Aku bersandar dinding memegangi kepala ku yang pusing setelah berteleport bersama Gojo. Pandangan ku melihat Gojo yang segar tidak terpengaruh dengan teleport, Sekarang Gojo menggunakan kacamata hitam.
"Kau, kenapa ganti kacamat?" Aku bertanya sedikit kecewa tidak dapat melihat matanya yang cantik.
Gojo menoleh ke arah ku ketika mendengar pertanyaan itu. "Agar tidak mencolok" ucapnya.
"bukankah dia malah makin mencolok " Aku menatap Gojo naik turun, meski dia menggunakan kacamata itu tetap saja keberadaanya menarik banyak perhatian dengan rambut berwarna putih-keperakan aura ketampanannya menguar kuat. Sudah beberapa kali aku lihat para wanita mendekatinya untuk meminta nomor tapi dia hanya menolak mereka.
"Ayo" Dia berdiri menunggu ku.
Aku mengangguk kecil dan berjalan ke salah satu toko, Gojo mengikuti ku dari belakang. Saat sedang memilih baju Gojo menyodorkan beberapa setelan dan menyuruh ku untuk mencobanya. Aku menerimanya dan pergi ke ruang ganti, setelan pertama yang ku coba adalah kaos berwarna hitam dengan rok hijau selutut.
"Bagaimana?" aku keluar dari ruang ganti menanyakan pendapat Gojo.
Gojo hanya mengangguk kecil, aku kembali masuk untuk mencoba setelan kedua. Setelan crop dengan celana panjang, aku menutup perutku yang terlihat dengan tangan dan keluar menanyakan pendapat Gojo.
Dia diam sebentar, lalu bangun dari duduknya untuk mengambil jaket dan menyerahkannya padaku "Gunakan ini sebagai outer".
Aku mengangguk, lalu kembali masuk ke dalam untuk berganti baju.
Setelan terakhir adalah dress hitam selutut, belahan dadaku terlihat ketika aku mengenakannya merasa tidak nyaman aku berteriak dari dalam ruang ganti. "Gojo, apakah aku benar-benar harus mencoba ini?" setelah beberapa saat tidak mendapat respon, aku hendak mengganti dress tersebut tetapi ketukan di pintu menghentikan ku. aku membuka pintu sedikit dan melihat Gojo yang berdiri di depan pintu.
Aku menutup dadaku yang terlihat menggunakan kanan tangan, sedangkan tangan kiri ku membuka pintu ruang ganti lebih lebar. Kepala ku menunduk, malu dengan pakaian yang kupakai. Beberapa detik terlewati tapi Gojo tidak juga menjawab, aku mendongak melihat wajahnya yang memperhatikanku. Sorot matanya tertutupi oleh kacamata yang dia gunakan.
"Kau cocok menggunakannya" setelah mengatakan itu dia berbalik pergi.
Wajahku memanas mendengar pujiannya.
"aba-aba dulu kalo mau muji dong" jantungku berdetak cepat aku berusaha menenangkan diri dan mengganti dress tersebut. Keluar dari ruang ganti, aku terkejut melihat tumpukan tas belanja di sebelahnya.
"punyamu?" tanyaku penasaran.
"bukan,itu milikmu mau lihat?" Gojo memberikan salah satu tas belanja tersebut. Aku membuka tas tersebut dan melihat beberapa pakaian dalam.
"hah?" Aku terkejut melihat isi tas tersebut.
"ini.. beneran punya ku?" Aku melihat Gojo dengan ragu, dia hanya mengangguk.
"Ba-bagaimana kau bisa tau ukuran ku?" Aku bertanya lagi, mundur beberapa langkah dari Gojo.
"oh.. aku hanya tau saja" Gojo tersenyum kecil melihat ku.
"Aku meminta pegawai toko untuk mengemas beberapa pakaian dalam dengan ukuranhk-" aku menutup mulutnya dengan tangan ku menghentikannya berbicara, alisnya naik karena terkejut.
"Aku paham jadi hentikanlah.." Aku menunduk malu, tangan ku masih menutup mulut Gojo setelah beberapa saat terasa benda basah di telapak tangan ku. Buru-buru aku menarik tangan ku menatap tidak percaya kearah Gojo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tile Of Us [Gojo Satoru]
FanfictionBukankah tadi aku tertidur di kamar setelah selesai maraton anime?, bagaimana sekarang bisa berada di klub malam!. Di pangkuan seorang laki-laki pula?! "Satoru, hentikan tindakan mu" ucap seorang laki-laki dengan rambut pirang. Satoru?? GOJO SATORU...