...
Hai
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
"Besok Uchan sekolah ya mom?" tanya Sungchan setelah berhasil menelan suapan terakhir dari bubur yang disuapi oleh sang mommy secara paksa.
"Nggak boleh, dokter bilang Uchan harus istirahat dulu" jawab Taeyong seadanya, membuat Sungchan menghela nafas pasrah. Lagipula tidak mungkin kan baginya untuk bersekolah dengan perban yang hampir menutupi seluruh bagian kepalanya dan juga tangan kirinya. Yang ada dikira zombie.
Cklek
"Oh, dah idup lagi. Baguslah" seru seseorang yang baru saja membuka pintu kamar rawat ditempati Sungchan.
"Uchan gak mati suri bang" balas Sungchan menatap malas ke arah saudaranya itu. Iya, orang itu Jung Jeno, anak nomor dua yang sangat amat petakilan cem jamet depan perempatan lampu merah.
"Nye nye nye"
Tuh kan menye-menye anaknya.
Taeyong hanya bisa tersenyum geram melihat kelakuan kedua anak tengahnya ini. Tidak ada kata akur antar Jeno dengan si kembar, kalau kata Mark sih takdir.
"Nono mending jagain Uchan di sini ya, mommy mau pulang dulu, ada tugas." ujar Taeyong menengahi acara 'bombastic side eye' kedua putranya itu.
Mata Jeno membulat, kepalanya menggeleng kuat tanda tak terima.
"Gak mau mom. Nono ada jadwal kencan sama Nana, suruh bang Mark aja jagain Uchan" protesnya."Mark sibuk, dia ada urusan. Lagian, kencan di rumah sakit aja bisa juga kan? Nana pasti gak bakal nolak, nanti mommy bilang sama bundanya Nana." balas Taeyong beranjak dari tempat duduknya, bersiap meninggalkan ruangan itu.
"Mom, Uchan gak mau ditinggal sama anjing rabies gini!" seru Sungchan yang juga nggak mau dijagain sama Jeno. Bukannya sembuh yang ada tambah stress dia.
"Ajak aja teman Uchan ke sini. Tapi ingat, Nono jangan ninggalin Uchan kalau temannya datang. Paham?" ujar Taeyong tersenyum manis, membuat kedua bersaudara itu sedikit bergidik ngeri.
"B-baik mom. Mommy yang semangat ya, hehe. Jeno janji gak bakal kabur!" ini Jeno, dengan segala janji palsunya. Eh tapi ada juga yang nggak palsu. Sedangkan Sungchan hanya diam. Takut salah omong, nanti yang ada makin panjang permasalahannya.
"Nah gitu dong, yang akur ya anak-anak kesayangan mommy" ujar Taeyong masih dengan senyum lebarnya, kemudian menghilang di balik pintu berwarna putih.
"Gila, atmosfernya mencekam banget" seru Jeno setelah di rasa sang mommy sudah menjauh dari ruangan itu.
Sungchan mengangguk setuju, bahkan dia merasa kalau lehernya seperti tercekik karena menahan nafas sejak saat dimana sang mommy tersenyum lebar.
𖧵 Patung 𖧵
Taehyun mengusak surainya kasar. Otaknya tidak bisa berpikir jernih setelah mendengar cerita panjang dari Asahi yang menurutnya tidak masuk akal.
Posisi pemuda Kang itu saat ini sedang berada di perpustakaan sekolah, jadi sebisa mungkin ia tidak menciptakan kebisingan.
"Sekarang gue harus apa" gumam Taehyun pelan dengan menyembunyikan kepalanya diantara lipatan tangan. Pikirannya berkecamuk, antara ingin percaya atau tidak. Tapi di sisi lain, dia juga sangat ingin mengetahui sesuatu yang disembunyikan dengan baik oleh keluarga terpandang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Patung || Taegyu
Random[ on hold ] Patung misterius penuh kejutan. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Note:: Cerita ini mengandung unsur BxB atau boys love. Dan bahasa yang digunakan juga 'campur aduk'. Jadi, jikalau TIDAK NYAMAN ataupun TIDAK SUKA, silahkan KELUAR. Saya juga TIDAK...