hutang

45 8 0
                                    

Sesampainya dirumah Zena melihat ayah dan bundanya sedang dimarahi oleh seseorang,Zena pun langsung bergegas dengan cepat keluar dari taxi tak lupa ia membayar biaya taxi tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya dirumah Zena melihat ayah dan bundanya sedang dimarahi oleh seseorang,Zena pun langsung bergegas dengan cepat keluar dari taxi tak lupa ia membayar biaya taxi tersebut

"Maaf ini ada apa ya,om ini siapa ya kok kesini marah marah,kalo mau bertamu tolong ya om yang sopan" ucap Zena,tak terima melihat orang tuanya dimarahi seperti itu

"Eh gausah ikut campur kamu ya" balas lelaki tua itu

"Loh saya kan anaknya,wajar dong kalo saya ikut campur" balas Zena tak mau kalah

"Saya kesini mau nagih utang,ngerti kamu" bentak lelaki tua itu

Mendengar kalimat hutang, membuat Zena seketika terdiam ia sama sekali tak tahu soal ini
"Apa,,hutang gak gak orang tua saya itu gak suka punya hutang sama orang lain,jadi gak mungkin mereka punya hutang" ucap Zena,ia tahu sekali kedua orang tuanya itu tipikal yang kalo tidak ada uang yaudah tidak perlu memaksakan diri dan gak perlu berhutang

"Ya emang orang tua kamu tidak punya hutang dengan saya,tapi kakak kamu lah yang telah berhutang dengan saya" ucap pria tua itu,membuat Zena membulatkan matanya

"Apa jadi kak Fiona yang punya hutang,iya Bun yah kakak yang punya hutang sama orang ini" tanya Zena pada kedua orangtuanya,dan mereka mengangguk mengiyakan pertanyaan Zena

"Terus Kakak mana sekarang,mana dia kak fioana kak " panggil Zena berteriak dari luar mencari kakaknya

"Zena Zena,Kakak kamu lagi gak dirumah dia lagi jalan jalan sama temannya" ucap bunda

"Apaa,jalan yaudah biar Zena telpon" zena hendak menelepon kakaknya namun dihalangi bunda

"Tidak usah Zena,jangan ganggu kakakmu pasti dia lagi happy ketemu teman temannya mereka kan juga udah lama gak ketemu" ucap bunda,Zena yang mendengar bunda nya berbicara seperti itu malah jadi marah

"Bunda ini kenapasih,Kak fiona itu emang harus disuruh pulang buat selesain semua ini,kok malah dibiarain bunda sama ayah mau terus menerus dimarahin kaya gini" sahut zena

"Woyy kok malah berantem sih,cepat lunasin hutangnya" ucap pria tersebut, membuat Zena melirik tajam ke arahnya

"Memangnya berapa hutang Kakak saya" tanya Zena

"15 juta" jawab pria tua itu, seketika Zena jatuh terduduk

"Lim lima lima belas juta,banyak banget arghhhhh" teriak Zena

"Woy berisik loh,sakit kuping gue" ucap pria tua protes karena memang teriakan Zena sangat nyaring

"Om maaf,tolong kasih waktu ya kami gak punya uang sebanyak itu om itu banyak banget, tolong om kasih waktu saya janji hutangnya bakal lunas kok tolong om" bujuk Zena,awalnya pria tua itu selalu menolak namun akhirnya Zena berhasil membujuknya

"Oke saya kasih kalian waktu 3 hari untuk bayar hutang itu" ucap pria tua itu

"Kok cuman 3 hari,gak cukup om" ucap Zena agak protes

"Saya tidak perduli" sahut pria tua itu dan langsung pergi

"Enak ya Kakak disana lagi happy sama teman temannya,kita disini malah stress" ucap Zena melirik kedua orang tuanya dengan matanya yang sudah berkaca kaca dan langsung berlari masuk rumah

"Zen Zena Zen" bunda ingin mengejar zena,namun ditahan oleh ayah

"Bunda bunda,biarin zena tenangin dirinya dulu ya" ucap ayah,dan bunda mengangguk nurut

Satu jam kemudian akhirnya ka Fiona pulang
"Aku pulang" ucap Fiona tampak semangat

Kedua orang tuanya menyambut Fiona dengan baik,berbeda dengan Zena dia justru melirik sinis kearah kakaknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua orang tuanya menyambut Fiona dengan baik,berbeda dengan Zena dia justru melirik sinis kearah kakaknya itu

"Kenapa Lo Zen,kok sinis gitu ngelihatin gue" tanya fiona menyadari lirikan sinis adiknya

"Lo habis belanja" tanya Zena dingin

"Iya gue habis belanja,gue tadi beli baju yang bagus bagus banget yang lagi trend" jawab Fiona antusias

"Oh" balas zena dingin

"Lo kenapasih Zen,ga jelas banget kok jadi dingin gitu" sahut fiona

"gak papa kok,gue salut aja sama Lo,belanja barang mahal bisa bayar HUTANG gak bisa" ucap zena menekan kalimat pada kata hutang

"Apa maksud lo,ngomong kaya gitu" protes Fiona

"Udah deh,gausah pura pura bego gausah pura pura gak tau" sahut Zena

"Gak jelas lo" balas Fiona

"Bayar hutang Lo,garagara Lo kita dimarahin tau gak" bentak zena

"Yaudah sih Lo bayarin dong" sahut fiona, mendengar itu membuat Zena membulatkan matanya

"Loh kok jadi gue yang harus bayar,yang punya hutang itu Lo ya lo tanggung jawab lah" balas zena tak terima dengan ucapan kakaknya itu

" Ya lo kan udah kerja,diperusahaan terkenal lagi pasti gajinya besar, cukup lah buat bayarin hutang gue" ucap Fiona,bergegas ingin pergi,namun ditahan oleh zena

"Eh mau kemana Lo,enak aja gue yang bayarin gila Lo ya" ucap Zena

"Sudah sudah Zena,kamu jangan bertengkar dong sama kakak kamu,biarin masalah hutang nanti bunda sama ayah usaha supaya bisa bayar" ucap bunda

"Iya zena kami insyaallah bisa melunasi hutang kakak kamu" sahut ayah juga

"Tuh denger apa kata bunda sama ayah , mereka aja mau kok bantu ngelunasin hutang gue,masa lo enggak" ucap fiona langsung berjalan menuju kamarnya

Zena melirik kedua orang tuanya
"Ada apa sih sama kalian,ka Fiona itu udah gede,masih aja dimanjain jadi gini kan ,gatau diri " ucap Zena langsung berlari masuk kamar bahkan ia membanting pintu dengan keras.

...
Selamat membaca guys
Jan lupa komen dan vote nya ya, thank you

Ig : @_waasnf

𝑮𝒊𝒓𝒍𝒇𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅 𝑻𝒆𝒏 𝑫𝒂𝒚𝒔  //*selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang