Part 14🥀🥀

3.9K 146 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tik tok 👉🏻 sinar_pagiii
Instagram 👉🏻 sinarpagii_
(Spoiler nya ada di Ig)

                   HAPPY READING

"Dan sejak 9 tahun yang lalu juga, KIARA MAISHA ADITAMA UDAH MENINGGAL!!"

"Nggak! Jangan bilang kayak gitu dek"

"Kenapa? Aku bener kan?"

Alvaro segera menggeleng kan kepalanya.

"Adek nya Abang masih hidup! Kamu nggak meninggal"

Kiara terkekeh miris.

"Kalau gitu, silahkan cari orang yang bernama Kiara Maisha Aditama!" sarkas Kiara, lalu ia pergi dari sana.

Alvaro menunduk dengan air mata yang terus keluar dari mata nya.

"Kamu adek Abang, Kiara"

🥀🥀

Hembusan angin menerpa wajah cantik gadis itu, hingga menerbangkan beberapa helai rambut nya. Gadis itu terus tersenyum dengan air mata yang mengalir deras dari mata nya.

Kini di hadapan gadis itu ada dua makam orang tua nya. Lintasan ingatan menyakitkan itu kembali memenuhi kepala nya.

Darah, darah, dan darah ada dimana-mana. Walaupun hanya sekilas, tapi itu se olah menjadi permanen di ingatannya.

"Ara'?" panggil Erlangga.

Kiara menoleh ke belakang, ia tersenyum tipis.

"Ada apa El?"

Erlangga mendekatinya, lalu ia menghapus air mata gadis itu.

"Ayo pulang"

Kiara kembali tersenyum, walau air mata nya masih terus menetes.

"Ara belum selesai El, sebentar lagi yah?" pintanya dengan lirih.

Erlangga menghela nafas panjang, lalu ia mengangguk. Kiara kembali menatap dua kuburan itu.

Matanya menatap makam sang Papa dengan air mata yang bercucuran.

Papah, makasih..

Makasih karna udah berjuang buat Kiara sama mamah saat itu,

Makasih karna udah jadi super hero nya Kiara sampai hembusan nafas papa.

Kiara sayang papah,

Papah.. akan selalu menjadi cinta pertama Kiara.

Kiara terisak kecil, lalu matanya kini beralih menatap makan mama nya.

Mah, makasih karena udah jadi malaikat tak bersayap untuk Kiara.

Makasih, karna mamah udah rela halau peluruh itu untuk melindungi Kiara.

Tapi, Kiara minta maaf..

Kiara udah nyerah mah, Kiara nggak bisa pura-pura kuat lagi.

Kapan mah? Kapan mamah jemput Kiara? Kiara udah capek mah.

Tangis Kiara kini pecah, ia menjatuhkan lutut nya lalu memeluk nisan Mamah nya dengan sangat erat.

Erlangga yang tidak tahan melihat pemandangan menyedihkan itu, memalingkan wajahnya sambil mengusap kasar air mata nya yang entah sejak kapan keluar.

Dia, Kiara..
Memang lebih suka mencurahkan semua kesedihan nya di dalam hati.

KIARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang