Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tik tok 👉🏻 sinar_pagiii
Instagram 👉🏻 sinarpagii_
(Spoiler nya ada di Ig)HAPPY READING
Libur sekolah telah usai, cuma beberapa hari sih, dan SMA Pradamaja kini kembali di penuhi para siswa dan siswi. Terutama di papan mading sekolah.
Alvaro menyerngit heran, Ada apa disana? Kenapa ramai sekali? Saat ia mendekat dan melihat apa yang terpajang di sana, rahangnya mengeras, matanya pun menajam.
"SIAPA YANG UDAH MAJANG ITU DISINI?!!" marah Alvaro, membuat semua murid yang ada disitu terpeloncat kaget.
Disana ada sebuah Foto Kiara yang sepertinya di ambil secara diam-diam saat setelah berinteraksi dengan nya, ada juga tambahan kata-kata di situ seperti, Pembunuh, murahan, caper dan sebagainya, yang membuat dara Alvaro mendidih seketika.
"Kenapa kamu marah?" tanya Angel, ia tanpa malu dan rasa takut langsung meraih tangan Alvaro, namun belum sempat ia memeluk tangan Alvaro, tangan nya sudah di sentak terlebih dahulu oleh Alvaro.
"Lo kan yang udah ngelakuin ini!" tuduh Alvaro sambil menunjuk Angel tepat di wajahnya.
Angel sangat heran dengan sikap Alvaro, kenapa dia seolah tidak suka dengan ini?
"Itu kenyataan, sayang" jawab nya dengan santai.
Alvaro semakin menajamkan matanya saat Angel memanggilnya 'sayang'
"Lo bukan siapa-siapa, jadi nggak usah ikut campur masalah orang lain" tekan Alvaro.
"Sayang kok kamu-"
"Dan berhenti panggil gue 'sayang' karna gue bukan pacar Lo!" sarkasnya, seperti apa yang di katakan Lita tempo hari, Angel itu sepertinya sedang berhalu menjadi pacarnya Alvaro.
"Tapi dia itu juga bukan siapa-siapa kamu! Dia itu cuma pembunuh, seperti yang kamu ucapkan selama ini" marah Angel.
Alvaro terkejut, bagaimana dia bisa tau? Bukannya tidak ada yang-
"Kamu salah kalau kamu fikir, nggak ada seorang pun saat itu. Aku ada disana, dengerin semua yang kamu omongin sama Pembunuh itu" bisik Angel dengan senyuman miring di bibirnya. Lalu ia kembali mundur untuk melihat ekspresi Alvaro.
"Lo nggak usah sok-"
Plak
Belum sempat Alvaro menyelesaikan ucapannya, ada seorang siswi yang menampar Angel dengan sangat keras, semua murid yang ada di situ terkejut.
Angel memegang pipi kanannya yang terasa panas akibat tamparan itu.
"Lo apa-apaan-"
"LO YANG APA-APAAN?!!" gadis itu memotong ucapan Angel dengan amarah yang sudah memuncak.
Angel terdiam menatap gadis itu, siapa lagi yang berani melawan Angel kalau bukan, Elita?
"Maksud Lo apa?!" marah Angel.
"NGGAK USAH PURA-PURA BEGO LO! MAKSUD LO APA, PASANG FOTO SAHABAT GUE DENGAN KATA-KATA SAMPAH ITU DI MADING, HAH?!!" teriak Lita dengan emosi, matanya menghunus bak pedang ke arah Angel.
Angel terkekeh geli, "Emang kenapa? Itu bener kan? Temen Lo itu emang PEM-BU-NUH" tekan Angel.
"GUE BILANG, STOP IKUT CAMPUR ANGEL!!" teriak Alvaro yang sudah tidak tahan lagi dengan sikap Angel.
"Aku nggak ikut campur! Aku cuma bilang FAKTA!" jawab Angel.
"Iya bener, dia kan memang Pembunuh! Jadi Lo nggak usah belain dia" sahut Bianca.
Siswa siswi yang lain pun saling berbisik, seperti-
"Bener juga, ngapain coba' Pembunuh dibelain?"
"Kalo udah Pembunuh ya tetep aja pembunuh"
"Harusnya pembunuh itu nggak boleh sekolah disini kan?"
Dan lain sebagainya, biasalah mereka itu lebih suka bicara di belakang. Kita sebut saja mental patungan.
Alvaro semakin mengeraskan rahangnya, hingga urat-urat di lehernya terlihat.
"TAU APA KALIAN HAH?!"
"Jangan pernah kalian berani menyakiti adik saya!" teriak Alvaro kelewat emosi.
Deg
Kiara yang baru saja berada di samping Lita untuk menenangkan sahabat nya itu, tiba-tiba dibuat mematung.
Adik? batinnya.
Begitu pun dengan mereka semua, kecuali Lita. Terkejut? tentu saja mereka terkejut. Kalo Kiara adiknya Alvaro, berarti dia adalah putri dari keluarga Aditama.
Angel sendiri sangat syok, Adik? Jadi Kiara itu Adiknya Alvaro?? Entah lah, Angel hanya mematung sekarang.
Mata Alvaro kini bertubrukan dengan netra sang adik, ia melebarkan bola matanya. Kiara? Sejak kapan dia datang?
Sedangkan gadis itu terdiam dengan mata berkaca-kaca, namun ia juga menatap Alvaro.
Kiara kemudian pergi dari sana.
"Loh? KIARAAA" Lita hendak mengejarnya, namun di hentikan oleh Alvaro.
"Biar gue aja" sarkas nya, lalu langsung berlari mengejar sang adik.
Lita kini kembali menatap Angel yang masih mematung sedari tadi, ia pun tersenyum miring lalu berjalan mendekati nya.
"Gue udah bilang kan? Jaga mulut Lo sebelum gue jahit tu mulut!" bisik Lita. "Ups, tapi kayaknya mulut Lo udah nggak bisa berkata-kata lagi yah? Kasian" setelah membisikkan itu, ia langsung pergi begitu saja.
🍬🍬🍬
"KIARAAA" teriak Alvaro.
Kiara menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Alvaro. Mereka berada di rofftop sekarang.
"A-abang minta maaf" ucapnya sambil menunduk.
Kiar membalikkan badannya, ia menatap Alvaro yang masih menundukkan kepalanya.
"Buat apa?" tanya nya dengan ekspresi, datar?
Alvaro mendongak, ia sedikit terkejut melihat ekspresi adiknya.
"Abang tau, kalo abang salah. Adek mau ma'afin abang?"
Kiara tersenyum miring, walaupun netranya kini berembun.
"Adek? Adek yang mana maksudnya?" tanya Kiara yang membuat Alvaro seakan tertampar dengan perkataan itu.
"Abang minta maaf, dek" hanya itu yang keluar dari mulutnya.
"Aku tanya, Adek yang mana maksud nya?!"
"Adek yang tidak diinginkan itu kan? Adek yang selalu di tuduh Pembunuh itu kan? ADEK YANG BAHKAN DI INGINKAN MATI OLEH ABANGNYA SENDIRI KAN?!!" teriak Kiara dengan air mata yang sudah mengalir deras.
"Jawab!" suruh Kiara.
Alvaro menunduk dalam, bahkan air matanya pun sudah menetes.
"Abang-"
"AKU NGGAK PUNYA ABANG!!" Kiara memotong ucapan Alvaro.
Deg
Ini memang kesalahan nya, ia memang pantas mendapatkan itu. Tapi kenapa hatinya menolak saat Kiara tidak menganggap nya sebagai Abang lagi?
"Sejak 9 tahun yang lalu, aku udah nggak pernah punya Abang!"
"Dan sejak 9 tahun yang lalu juga, KIARA MAISHA ADITAMA UDAH MENINGGAL!!"
___________________
Next🍬
Jangan lupa Vote👇🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA [End]
Teen Fiction"Kalo Lo korban, terus kenapa Lo masih hidup? Kenapa Lo nggak mati?? Kenapa??!" _______ "KENAPA KAMU SELALU SAJA MEMBAWA KESIALAN DI KELUARGA ADITAMA?!!" ________ "Saya sudah menyuruh kamu pergi! Kenapa kamu kembali lagi hah??!" _______ "KENAPA HA...