4

851 64 0
                                    


"duhhh, mataku" spontan aku menutup mataku menggunakan tangan.

Perlahan aku mencoba membuka mata, awalnya hanya warna putih yang terlihat tetapi setelah beradaptasi beberapa saat akhirnya aku dapat melihat pemandangan sekitar. Pandangan ku terus berkelana mengobservasi semuanya dengan cermat sembari mengingat dan membandingkan apakah benda dan gedung di sekitar sudah ada dari dulu.

Aku melangkah menulusuri jalan sekitar, ku lihat di sebelah kiri terdapat toko makanan yang memang sudah ada sejak lama. Di sebelah toko tersebut adalah restoran mie favorit ku. "kruyuk..." bunyi nyaring terdengar dari perutku.

"Untung ga ada orang, mana bunyinya nyaring banget" gumaman itu keluar sembari aku melangkah menyebrangi jalan menuju restoran mie.

.

"Selamat datang, silahkan pesan" seorang pelayan menyambut dengan senyum, dia memberikan buku menu pada ku.

"hmm, aku mau mie dengan kuah kari pedas tambah juga daging sapi dengan extra cabai dan daun bawang" mata ku terus meneliti buku menu sembari berbicara.

"bai-" suara pelayan itu terpotong.

"eh eh, tambah juga teh ocha, itu aja ya" aku buru-buru menyela kalimatnya, menyadari bahwa lupa untuk memesan minuman.

"baik, silahkan untuk mencari kursi dan menunggu. Ini nomor pesanan anda" ucap pelayan tersebut dengan ramah.

Aku berjalan ke salah satu kursi kosong di dekat jendela, "Apa karena ini sudah siang ya, makanya jalan sepi?" pikirku melamun menatapi jalan.

Mata ku terus memperhatikan jalan sembari menunggu makanan datang. Seiring waktu, jalan yang tadi sepi mulai ramai awalnya hanya ada kendaraan yang lewat tidak ada pejalan kaki. Tetapi kemudian, seorang wanita yang sedang membawa kantong belanjaan berjalan melewati depan jendela restoran. Di susul oleh pemandangan para pemuda yang bercengkrama dan juga seorang nenek yang sedang membawa anjingnya jalan-jalan.

Bosan melihat ke luar jendela, aku membuka handphone ingin bermain game. Layar handphone menunjukkan jam 14:00 PM, sudah 10 menit berlalu setelah aku duduk. "Huff.. biasanya tidak butuh waktu yang lama untuk pesananku datang"  Tangan ku terus bergerak memainkan game puzzle.

"Mohon maaf atas ketelambatannya, ternyata stok cabai kami habis jadi harus menunggu beberapa saat terlebih dahulu. Ini pesanan anda, satu porsi mie kuah kari pedas dengan extra daging sapi, cabai, dan daun bawang dan segelas teh ocha. Silahkan nanti anda bisa refill teh ochanya di meja sebelah sana" ucap pelayan tersebut sambil menunjuk ke arah meja di sudut ruangan.

"ah, iya terimakasih" aku tersenyum menerima makanan ku.

"akhirnya.... Mie tercinta ku datang" aku menyendok kuahnya terlebih dahulu untuk mencicipinya, rasa asin, pedas, dan gurih terasa di lidahku.

"hmmmmm, meski bibirku nyeri terkena kuahnya tapi rasanya tetap enak..." dengan cepat aku mengaduk mie tersebut sehingga seluruh bahan tercampur lalu memasukkan satu sumpitan besar mie ke dalam mulutku menikmati makan pagi yang telat.

.

.

.

.

.

Makasi telah baca cerita ini, tolong dukung terus dan doakan supaya aku tetap semangat menulis cerita ini, maaf bab hari ini cuma sedikit karena baru keluar dari rumah sakit

The Tile Of Us [Gojo Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang