🏝️🏄🚣

584 84 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB waktu yang cocok untuk pergi ke pantai karena sengatan sinar matahari yang sudah berkurang

Bintang, Laras, Luki, Jasmine, Amber, Jean, dan Jendra sudah berada di pantai yang letaknya dibelakang villa milik keluarga Wandra

Sedangkan Wandra dan Sandy masih berada di kamarnya sibuk mengoleskan sun screen dan pelindung kulitnya lainnya agar nanti tidak belang

Sandy keluar terlebih dahulu dan tidak sengaja bertemu dengan Irenia yang berjalan kearah pintu halaman belakang villa

"Mau ke pantai juga San?" tanya Irenia saat melihat Sandy yang baru saja keluar dari kamar

"Lho, gue kira kak Irenia udah di pantai sama yang lainnya"

"Belum, tadi Laras Jasmine sama Jean gue suruh duluan" Sandy mengangguk mengerti

"Udah pake sun block, San?" tanya Irenia lagi

Sandy mengangguk "Udah kak"

Irenia mulai mengabsen bagian tubuh Sandy yang mana saja yang sudah di bubuhi sun block "Muka udah?"

"Justru muka yang paling utama kak"

"Tangan dan kaki"

"Itu bagian utama nomer 2, ngga mungkin kelewat kak"

"Tengkuk?"

Saat Irenia menyebut bagian tengkuk barulah Sandy sadar karena bagian itu lupa tidak di apply sun block

Sandy cengengesan dan Irenia langsung tau jawabannya

"Sini aku olesin, untung aku bawa di dalam pouch"

Sandy mendekat kearah Irenia lalu sedikit menurunkan badannya agar Irenia mudah mengoleskan di leher belakangnya

"Nah selesai" ucap Irenia lalu menutup botol sun block itu dan dimasukkan kembali ke dalam pouch

"Makasih kak"

Irenia mengangguk "Yaudah yuk ke pantai"

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ke pantai, tidak sadar bahwa adegan sebelumnya di tonton oleh Wandra yang baru saja keluar dari kamar

"Ck ck ck udah kaya gitu kok bisa semalem ngga ikutan confess, kalah sama gue lu San"

***

"Lama amat, habis ngapain lo?" tanya Luki saat Wandra baru saja datang

Luki, Sandy dan Jendra memilih untuk duduk-duduk dibawah pohon kelapa sambil menikmati pemandangan pacarnya dan teman-temannya yang sedang asik bermain air

"Habis hubungin Om Bimo minta orang suruhannya bawain banana boat sama jetski kesini" jelas Wandra lalu mengambil tempat disamping Jendra

"Gue kadang masih pusing Wan mikirin kekayaan lo" kata Jendra yang dibalas gelak tawa oleh Wandra

"Lo ya San, aish" tunjuk Wandra pada Sandy

Sandy yang ngga ngerti apa-apa cuma planga-plongo aja

"Kenapa dia?" tanya Luki

"Gapapa lupain aja" balas Wandra yang tak ingin memperpanjang masalah tadi saat didalam villa

Mereka bertiga asik mengobrol membahas apa saja yang terlintas dipikiran mereka hingga obrolan mereka bertiga terputus karena panggilan dari Bintang

"Woy lo berempat, sini gabung jangan ngomongin cewe terus" teriak Bintang

"Habis ini, tunggu bentar" balas Wandra

Tak lama kemudian dari arah pantai sebelah, terdapat speed boat beserta jetski dan juga banana boat bawaan dari orang suruhan Om Bimo membuat mereka yang ada didalam air kebingungan karena itu semua menuju kearahnya

Wandra yang melihat itu lalu mendekat ke bibir pantai, mengucapkan kata terima kasih pada orang suruhan Om Bimo karena sudah dibawakan apa yang dia mau

Total terdapat 3 jetski, dan 1 speed boat untuk menarik banana boat

Sandy, Irenia, Bintang, Laras dan Jendra memutuskan untuk menaiki banana boat

Wandra, Luki Jasmine, dan Amber memilih untuk menaiki jetski

Karena Jean takut jika bermain di laut lepas alhasil Jean memilih untuk ikut bersama speed boat yang nanti akan menarik banana boat yang akan dinaiki teman-temannya

Jean yang sudah berada diatas speed boat sudah siap dengan ponselnya untuk mengabadikan momen mereka yang menaiki banana boat

Sebelum itu para penumpang banana boat diminta untuk memakai pelampung terlebih dahulu agar mereka tidak tenggelam saat dijatuhkan dari banana boat nanti

Irenia sebenarnya sedikit takut karena ini pengalaman pertama kali untuknya di tenangkan oleh Sandy yang berdiri disampingnya

Sandy menggenggam tangan kecil Irenia "Jangan takut kak, ada gue kok" ucap Sandy menyakinkan Irenia, Irenia pun mengangguk

Posisi duduknya :
Nomer 1 : Jendra
Nomer 2 : Bintang
Nomer 3 : Laras
Nomer 4 : Irenia
Nomer 5 :Sandy

Sedangkan dibelakang Sandy ada orang suruhan dari Om Bimo yang mengendalikan banana boat agar mereka tahu kapan saat jatuh ke air

"Semangat" teriak Jean saat speed boat sudah mulai bergerak menarik perahu berbentuk pisang itu

Speed boat terus bergerak ke tengah-tengah bisa dilihat dari air nya yang menjadi biru tua

Orang dibelakang Sandy memberikan aba-aba pada supir speed boat mungkin timing yang sudah pas untuk dijatuhkan

"Siap-siap ya, nanti kalo saya bilang lepas pegangannya langsung kalian lepas ya jangan dipegang erat-erat" kata orang itu yang dijawab anggukan oleh mereka

"1, 2, 3 lepas"

byurr

Diatas speed boat Jean ketawa-ketawa karena melihat teman-temannya jatuh ke dalam air, para pengendara jetski pun ikut tertawa walaupun mereka melihat dari jauh

Irenia sedikit gelagapan saat pertama jatuh ke air dirinya langsung panik karena tabrakan dengan air tadi lumayan keras. Sandy yang melihat itu langsung berenang ke arah Irenia membantunya

Setelah memutarkan sedikit banana boat nya, orang suruhan Om Bimo yang naik pertama keatas banana boat lalu membantu Jendra yang akan naik keatas, lalu Jendra menarik Bintang dan Bintang membantu Laras pacarnya untuk naik keatas lalu bergiliran sampai ke Sandy

"Mau dijatuhin lagi atau jalan biasa?" tanya supir speed boat sebelum mereka lanjut

"Jalan biasa dulu aja terakhir baru dijatuhin lagi" kata Jendra yang diangguki oleh yang lainnya

Setelah sesi dijatuhkan yang terakhir sambil menunggu para penumpang naik kembali keatas banana boat, Wandra menghampiri Jean yang masih berada diatas speed boat bermaksud untuk berboncengan mengendarai jetski

Saat matahari sudah hampir terbenam mereka semua menyudahi permainan air tersebut dan memilih untuk duduk-duduk di bibir pantai sambil menikmati matahari yang saat ini akan menghilang seperti masuk ke dalam air

Hari itu ditutup dengan suasana yang menyenangkan menatap langit yang berwarna jingga dan juga gembira karena bisa bermain permainan air bersama, karena hari ini merupakan malam terakhir mereka untuk menginap

Kontrakan Pak Asep [SeulRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang