⚠️⚠️🔞🔞🔞⚠️⚠️
W A R N I N G ... !!!!
MOHON DAPAT BIJAK MEMILIH BACAAN, TERUTAMA BAGI YANG BELUM LEGAL UNTUK MEMBACA FIKSI DENGAN LABEL DIATAS 21 TAHUN.
FIKSI INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN DAN KEGIATAN SEKSUAL DEWASA
.
.
.
.
.
.
.
Jimin mengangkat kepalanya, menadah hingga tertekut sempurna menatap keatas ...
di hadapannya berdiri kokoh bangunan tua entah berumur berapa ratus tahun, dan entah berapa puluh meter menjulang bagaikan kastil milik rapunzel ...
Agak canggung tapi dia beranikan diri untuk berjalan memasuki gerbang yang terbuka lebar, bersamanya banyak juga gadis dengan menyeret koper atau ransel memasuki sekolah elite di kawasan itu.
Karena Jimin pandai, dia bisa masuk dalam sekali tahap ujian, ingat kakak nya Hobie yang harus dua kali ikut ujian baru bisa masuk ke sekolah ini, jika di lihat lagi tentu sepadan dengan perjuangan test masuknya.
.
.
Segala tentang sekolah Perisai tidak ada yang lain kecuali kemewahan, hanya tiga strata masyarakat yang bisa menyekolahkan anak anak mereka di sekolah itu,
pertama anak pemimpin klan, kedua anak kepala militer dan pejuang di setiap klan dan yang ketiga adalah anak orang kaya, yang mana semuanya harus tetap mengikuti test,
tidak ada beasiswa bagi anak dari golongan bawah, mereka bisa sekolah gratis di wilayah mereka masing masing, karena setiap klan di wajibkan mencukupi kebutuhan pendidikan terutama bagi para alpha yang harus berjuang menghidup keluarga mereka satu hari nanti.
Mau bilang tidak adil ...
tapi begitulah strata sosial mengatur hukum di dunia mereka.
Dengan senyum di kulum gadis manis itu membaur menjadi bagian dari banyaknya siswa baru di tahun ini,
Konon kabarnya di kelas pertama ini semua siswa dari semua golongan akan di jadikan satu, setelah kenaikan tingkat barulah akan di pisah berdasarkan golongan mereka.
Hobie sering berpesan padanya untuk berhati hati, biar bagaimanapun segala kericuhan terjadi justru di tahap awal sekolah hingga tidak jarang banyak yang kemudian mengundurkan diri dan kembali ke klan masing masing karena tidak kuat akan tekanannya.
.
"Hmmmhh emang harus ya di kumpulkan dalam satu lapangan besar begini, aku mau muntah dengan bau feromone bercampur aduk begini keluh seorang gadis di depan Jimin dengan tampang yang jijik akan sekitar ...
.
"Ck tutup saja moncongmu, mana tau yang bikin kau mau muntah justru hawa dari sana ... " ucap lantang gadis di samping, sungguh saat itu Jimin menatap kesegala arah karena tawa spontan itu sudah membuat si jijik menatapnya dengan garang ...
.
"Urusi saja urusanmu ya omega" sergah gadis itu dengan emosi pada Jimin
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feromone
Fanfiction👉 GS 👉 21+ ⚠️⚠️⚠️ Kisah penyerangan di sekolah Perisai dan bagaimana semua siswa yang tadinya berseberangan bersatu memenangkan pertarungan itu. ABO Universe