Part 4🍬

5.1K 196 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

                     HAPPY READING
 
                     

Pagi-pagi sekali, Kiara sudah berangkat ke sekolah di anter oleh Pak Tarno. Kiara sudah menyiapkan sarapan yang ia buat sendiri hari ini. Ia sengaja membuat itu untuk Abangnya. Kiara sudah bertekad bahwa ia akan mendekati sang kakak.

Saat memasuki gerbang, Kiara melihat Pak satpam. Ia pun segera tersenyum dan sedikit menundukan badan nya sebentar.

"Pagi Pak" sapa Kiara dengan senyuman nya.

"Pagi Neng, Kiara" jawab Pak Satpam itu.

Kiara memang sudah mengenal Pak Satpam itu sejak kegiatan mos, jadi ia cukup akrab dengan nya.

Tepat saat ia melewati parkiran, Ada Alvaro yang sedang melepaskan helmnya di sana. Kiara pun bergegas menghampiri Alvaro.

"Abang" panggil nya. Alvaro menatap nya tanpa minat, ia pun akan melanjutkan jalannya, namun Kiara malah menghalangi nya.

"Minggir"

Kiara menggeleng dengan lucunya "Enggak"

Alvaro memutar bola matanya malas.

"Ck, mau Lo apasih?" kesal nya.

"Kiara mau ngasih ini buat Abang" Kiara segera menyodorkan bekal itu kepada Alvaro dengan senyum tulusnya.

Alvaro menatap bekal itu sebentar "Gue nggak butuh" ia pun melanjutkan jalannya, namun Kiara kembali mencegahnya.

"Setidaknya terima dulu bang, Kiara mohon. Kiara udah capek-capek loh masak ini buat Abang" ia kembali menyodorkan bekal itu dihadapan Alvaro.

"Ribet banget sih Lo, tinggal minggir aja apa susahnya si?"

"Abang juga tinggal terima aja, apa susahnya sih?" jawab Kiara dengan beraninya.

Alvaro mendekat kan bibir nya ke telinga Kiara.

"Gue, nggak sudi makan makanan dari pembunuh" bisiknya yg langsung membuat hati Kiara kembali teriris.

Alvaro pun melanjutkan langkahnya meninggal Kiara di parkiran. Sedangkan Kiara kini perlahan-lahan kembali tersenyum. Ini baru percobaan pertama nya untuk menjalin hubungan kakak dan adik serta untuk mendapatkan kasih sayang seorang kakak. Ia tidak boleh menyerah, ia harus semangat.

Nggak pp Kiara, kamu harus lebih sabar batin Kiara mencoba menguatkan nya.

"Kasian, di tolak ya?" ejek seorang gadis ber nametag Angela. Dia kelas 12 IPA1 sama seperti Alvaro.

"Iya tuh, kasian banget" tambah Bianca, dia adalah teman Angel, meskipun kadang seperti babunya sih.

"Lo tuh nggak cocok sama Alvaro, paham?!" marah Angel. Kiara hanya menundukkan kepalanya.

"Kayaknya dia harus dikasih paham dulu deh" provokasi Bianca. Kiara mendongakkan menatap mereka berdua. Apa maksudnya dikasih paham? Bingung Kiara.

"Heh, bener juga" Angel tersenyum miring. Lalu ia menarik tangan Kiara dengan kasar, hingga bekal ditangannya terjatuh berserakan di bawah.

"Kakak mau bawa aku kemana?" panik Kiara sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Angel, namun sulit.

"Diem, ikut gue!" ucap Angel tanpa mau di bantah.

🍬🍬🍬

"Kiara mana yah? Kok dari tadi dia belum dateng? Di telpon juga nggak aktif" bingung Lita.

"Apa gue tungguin dia di gerbang aja kali' yah?" pikir Lita.

Dia pun segera pergi keluar kelas.

🍬🍬🍬

Di dekat gerbang sekolah, Lita sedari tadi mondar mandir tidak jelas. Ia sangat khawatir dengan sahabatnya. Kalo Kiara sakit, pasti dia akan menghubungi nya. Tapi ini? Lita cemas sendiri dari tadi.

"Loh neng, Kenapa mondar mandir disini? Kok nggak masuk ke kelas?" tanya Pak satpam yang ingin menutup gerbang.

"Eh pak, pak, Jangan di tutup dulu ya pak? Temen saya belum dateng pak" pinta Lita dengan cemas.

Pak satpam itu menyerngit, seingatnya semua murid tadi sudah datang.

"Nama temen neng siapa? Siapa tau aja Bapak kenal gitu"

"Teman saya namanya Kiara Pak, dia kelas 10 IPA3. Bapak liat dia nggak?"

"Ooh, Neng Kiara?" satpam itu langsung teringat.

Lita mengangguk semangat. "Iya pak, bapak kenal?"

"Ya kenal atuh neng, Dia itu Cantik, dan murah senyum kan?"

"Nah iya pak, Bapak liat dia nggak?"

"Neng Kiara itu udah berangkat dari tadi pagi neng"

Alis lita bertaut, Dari pagi? Kok dia nggak masuk ke kelas dari tadi? Ini sedikit membingungkan.

"Memangnya neng Kiara nggak ada di kelas yah?" tanya Pak satpam itu, membuat Lita tersadar dari lamunannya.

"Iya, mungkin dia ada di perpus pak. Dia kan anaknya kerajinan, eh maksudnya rajin pak. Jadi mungkin dia ada di perpus sekarang. Makasih yah pak, saya ke perpustakaan dulu pak. Assalamualaikum" jelas Lita, lalu ia bergegas untuk pergi ke perpustakaan.

"Wa'alaikumussalam, ada-ada saja"

🍬🍬🍬

Di dalam toilet perempuan, Kiara sekarang sudah basah kuyup. Ya, Angela menyiramnya hingga basah kuyup sekarang.

"Itu baru permulaan dari gue, kalo Lo deketin Alvaro lagi, gue akan bikin yang lebih parah dari ini" ancam Angela.

"Udah yuk Angel, kita lebih baik pergi dari sini sebelum ada orang nanti" ucap Bianca.

Angel mengangguk "Heh, bye Kiara" ucapnya dengan nada mengejek. Namun saat mereka berdua keluar dari toilet, mereka terkejut karna di depannya sudah ada Erlangga, teman sekelasnya sekaligus teman sebangku Alvaro. Dia menyenderkan bahunya di tembok dan bersedekap dada sambil menatap mereka berdua dengan mata tajam bak elang.

"Udah?" tanya nya tanpa ekspresi.

___________________






👇🏻Vote di bawah

KIARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang