Part 2🍬

7.3K 239 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Seperti biasa, vote dulu guys🍬

Sudah masuk waktu shalat?
Shalat dulu!!

HAPPY READING



SMA Pradamaja, di sini lah Kiara bersekolah sekarang. Ini juga kali pertamanya belajar di sekolah ini setelah mos.

Kiara mengedarkan pandangannya ke segala arah, ia sangat kagum dengan SMA nya ini, sampai ia tidak sadar bahwa ada seorang laki-laki yang berjalan berlawanan arah di depan nya.

Dug

"Aduh" kiara meringis pelan, saat kepalanya tidak sengaja membentur sesuatu yang menurutnya agak keras.

"Jalan tuh yang bener!" kesal cowok yang di tabrak Kiara tadi.

Kiara mendongakkan kepalanya, matanya kini bertubrukan dengan mata hitam kecoklatan milik cowok itu. Awalnya ia ingin meminta maaf, namun mulut seolah terkunci rapat saat melihat mata itu.

Cowok itu juga tertegun saat menatap mata yang berwarna coklat agak terang milik Kiara.

Dia? batin keduanya bersamaan.

Cowok itu langsung pergi meninggalkan Kiara yang masih mematung di tempatnya. Namun tepukan di bahunya membuat Kiara tersadar.

"Kiara, gue udah nungguin Lo dari tadi loh di kelas. Ternyata Lo malah bengong di sini" gadis itu menghembuskan nafas pelan.

"Iya maaf Lita, tadi aku liat-liat sekitar dulu" ucap Kiara, ia juga merasa tidak enak dengan sahabatnya. Pasti Lita sekarang kesal dengannya.

"Yaelah, bukannya kita udah liat semuanya waktu mos tadi?"

"Iya, tapi aku masih kagum banget sama SMA ini" jawab Kiara dengan senyuman di wajahnya.

"Yaudah, ayok kita ke kelas. Gue udah pilih tempat duduk buat kita berdua. Pokoknya aman dari resiko di tunjuk guru deh" ucap Lita dengan sangat yakin.

Lita menarik tangan Kiara menuju kelas mereka. Sedangkan Kiara pasrah saja dengan apa yang di lakukan sahabatnya itu.

🍬🍬🍬

Di kelas 10 IPA3, Kiara sedari tadi mendengar kan penjelasan guru dengan serius, sedang kan Lita malah sibuk melamun sambil senyum-senyum sendiri. Agak lain memang tu anak.

"Oke, jadi kalian paham kan dengan yang saya sampaikan?" tanya Bu Reta.

"Paham Buuu" jawab semua murid di kelas itu, kecuali Lita pastinya.

Bu Reta menatap satu persatu anak muridnya, ia menyerngit saat melihat Lita yang senyum-senyum sendiri.

"Itu yang duduk di bangku pojok dekat jendela kenapa yah?" tanya Bu Reta, karna ia masih belum hafal nama-nama semua murid.

Semua mata menuju kearah Lita, sedangkan yang di tatap malah belum sadar dari lamunannya.

"Lit, Lita" Kiara berucap pelan sambil menyenggol lengan Lita, dan Akhirnya berhasil membuat sang empu tersadar.

"Kenapa ra?" tanya Lita kepada Kiara, sedangkan Kiara memberi tahu lewat ekor matanya. Saat Lita melihat sekitarnya, ia seketika mematung. Ini kenapa semua mata menuju ke arahnya?

Kok tatapan mereka kayak lagi liat setan yah? batin Lita.

"Nama kamu Lita?" tanya Bu Reta.

Sontak Lita melihat kearah Bu Reta, ia menelan ludahnya. Kok perasannya nggak enak?

"I-iya bu" Lita menjawabnya dengan gugup.

"Baik. Lita, coba simpulkan apa yang ibu maksud tadi" suruh Bu Reta yang sontak saja membuat jantung Lita konser dadakan.

Mampus, apa yang harus gue simpuliiin? teriak Lita dalam batinnya.

🍬🍬🍬

"Sumpah ya, untung aja tadi Lo kelewat rajin, sampe nyatet apa yang di omongin Bu Reta. Kalo nggak ada Lo, pasti gue udah dihukum sekarang" ucap Lita, sambil meminum kembali es tehnya.

"Mangkanya lain kali jangan melamun. Masa baru hari pertama, kamu dah mau dapet masalah" peringat Kiara.

"Iya, iya.."

Mereka berdua melanjutkan memakan baksonya masing-masing.

"Aduh, gue mau ke toilet dulu yah. Kebanyakan minum nih kayaknya" Kiara menjawabnya dengan anggukan, dan Lita segera berlari ke toilet.

Tak berselang lama, seorang cowok mendekati meja Kiara. Ia duduk di tempat Lita tanpa permisi, sedangkan Kiara sendiri bingung melihat nya.

"Nama Lo siapa?" tanyanya.

"Emm, Kiara kak. Kenapa yah?" jawab Kiara dengan gugup, dalam hati ia berharap agar Lita cepat kembali.

"Gue boleh minta nomer Lo nggak?" ucapnya tanpa beban.

Ya ampun, apa dia ini tidak punya rasa malu? Kok dateng² langsung minta nomer telpon? Kiara mulai risih dengan cowok itu.

"Ma-maaf kak, aku nggak bisa" ucap Kiara sambil menunduk sambil meremas kedua sisi roknya.

Cowok itu menyerngit, ia mengangkat sebelah alisnya. Lalu menatap tajam Kiara

"Lo nolak gue?" tanyanya dengan wajah datar.

"Bu-bukan git-" belum selesai Kiara berbicara, cowok itu berdiri lalu menggebrak meja.

"Berani banget cewek kayak Lo nolak gue" marahnya sambil menunjuk Kiara. Yang di tunjuk hanya menundukkan kepalanya, Jujur Kiara sangat malu saat ia menjadi perhatian banyak orang, apalagi banyak yang menatapnya rendah.

"Asal kan lo tau yah, nggk pernah ada yang nolak gue disini. Dan Lo?! Heh, standar Lo aja masih jauh di bawah gue. Beraninya Lo malah nolak gue" hina cowok itu, dia bernama Daniel. Cowok playboy yang sangat suka sekali bermain perempuan.

Bisik-bisik dari para siswa yang ada di kantin itu mulai terdengar di telinga Kiara. Namun tak berselang lama, mereka semua terdiam saat melihat seorang mos wented Boy di sekolah itu mendekati Kiara dan Daniel.

"Lo beraninya sama cewek?" ucapnya, sambil menatap Daniel remeh.

"Banci" lanjutnya.


__________________




Jangan lupa Vote✨

Pencet bintang di bawah👇🏻

KIARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang