25

250 34 5
                                    

Kiw kiww cukurukuu kokruuu~ Mpok jruu~
Opening dulu, menyambut kedatangan dadakan Keju wkwk

Happy reading and sorry for typo!!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Selamat pagi duniaaa tipu-tipu!" Sapa Jaehyuk kala memasuki ruang kelas yang baru saja di isi oleh manusia-manusia disiplin waktu.

Tatapan laki-laki Yoon itu jatuh kepada Taehyun yang tengah mencoret bukunya, membentuk sebuah garis-garis aneh yang saling berhubungan. Jaehyuk dengan jiwa keponya, menghampiri sahabat setanah airnya itu.

"Ngapain mas bro?" Tanya Jaehyuk menepuk pundak Taehyun keras bak memiliki dendam terpendam.

Taehyun yang menyadari keberadaan Jaehyuk, langsung menutup bukunya dan menyimpan benda itu dibawah laci mejanya.

"Idih anjink dah main rahasia-rahasiaan ya, jahat kamu mass! Jangan-jangan kamu selingkuh dari aku ya?!" Mulai sudah drama pagi, disutradarai oleh Takata Mashiho yang selalu menjadi saksi bisu drama picisan antar Taehyun juga Jaehyuk.

"Eh tapi beneran deh Teh, lo akhir-akhir ini kek sembunyiin sesuatu gitu. Bagi-bagi dikit lah sama gue, gue kan bestie lo sejak masih jadi embrio" cerocos Jaehyuk, seraya duduk di kursi kosong disebelah Taehyun.

Taehyun memutar bola matanya malas. "Privasi" jawabnya kembali mengeluarkan buku itu dari laci meja dan memasukkannya ke dalam tas, tidak ingin benda persegi panjang tipis itu dilihat oleh Jaehyuk.

'Gue harus lebih hati-hati, tapi gue juga kurang yakin sama ucapan Winter kemarin' batin Taehyun merenung kembali perkataan Winter yang terus berputar bak kaset rusak didalam pikirannya.

"Taehyun, ada Winter nyariin lo" teriak Mashiho menyadarkan Taehyun dari dunia imajinasinya.

Pemuda Kang itu langsung berdiri dari tempatnya, menghampiri Winter yang berada di luar kelas, mengabaikan tatapan bertanya dari Jaehyuk.

"Apa?" Tanya Taehyun kala mendapati kakak kembar Asahi yang tengah membolak-balikkan sebuah buku Dengan sampul yang terlihat kuno(?), Sebelum akhirnya menarik tangan si laki-laki berjalan menjauh dari depan kelasnya. Tak lupa gadis itu berteriak.

"Shiho, pinjem Taehyunnya sebentar ya!" Sebelum menghilang di telan koridor sekolah. Mashiho yang diteriaki hanya mengangkat bahunya tak acuh, toh dia hanya teman sekelas pemuda Kang itu, tidak memiliki hak lebih.

𖧵 Patung 𖧵

Winter membawa Taehyun ke perpustakaan, yang belum ada satu orang pun berada di sana, termasuk penjaga perpustakaan itu sendiri.

Gadis musim dingin itu mengunci pintu, tak lupa mengantongi kunci tersebut sebelum kembali menarik Taehyun ke arah sudut paling belakang ruangan besar penuh buku yang tak begitu diminati oleh banyak manusia itu.

"Kemana?" Tanya Taehyun, ingin rasanya memberontak tapi rasa penasarannya lebih tinggi, jadilah ia pasrah tengah ditarik-tarik oleh si sulung Hamada.

"Diam" balas Winter. Saat sampai pada tempat yang dituju, gadis itu menoleh kesana-kemari, guna memastikan apakah benar-benar tidak ada makhluk hidup disekitar mereka.

Winter menarik salah satu buku di rak tersebut, yang mana langsung membuat rak-rak itu bergeser secara perlahan dan menunjukkan sebuah pintu kayu yang terlihat kokoh, tersembunyi di balik tumpukan buku-buku berdebu tersebut. Gadis itu mengeluarkan kalung berbentuk kunci, yang ia sembunyikannya di balik seragam putih dengan pita kupu-kupu merah pada kerahnya.

Taehyun tidak bereaksi berlebihan, karena ia sudah menebak pasti akan ada ruangan seperti itu di sekolahnya. Sekolah besar ini tidak memiliki rahasia terpendam? Tidak mungkin.

Winter membuka pintu itu dengan kuncinya, lalu mendorong Taehyun masuk lebih dulu. "Masuk!" Perintah Winter, sebelum ikut masuk ke dalam ruang gelap di balik pintu tersebut dan kembali menutupnya dengan rapat. Yang dimana, membuat rak buku itu kembali tertutup seperti semula, bak tak ada yang menyentuhnya.

Ctak

Gadis Hamada itu menekan sebuah tombol  yang mana langsung membuat obor yang terdapat di sepanjang jalan dalam rak tersebut menyala. Lagi, Taehyun kembali di dorong oleh Winter, untuk berjalan duluan, sedangkan gadis itu mengekorinya dari belakang.

"Kemana?" Kata tanya yang sama keluar dari bilah Taehyun, membuat Winter memutar bola matanya malas.

"Ikut aja arah yang ada obornya, nanti lo tau sendiri" jawab Winter, tak ingin memberikan clue barang satu huruf pun.

𖧵 Patung 𖧵

"Jae, Taehyun mana?" Tanya Asahi yang di depan pintu kelas Jaehyuk dengan napas yang tersengal-sengal seperti habis dikejar sapi.

Jaehyuk menoleh ke arah Asahi, sebelum menghampiri kekasih hatinya itu dan mengelus surai putihnya lembut. "Gak tau, tadi dipanggil sama Winter. Lagian, kenapa akhir-akhir ini Asa lebih sering sama Tehyun sih? Kan udah ada aa' Jae disini buat nemanin Asa" curhat Jaehyuk dengan bibir yang maju sekitar dua centimeter dan netra bak anjing ngeles, apasih namanya? Oh iya, puppy eyes.

Asahi menghela napasnya panjang, sudah ia duga hal seperti ini akan terjadi jika ia terlalu sering bersama orang lain dibanding dengan pacar alay bin lebaynya ini. Pada akhirnya, Asahi terjebak bersama Jaehyuk selama seharian penuh, demi membujuk kekasihnya itu.

"Beomie iri... Beomie juga mau ngerasain kaya gitu..."

TBC bukan penyakit

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Oke sip, semakin membagongkan.

Anw, Keju mau nanya. Disini ada shipper / penumpang kapalnya JoRua (&Team) gak?
Nanya aja dulu. Kalo ada, Keju ada kepikiran buat book baru dengan pairing JoRua😁 Nambah beban emang, tapi gapapa daripada alur cerita numpuk di otak ngehehehe.

Udah sekian, terima Nicholas~

Patung || TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang