"Sebagai manusia kita hanya bisa berencana sisanya mood yang menentukan."
.
.
.
.Happy reading
.
.
.
.Sebenarnya sedari pagi atau mungkin malam tadi Aerei sudah berjanji pada diri sendiri. Bahwa ia harus niat menemani Axell dalam acara ini, mengontrol moodnya yang suka kesal ditengah keramaian.
Tapi siapa yang sangka bukan, ia teramat sungguh kesal mengetahui sekarang Axell melakukan Cosplay Date. Kayak... Dia menggunakan teman dekatnya sendiri untuk membantunya dengan cewek itu? Kalau Aerei egois, Aerei pengen tantrum aja disini. Masa bodo sama Axell sialan Alexander.
Eventnya tuh berada di luar Mall dan dapat dipastikan bahwa panasnya menusuk jiwa raga.
"Sendirian aja?" Aerei awalnya kebingungan siapa yang bertanya sampai akhirnya kepalanya menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya sampai ia terjungkal beberapa senti. Seseorang yang bertanya tadi...
"Kaget toh?"
Ya menurut lo aja bjirr...
Aerei jelas semakin diam, semakin takut setelah mendengar suara orang itu lebih jelas. Berat dan dalam gitu suaranya persis suara om-om, mana badannya besar lagi. Tapi bukan itu yang membuat Aerei terkejut sampai mundur beberapa langkah. Aerei terkejut karena orang ini jugalah seorang cosplayer yang memakai kostum...
"WAKU...WAKUU ANYAA DESSS..."
Aerei segera langsung ingin berlari tapi tangannya sudah ditahan oleh Anya jadi-jadian ini. "EH EH YA AMPUN JAN TAKUT!!! AKU BUKAN ORANG JAHAT!!!" Gegara teriak begitu semua mata memperhatikan mereka. Anya jadi-jadian ini langsung cengar-cengir mendapat curigaan dari semua orang.
"Lepasin dulu..." Aerei dengan cepat mudah tenang ya tapi tetep aja dia ketakutan sama orang ini. COKKKK KENAPA DIA HARUS KETEMU MODELAN ANYA YANG BEGINI༼;´༎ຶ ༎ຶ༽ inimah trauma yang ada.
Tangannya pun dilepaskan oleh orang ini.
"Ya Tuhan, gua fans berat Anya. Dosa kah gua jadi Anya begini?""PAKEK NANYA LO!!!" Bentak Aerei dengan wajah ketakutannya. Lantas Aerei kembali melihat ciri-ciri orang tersebut tanpa bermaksud merendahkan tapi orang ini cukup tinggi walau tubuhnya gemuk, kulitnya tan dengan suara dalamnya. Ini Anya yang asli harus senang atau sedih punya penggemar begini?
"Kalau lu cosplay Loid gua ga akan setakut dan setrauma ini, om.."
"ENAK AJA PANGGIL GUA OM!" Lah dibentak balik ini anak kicik satu.
"Gua masih muda mon maap!" Katanya sambil mengibas wig pink nya.
"Berapa?"
Anya jadi-jadian ini diam sambil mulutnya komat-kamit mungkin menghitung kembali. "26 tahun." Seketika Aerei menutup mulutnya seolah tidak percaya.
"Inimah punten banget tapi dia keliatan kayak umur 30an, maaf sumpah.." -batin Aerei sedang menangis.
"Ga usah kaget! Kenalin ya nama gue Bimo. Dan lu?"
"Aerei."
"Ae....A...apa?" Bimo sepertinya kesusahan terlihat dari kepalanya yang sampai miring begitu. Aerei menghela nafas kesal.. Anya satu ini pengen dia usir aja sebenarnya.
"Nih ikutin... Ae.."
"Ae..."
"Rei!" Tekan Aerei pada suaranya.
"Rei.." nah..
"Ulang! Aerei!" Aerei sampai-sampai menepuk tangannya. Geregetan.
"Ae.....AELAH SUSAH!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Turu Sengklek (TTS)
Roman pour AdolescentsHidup itu mudah, mudah-mudahan ga masuk RSJ. Ini cuma kisah receh nan klasik dari tiga sahabat yang sama-sama suka tidur dan punya sikap aneh. Eden yang sudah merasa dirinya aneh dipertemukan dengan Axell si wibu berkelakuan buaya yang otaknya sek...