Fakta Menarik tak berguna milik Axell, No 5 Mencengangkan!!!
1.
2.
3.
4.
5. BUCIN COKLAT BIG THUNDER.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.Jam sembilan pagi rupanya sudah berhasil membuat Aerei mandi dua kali alias dia sudah keringetan parah. Kerah bajunya basah, rambutnya udah kayak habis keramasan.
Disertai nafas yang tersengal-sengal, anak kicik ini berhasil mengikuti gerak jalan yang rutenya lumayan panjang tanpa mengeluh atau protes. Setelah selesai ia langsung ke pinggir dan menjatuhkan dirinya ke trotoar disana. Diikuti oleh dua sahabatnya, Eden menggapai kepala Aerei. Mendongakkan Aerei memastikan anak itu tidak pingsan walau kayaknya sudah menuju tahap mau pingsan.
"Re! Lu belum diizinkan untuk modar!" Ucap si Axell yang langsung jongkok di depan Aerei yang kembali menunduk tidak mampu menahan pusing di kepalanya. Lalu Barren datang bersama Lintang membawa minuman.
Aerei menerimanya dan hanya minum seteguk saja karena sumpah demi apapun dia cuma mau tenaganya kembali. "Ya gini kalau tukang rebahan diajak keluar, jalan atau abang tinggalin?" Eden langsung menoleh ke Barren, tega banget ngomong begitu.
Lintang memperhatikan Aerei dan ikut berjongkok disampingnya Axell. Kemudian menanyakan, "Kepalanya pusing gak?" Aerei mengangguk kecil. Lintang memaklumi bahkan sudah memikirkannya bahwa fase ini akan dialami oleh Aerei yang jarang jalan keluar.
"Masih bisa jalan gak? Kita cari makan ya biar kamu ada tenaga."
Lintang sungguh pengertian sebagaimana karakternya diciptakan. "Ayo sini gua gendong!" Axell mengajukan bantuannya namun langsung ditolak oleh Aerei.
"KENAPA KAU MENOLAK ABANG DEK?!!༼;´༎ຶ ༎ຶ༽"
Sikap dramatisnya langsung keluar begitu saja. Gemas melihat drama pasaran Barren langsung menarik tangan adiknya dan gendong Aerei dibelakang punggungnya."Udah gua bilang, lu bau comberan soalnya." Eden berbisik ke Axell, orang kek Axell jelas langsung membantah. Enak aja bau comberan. "MANA ADA COMBERAN BAUNYA KEK GUA!!!"
Eden menggelengkan wajahnya, ia menarik tangan Edith yang sedari tadi diam dan meninggalkan Axell marah-marah sendiri sementara Barren dan Lintang sudah jalan di depan.
Kini mereka memasuki wilayah jajanan dan makanan khas kota. "Ah cemen, padahal udah gua bayar tapi malah tumbang. Bayarannya gua tarik lagi aja ya?" Aerei yang matanya melek merem langsung kebuka lebar gitu aja pas mendengar ucapan kurang ajar dari Barren.
"ENAK AJA! ENGGAK!"
Ya ga bisa ditarik gitu aja lah! Aerei sudah keburu mesen online tuh Nendoroid, ya kagak bisa diminta balik itu uang.
"Ya Tuhan santai aja! Bisa budeg nanti."
"Nih jadinya mau makan apa nih?banyak makanannya."
Aerei melihat-lihat sekitar, kayaknya cuma dia yang digendong sama abangnya. Kalah sama anak kecil yang minum Es susu itu. Ya tapi kan... Bocah mah ga ikut gerak jalan tadi.
"Ngikut aja deh asal jangan bubur, cepet kembung."
"Yaudah, Lin.. makan soto ayam aja mau gak?" Lintang jelas setuju-setuju aja. Sebelum itu Aerei menahan abangnya, "Apaan lagi?"
"Turun aja! Malu ah, gua bisa jalan juga."
"Bener?"
"IYEEE."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Turu Sengklek (TTS)
Teen FictionHidup itu mudah, mudah-mudahan ga masuk RSJ. Ini cuma kisah receh nan klasik dari tiga sahabat yang sama-sama suka tidur dan punya sikap aneh. Eden yang sudah merasa dirinya aneh dipertemukan dengan Axell si wibu berkelakuan buaya yang otaknya sek...