Part 25🥀Finished

7.9K 183 6
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jawab dulu, bagi yang islam🙏🏻

PART TERAKHIR 🔒

Vote dulu sebelum baca 📌

Tik tok 👉🏻 shrt_tsbsb
Instagram 👉🏻 sinarpagii_
(Spoiler nya ada di Tiktok)

Ready guys??

________________

Mereka menunggu ku sambil tersenyum dan merentangkan tangan,

Namun, disisi lain ada tangisan penuh penyesalan serta permohonan.

Mana yang harus ku pilih?

-- KIARA --

HAPPY READING


"KIARAAAAA"

Alvaro berlari dengan cepat ke arah Adiknya yang kini tergeletak di jalan dengan darah yang keluar dari mulut, hidung, telinga, bahkan dari belakang kepala adiknya.

"Adeeek"

Alvaro segera memangku kepala sang adik yang sudah mengeluarkan banyak darah.

"Dek jangan tutup mata kamu, please. Bertahan buat Abang yah? Jangan pergi tinggalin Abang, dek. Abang mohon" Alvaro menangis sejadi-jadinya, saat melihat Adiknya tergeletak dengan darah dimana-mana.

"A-bang?" lirih Kiara, benarkah ini Abangnya? Ini bukan ilusi kan??

"Iya, dek, Ini Abang. Tolong jangan tutup mata please, kamu harus bertahan yah?" pinta Alvaro penuh harap, sambil mengecup tangan adik nya berkali-kali.

Kiara berusaha tersenyum, ia sangat senang Abang nya ternyata tidak kembali membencinya.

Suara Ambulans bersama sirine polisi perlahan-lahan terdengar di telinga nya.

"Bertahan dek, Abang mohon" ucap Alvaro sambil menggendong adiknya ala bridal style ke arah ambulans.

Ambulans itu kini pergi, sedangkan polisi menangkap semua orang suruhan Pria itu.

Erlangga mengunci pergerakan Pria itu, tadi dia sempat ingin kabur namun Erlangga dengan cepat menangkap nya.

"Katakan sekarang, APA TUJUAN ANDA INGIN MEMBUNUH SAHABAT SAYA?!!" teriak Lita sambil menatap tajam Pria itu dan menodongkan pistol ke kepala Pria tersebut.

"Jangan gegabah Lita, biar polisi yang menghukum nya" peringat Erlangga.

"TAPI DIA UDAH BUAT KIARA KECELAKAAN! GUE NGGAK AKAN DIEM AJA, DI SAAT PELAKUNYA ADA DI HADAPAN GUE!" emosi Lita dengan air mata yang kini membasahi pipinya.

"Biar kami yang urus ini semua" ucap sang kepala Polisi.

Pria itu sedari tadi diam, namun ia juga sebenarnya gemetar saat ujung pistol yang dingin itu menyentuh keningnya.

"Biarkan polisi itu yang membawanya" ucap Aditama yang baru saja sampai dengan ke adaan kacau.

Erlangga dan Lita sontak menatap tajam ke arah Aditama.

"NGGAK USAH IKUT CAMPUR! ANDA JUGA MAU BUNUH KIARA KAN?!" teriak Lita yang kini menodongkan pistol itu ke arah Aditama.

Aditama menghela nafas pelan, lalu ia melangkah mendekati Lita yang masih setia menodongkan pistol ke arah nya.

"Justru saya yang menghubungi polisi dan ambulans" jawab Aditama.

Lita mengangkat sebelah alisnya.

Aditama menatap kini menunduk dalam, dan hal yang membuat Erlangga dan Lita terkejut adalah melihat Pria tua itu menangis.

KIARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang