Night Talk

598 80 0
                                    

Kondisi kontrakan malam ini sangat amat sepi seperti tidak berpenghuni, mirip seperti beberapa hari yang lalu. Padahal para penghuninya sudah pulang liburan sejak siang tadi, namun ntah kenapa malah tidak ada tanda-tanda kehidupan didalamnya

"SIAPA YANG LAPER?" teriak Luki yang baru saja keluar dari dalam kamarnya setelah hibernasi beberapa jam

baru aja dibilang sepi

Amber dan Jendra yang tiduran di sofa ruang tengah langsung mengangkat tangannya setelah mendengar teriakan Luki

Padahal mah si Luki nya ga liat kalo mereka lagi angkat tangan

Plak

Aw

"Berisik" ucap Wandra yang baru saja menabok kepala Luki lalu berjalan turun ke ruang tengah seakan tidak punya dosa

Tak lama kemudian Bintang keluar kamar setelah mendengar ribut-ribut diluar, menyaksikan teman-temannya sedang heboh bermain game diruang tengah

"Pada udah makan?" tanya Bintang saat melihat jam dinding diatas tv menunjukkan pukul 8 malam, lama juga dia tertidur batinnya

"Belum Tang, nih anak-anak lo pada nunggu induknya bangun dulu" ucap Amber asal membuat Bintang terkekeh lalu menghampiri mereka berempat yang fokus bermain game di ponselnya masing-masing

"Pada mabar?" tanya Bintang setelah sekilas melihat ponsel milik Wandra

"Yoi"

"Kan itu 5 player kalian cuma berempat, terus 1 nya lagi siapa, Sandy?" tanya Bintang

"Boro Sandy, dia aja masih tidur Tang. Kita invite orang random" jelas Luki

Bintang mengangguk lalu berdiri masuk kembali ke dalam kamarnya mengambil ponselnya dan duduk kembali disamping Wandra

"Pada mau makan apa?" tanya Bintang

"Bebas" jawab mereka berempat kompak

"Gue beliin semen sama paku ya kalo bebas" kesal Bintang

"Beli itu aja tuh ayam satu ekor" saran Wandra, Bintang yang mengerti langsung membuka aplikasi delivery food dan menuju ke halaman toko yang menu nya Wandra maksud

"Dua ekor apa tiga ekor?" tanya Bintang lagi

"Dua setengah ngga bisa ya?" tanya Luki

Karena tidak ada yang menjawab, Luki melirik kearah teman-temannya, bisa dilihat kalo Bintang lagi melotot kearahnya

"Hehehe bercanda bang" ucap Luki tidak lupa dengan cengirannya

"Beli 2 ekor aja Tang, 3 ekor kebanyakan" saran Jendra yang diangguki Bintang

Setelah men-check out pesanannya, Bintang bangkit lalu berjalan kearah kamar Sandy membuka pintunya dan bisa dilihat jika Sandy masih bergemul dengan selimutnya

Bintang mendekat lalu menepuk pipi Sandy pelan "San bangun, makan dulu yuk"

"Hmm"

"Makan dulu"

"Bentar lagi bang, masih ngantuk gue" kata Sandy sambil menutupi dirinya sampai kepala dengan selimut

"Yaudah nanti gue kesini lagi kalo makanannya udah sampe"

"Hmm"

***

Mereka berenam sudah berkumpul diruang tengah, diatas meja sudah terdapat 2 box ayam utuh beserta sausnya tidak lupa dengan minuman berwarna pink menjadi ciri khas tempat makan tersebut

Sandy bangun sendiri tadi setelah mendengar teriakan Luki, ntah hal apa yang dilakukan bocah itu sampai teriakannya sangat nyaring

Mereka berenam memilih untuk duduk lesehan karena udah paling nikmat kalo makan seperti ini. Amber mulai membagikan bungkusan nasi pada orang disebelahnya, setelah semua orang kebagian acara makan pun dimulai

***

Setelah makan Amber dan Luki langsung bertanding bermain ps sedangkan sisanya masih tetap berada di sofa ruang tengah fokus dengan ponselnya masing-masing

"Eh Wan tolong bilangin bokap lo ya, makasih banyak dan maaf ngerepotin" kata Bintang memecah keheningan diantara mereka berempat

"Santai aja bang, ngga ngerepotin kok" balas Wandra

Jendra yang duduk disebelah Bintang menepuk pundaknya pelan "Haduh susah emang Tang" katanya yang membuat Wandra dan Bintang tertawa

"Eh San" panggil Luki yang masih fokus main ps sama Amber

"Apa. Udah lo main aja ngga usah ngikut yang disini" cecar Sandy

"Dih" cibir Luki

"Hahaha bercanda, apaan?"

"Si Wandra kemaren pas di villa ngomong gini ke gue"

Luki mem-pause terlebih dahulu game nya lalu berdiri dari bean bag ya sedang ia duduki, meniru gaya Wandra saat bercerita kemarin

"Si Sandy cemen banget Luk kalah dia sama gue, masa dia ngga berani sih confess ke kak Irenia padahal gue udah tau banget kalo si Sandy beneran suka sama kak Irenia"

Sandy menghela nafasnya lalu menatap Wandra yang sedang duduk diseberang nya. Wandra cuma nyengir sesekali melotot ke arah Luki, si Luki? ketawa aja dia mah

"Gue sebenernya ngga enak sama kak Irenia"

"Apa lagi lo Luk, udah lah stop jomblangin orang" yang ditunjuk cuma cengengesan

"Kalo lo pada ngeledekin gue sih ngga masalah udah kebal gue mah, cuma gue ngga enak banget ngeliat kak Irenia yang kurang nyaman kalo lagi diledekin sama kalian alhasil kita nya juga jadi awkward kalo lagi berdua"

"Lagian kan waktu itu gue cuma bilang dia cantik doang, kenapa lo pada malah langsung beranggapan gue suka sama dia"

"Sorry ini bukannya gue baper apa gimana. Gue gapapa, gapapa banget kalo kalian ngeledekinnya gue tapi tolong banget jangan pas lagi ada dia, gue takut dia ngga nyaman kalo lagi deket sama gue"

Setelah Sandy menjelaskan panjang lebar, Luki menghampirinya lalu memeluk Sandy

"Maaf ya San bercandaan gue kelewatan" kata Luki disusul oleh Wandra yang juga ikut memeluknya

Sandy membuang nafasnya berat "Sorry juga gue malah jadi kebawa suasana"

Setelah acara meluk-memeluk selesai, Luki kembali bermain ps bersama Amber sedangkan sisanya memilih untuk mabar

"Si Irenia itu lagi jomblo kan Tang?" tanya Amber

mulai lagi

"Iya, baru putus"

"Pernah denger dari temen, katanya mantannya anak FT juga ya" kata Amber lagi

Amber orang kedua setelah Bintang yang punya relasi dimana-mana

"Iya anak informatika, mereka putus karena cowo nya bosen. Gue diceritain sama Laras waktu itu"

memang tempat gibah paling enak selain temen itu ya pacar sendiri

"Anjir pacarnya modelan kaya kak Irenia kok bisa ngerasa bosen" heran Wandra

"Padahal bucin banget ya Tang dulu si Irenia sama Surya"

"Best couple pada zamannya cuy"

Kontrakan Pak Asep [SeulRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang