17

724 118 14
                                    

Helloooo keju kembalii awww

Happy reading and sorry for typo yaww!!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Bu, ke rumah sakit carat sekarang!"

"Kenapa? Uchan sakit?!"

"B-bukan uchan..., tapi beomie..."

"..."

"Bubu ke sana sekarang"

Tiitt

"Agghhh!!!" teriakan Sungchan memenuhi koridor rumah sakit setelah mengakhiri panggilan serta percakapan singkatnya dengan sang Bubu. Bahkan pemuda Jung itu terus membenturkan kepalanya pada dinding yang tepat bersebelahan dengan pintu UGD, tempat saudara kembarnya saat ini. Yang mana membuat Taehyun kewalahan menghentikan aksi gila Sungchan.

"Suster! Tolong teman saya sus!" teriak Taehyun saat melihat beberapa suster. Dengan cepat salah satu suster itu menyuntikkan obat penenang pada Sungchan yang mana langsung membuat tubuh Sungchan ambruk.

Taehyun yang tidak siap menangkapnya malah ikut terjatuh dengan posisi Sungchan berada di atas pemuda Kang itu. Bahkan Jaeyong yang baru datang hanya bisa diam saat melihat kejadian itu.

"Aku takut Taehyun menyukai Sungchan" ucap Jaehyun terkekeh, membuat Taeyong ikut tertawa kecil. Bukannya nolongin anaknya malah gibah.

"Angkat anak mu sana" suruh Taeyong saat melihat beberapa suster kesulitan mengangkat tubuh Sungchan dari atas Taehyun.

𖧵 Patung 𖧵

"Baru pertama kali gue lihat Sungchan gitu" batin Taehyun, pikirannya mulai berkelana kemana-mana dengan posisi masih berdiri tepat di depan pintu UGD. Pemuda Kang itu bahkan tidak sadar dengan kehadiran sosok Taeyong bersama putra sulungnya, Mark yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Taehyun.

"Mom, Mark samperin Taehyun ya?" tanya Mark dengan berbisik.

"Hm, jangan sampai dia mikir yang nggak-nggak soal keluarga kita..., terutama Beomgyu" jawab Taeyong memelan di akhir, yang diangguki Mark.

"Mommy jaga Uchan aja, Jeno sebentar lagi ke sini" ujar Mark setelah membaca singkat pesan yang dikirimi oleh Jeno.

"Jangan hajar dia... Beomie akan sedih jika melihat wajahnya memar" pesan Taeyong, yang mendapat kekehan dari Mark. Ayolah, Mark bukanlah tipe orang emosian apalagi bermain tangan seperti adiknya yang satu itu.

"Mommy jangan khawatir, Mark gak bakal ngelakuin itu" balas Mark diakhiri dengan kekehan. Taeyong hanya bisa tersenyum, kemudian meninggalkan Mark dengan orang yang berperan penting dalam hidup putra bungsunya.

Ah soal Sungchan, anak itu terpaksa menjalani rawat inap gara-gara aksi gilanya tadi yang mana membuat kepala bagian dalamnya sedikit terkoyak, dan juga luka pada telapak tangan karena kukunya sempat menancap disana. Semengerikan itu memang.

Paham gak sih? Kalo gak paham ya udah, gak usah dipahami:) —Keju

𖧵 Patung 𖧵

"Yo bro!" sapa Mark menepuk bahu Taehyun yang langsung membuat pemuda Kang itu tersadar dari lamunan panjangnya.

Mark tersenyum kala mendapati wajah kaget pemuda di sebelahnya ini. Tampan, tapi dia lebih tampan. Beomgyu pasti lebih mengakui ketampanannya. Oke, sudahi pikiran bodohmu ini tuan muda Jung.

"Ah, apa aku terlihat terlalu akrab? Baiklah, mari kita ulang. Ekhem, let me introduce myself i'm Mark Jung. Kau seharusnya sudah mengenal ku bukan, Kang?" ucap Mark basa basi guna menghilangkan atmosfer canggung dan aneh diantara mereka.

"Kang Taehyun. Ya, seharusnya begitu. Ku rasa lebih baik memulainya dari awal lagi setelah beberapa bulan" balas Taehyun mengikuti alur percakapan yang Mark buat. Sungguh rasanya sangat muak berbicara formal seperti ini.

"Pfftt—, relax dude. Gak ada yang maksa lo ngomong formal, adik songong gue si Jeno lebih kayak setan dan bicara seenak jidatnya. So just relax" ujar Mark yang merasakan ekspresi keras Taehyun seperti orang yang menahan boker.

Oke gak boleh gitu

Hening sesaat, sampai derap langkah kaki dari ujung koridor mendekat ke arah mereka. Itu Jeno, dengan kekasih kelincinya, Na Jaemin.

"Ruang Sungchan?" tanya Jeno to the point, mendapat cubitan pada perutnya dari laki-laki manis di sampingnya. Yang mana membuat si Jung meringis kesakitan. Sang kakak hanya bisa menggeleng pelan, adiknya yang satu ini benar-benar butuh pelatihan sikap.

"Sapa dulu! Jangan langsung tanya!" omel Jaemin. Bukannya menyapa dan sedikit berbasa basi dengan sang kakak, malah bertanya dengan tidak sopannya di saat yang lebih tua sedang berbicara. Dasar Jung kurang attitude Jeno.

"Maaf ganggu kak. Ruangan Sungchan di mana?" tanya Jaemin dengan ramah. Ah sudahlah, raut wajah Jeno sudah sepet banget kayak kerupuk yang udah kelamaan masuk angin a.k.a kajut or lempam gatau deh pokoknya itu.

"It's okay, Na. Kamar Sungchan ruangan Couprang nomor 211" jawab Mark disertai wajah mengejeknya tertuju pada Jeno, yang membuat wajah tampan itu semakin sepet. Kasihan Jeno.

"Pfftt—, nahan boker Jen?" canda Mark. Jaemin yang humornya kadang suka ambruk langsung ketawa, walau di silent. Wajar ya, ini rumah sakit gak boleh berisik. Ntar di usir lagi sama satpamnya.

"Nggak boker selama tiga minggu dia kak" balas Jaemin, membuat Mark ikut tertawa kecil. Yang menjadi bahan bully wajahnya semakin gak bersahabat. Asik tertawa kecil berjamaah, meninggalkan Taehyun yang sedari tadi hanya memperhatikan keharmonisan itu.

"Udahlah bang, mau jenguk Sungchan gue. Ayok Na" ajak Jeno, menarik paksa tangan Jaemin. Yang mana kepala Jeno otomatis mendapat geplakan dari tangan kecil tapi penuh tenaga milik Jaemin.

"Kita pergi dulu kak Mark, temannya kak Mark!" seru Jaemin dari jauh. Mark melambaikan tengannya. Menggeleng pelan, ketika pasangan itu telah menghilang dari pandangannya. Dasar pasangan aneh, pikir Mark.

Ah, mari beralih pada Taehyun yang kembali menyelami pikirannya sendiri dengan banyak teori melintas bagai kendaraan di luar sana.

"Kak...," panggil Taehyun pada Mark. Membuat seluruh atensi pria yang katanya lahir di Canada itu terpaku pada dirinya.

"Gue boleh nanya sesuatu gak?"

TBC bukan penyakit

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

UJIANNYA KELAR YEYYY, tapi agy sibuk classmeeting😓

Gapapa deh, hepi kiyowok aja dulu wkwk

Byee~

Kamis, 15 Desember 2O22

Patung || TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang