tanya seperti itu"

Bi Juju tersenyum, diambil nya tangan Luki lalu digenggam "Justru itu nak"

Bibi sedikit menginterupsi "Sementara Bibi boleh kan panggil kamu nak?"

Luki mengangguk lalu tersenyum "Boleh Bi"

"Nak, dalam menjalin suatu hubungan itu harus ada yang namanya komunikasi, kalo hubungan dibangun tanpa adanya komunikasi pasti arahnya ngga bakalan menentu"

"Ngerti maksud Bibi?"

Luki menggeleng "Ngga hehe" jawabnya sambil cengengesan

Bi Juju ikut tersenyum "Kamu lihat diluar sana, kamu sering lihat kan kasus perceraian, rata-rata dari mereka berpisah karena minimnya komunikasi bahkan tidak adanya komunikasi dalam hubungan mereka"

"Kalau si A dirasa berubah, si B lah yang bertugas untuk menanyakan. Jangan sampai ngga ada penjelasan yang akhirnya malah jadi perpisahan"

"Sama kasusnya kaya nak Luki, nak Luki ngerasa neng Jasmine berubah tapi nak Luki ngga tau neng Jasmine berubah karena apa, nak Luki mau tanya tapi takut pada akhirnya nak Luki menjauh karena sikap neng Jasmine yang seperti itu, kalian berdua pun akhirnya memutuskan untuk selesai padahal belum sempat memulai dan pertanyaan itu pun hanya menjadi penyesalan karena tidak pernah tersampaikan ke neng Jasmine"

"Paham sekarang maksud Bibi"

Luki mengangguk bahagia "Luki paham Bi sekarang"

"Coba paham gimana?" tanya Bi Juju memastikan

"Berarti disini tugasnya Luki untuk nanyain ke Jasmine kenapa dia seperti itu"

Bi Juju mengacak rambut Luki pelan "Pinter"

"Bi, Luki boleh peluk Bibi ngga?" izin Luki

"Silahkan, anggap Bibi pengganti orang tua kamu dirumah"

Bi Juju merentangkan tangannya lalu disambut pelukan hangat dari Luki

"Bi makasih ya udah dengerin curhatan Luki, makasih juga udah kasih saran yang terbaik buat Luki, sehat selalu ya Bi sampai kita semua wisuda, sampai kita nikah nanti kalo bisa"

"Amin, iya nak sama-sama" jawab Bi Juju sambil mengelus rambut Luki sayang

Bi Juju melepaskan pelukan diantara mereka "Luki udah makan? Bibi buat ayam kecap kesukaan kamu sama Sandy tuh makan gih"

"Belum Bi, oke deh kalo gitu Luki makan dulu"

Luki berdiri dari sofa "Sekali lagi makasih ya Bi"

Bi Juju mengangguk "Iya nak sama-sama"

Setelah itu Luki langsung ngacir ke dapur karena Bi Juju memasak makanan kesukaannya

Bi Juju yang melihat itu tersenyum senang "Anak Bibi juga seusia kamu, tapi dia ngga pernah cerita apapun ke Bibi yang ngebuat Bibi ngerasa gagal jadi orang tua karena anak Bibi tertutup banget sama ibunya"

Kontrakan Pak Asep [SeulRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang