Hii guys ini cerita wattpad pertama yang aku buat,semoga kalian suka ya
Agraha Rega Setya laki laki berusia 25 tahun,yang kini telah menutup hati nya dari sebuah percintaan setelah dia diselingkuhi oleh mantan kekasihnya 5 tahun yang lalu,namun ket...
lagi dan lagi Fiona merasakan pusing juga mual sudah 7 kali ia bolak balik kamar mandi akibat mual tersebut "Kak kita ke dokter ya, takutnya Lo kenapa Napa muka Lo udah kaya mayat hidup" ucap Zena,sontak sebuah tangan menjitak dahinya
"Sembarangan Lo" cetus Fiona
"Iya fioana,apa yang dibilang adek kamu benar ayo kita ke dokter" ucap ayah
"Gak yah,gak perlu ini cuman maag" sahut fiona
" Dari dulu setiap maag Lo kambuh,gak pernah tuh sampe separah ini" sahut Zena juga didukung anggukan dari ayah bunda isyarat mengiyakan ucapan Zena
"Ayah tak terima adanya penolakan,ayo kita ke dokter" tegas ayah
"mampus gue,gimana nih" ucap Fiona dalam hati,ia panas dingin .
Zena ingin ikut kerumah sakit namun bagaimana ia juga harus bekerja,jadi ayah bunda saja yang menemani Fiona "Morninggggg" sapa Zena pada semua karyawan dikantor itu "Zena"panggil Dea,yang dipanggil pun menoleh "Foto yuk,kita kan belum pernah foto bareng" ucap Dea,dibalas anggukan oleh Zena "Yuk" Dea meminta seseorang untuk fotoin mereka berdua "Oke 123 *cekrekkk" "Lucuuu" Ucap Zena,dibalas senyuman oleh Dea
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disisi lain,tampak ayah yang terlihat marah besar *Sebelumnya Seorang perawat "permisi,untuk orang tua fiona pak dokter ingin bicara dengan kalian" ayah bunda pun mengikuti langka perawat itu, terlihat didalam ruangan masih ada Fiona yang menundukan kepalanya
"Jadi,apa yang terjadi dengan putri saya pak apa dia baik baik saja" tanya ayah,yang begitu khawatir dengan Putri sulung nya itu
"Selamat pak, sebentar lagi kalian akan punya cucu" ucap pak dokter seraya tersenyum,Fiona semakin menundukkan kepalanya
baik ayah maupun bunda mereka berdua membelalakkan mata saling tatap satu sama lain,hingga akhirnya tatapan ayah beralih ke fioana "cucu!! Apa maksud nya fio" tanya ayah geram,Fiona semakin menunduk. Fiona dan Zena tahu sekali ayah mereka memang sosok yang penyabar dan lembut tapi jika marah ia akan berubah jadi sosok yang menakutkan
"FIONA JAWABBB!!! "bentak ayah mengepal kuat tangannya "Lihat ayah,lihat ayah" ujar lelaki parubaya itu,kepalan tangannya pun semakin kuat
Perlahan fiona memberanikan diri untuk melihat ayah yang berada dihadapan nya "hikss hikss maaf ya,maaf" ucap fiona dengan air mata yang mengalir di pipinya
"Ada apa sebenarnya fio,kenapa dokter bilang kamu hamil,bahkan kamu saja belum menikah fio" tanya ayah terdengar sesak seperti menahan tangis
tiba tiba saja *BRUGHHH bunda hilang kesadaran dengan cepat dokter bersama perawat lainya menaikkan tubuh bunda ke atas tempat tidur rumah sakit untuk di periksa,ayah dan Fiona diminta untuk menyesuaikan masalah mereka di luar.
Kantor Zena tengah sibuk mengotak atik laptop yang ada didepannya,hingga tiba tiba suara deringan telepon berbunyi membuat Zena dengan segera mengambil ponsel nya yang berada didalam tas
"Hallo ayah",ucap Zena "Hallo zen" balas ayah "kamu kerumah sakit sekarang" ucap ayah dengan suaranya yang tampak habis menangis "A-ayah ayah habis nangis,ayah kenapa" tanya Zena khawatir "pokoknya kamu kesini Zena, sekarang" tegas ayah lagi langsung mematikan teleponnya Zena dengan cepat menyelesaikan pekerjaan nya 20 menit berlalu akhirnya selesai
Zena langsung mengambil jaket juga tasnya dengan terburu buru lalu berlari keluar,Zena menunggu taxi dipinggir jalan depan kantor,namun tak lama sebuah mobil BMW hitam menghampiri nya "mau kemana kamu Zen" tanya Rega "maaf pak,saya mau kerumah sakit kakak saya masuk rumah sakit ayah minta saya untuk kesana" sahut Zena dengan kepalanya yang masih melihat kanan kiri mencari taxi "ayo biar saya antar,gak ada penolakan* ucap rega. Sungguh tak ada penolakan dari Zena,dengan cepat ia masuk kedalam mobil tersebut
sesampainya dirumah sakit,Zena mendapati ayah yang sedang duduk dikursi terlihat memijit mijit kepalanya,dengan ka fioana yang duduk dibawah dengan kedua tangan nya memegang lutut ayah seperti orang yang memohon
"Ayah,ka fio" panggil Zena "kalian,kenapa,ada apa ini" tanya Zena menatap ayah dan fiona bergantian
"kakak kamu,dia dia " ucap ayah terbata bata "Dia dia apa yah, kenapa" desak Zena ia semakin penasaran apalagi setelah melihat air mata yang tumpah pada pipi ayahnya
"dia,dia hamil" seketika ayah terkulai lemas setelah mengatakan itu
"kak, bilang sama gue ini prank kan,Hah!!" tanya Zena,namun tak ada jawaban
"jawab kak" sentak Zena, sambil menggoyangkan tubuh kakaknya
"maaf Zen gue gabisa jaga diri,yang dibilang ayah benar gue gue hamil" jawab fiona dengan suara yang serak akibat menangis
"Bilang ke gue,siapa yang ngelakuin ini ke Lo" ucap Zena, terlihat sudah mulai mengepalkan tangannya
"Gerry,dia ayah dari anak ini" jawab fiona menunjuk perutnya
kepalan tangan Zena kini semakin kuat, setelah mendengar nama itu disebut Rega dengan cepat menunjukkan foto Lelaki pada Fiona juga Zena "Apa ini orangnya" tanya Rega menunjukkan foto
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fiona mengangguk dengan air matanya yang masih mengalir. "BRENGSEK" ucap zena,semakin mengepal kuat tangannya. Zena yang sudah terbawa emosi dengan cepat berlari keluar rumah sakit,di ikuti oleh Rega yang mengejarnya.
... Selamat membaca guys Jan lupa komen dan vote nya ya, thank you