"Permisi" aku membuka pintu depan dan meraba dinding untuk mencari saklar "klik" lampu ruang tengah menyala. Aku masuk duluan lalu mempersilahkan mereka bertiga masuk.
"Kalian bisa menaruh sepatu di lemari itu, hmm Nobara kamu bisa menggunakan kamar mandi di kamar ku aku akan membawakan mu baju untuk Yuji dan Megumi kalian bisa menggunakan kamar mandi dapur, aku akan membawakan kalian baju juga" Aku melihat kearah mereka bertiga. Mereka bertiga mengangguk kecil.
"Maaf karena merepotkan mu" Yuji berkata dengan pelan.
"Tidak apa-apa, kalian bisa masuk kamar mandi dulu sudah ada sabun dan shampoo disana. Aku akan membawakan kalian baju nanti, Untuk Nobara ayo ikut aku ke lantai dua" aku menggenggam tangan nobara dan bersama-sama berjalan kearah lantai dua.
"ini kamar ku" ucap ku sambil membuka pintu kamar, "kamu bisa masuk ke kamar mandi duluan aku akan mencari baju untukmu" aku mendorongnya dengan pelan kearah kamar mandi lalu pergi mencari baju di lemari.
Terdengar suara pintu kamar mandi tertutup. Setelah menemukan bajunya, aku mengetuk pintu kamar mandi dengan pelan "Baju dan pakaian dalamnya aku taruh di depan sini ya, pakaian dalamnya semua baru kamu bisa memakainya tidak perlu dikembalikan maaf kalo tidak pas. Aku akan turun ke bawah menyerahkan baju ke Megumi dan Yuji terlebih dahulu, aku akan mandi setelah kamu selesai" aku berkata dengan pelan dan menaruh baju untuk Nobara di atas rak kecil dekat pintu kamar mandi.
Keluar dari kamar aku berjalan kearah gudang dan membongkar lemari pakaian baru untuk mencari baju pria. "untung ada pakaian dalam baru juga" bergumam kecil aku mengambil dua setelan baju dan pakaian dalam baru, lalu berjalan ke lantai satu. Terlihat Megumi sedang duduk di kursi dapur menunggu Yuji selesai. "Megumi, ini untuk mu dan Yuji. Untuk baju kotornya kamu bisa langsung pakai mesin cuci di dalam" aku berucap sambil menyerahkan baju baju tersebut dan menunjuk kearah ruang laundry. Setelah selesai memberi arahan aku buru-buru menaiki tangga tidak berani menatap ke arah Megumi.
.
"aku sudah selesai, terimakasih atas bajunya" suara Nobara terdengar ketika aku masuk ke dalam kamar.
"oke.., aku akan mandi dulu. Kau bisa mencuci baju mu di ruang laundry, aku sudah memberi tau Megumi tempatnya" Aku masuk ke kamar mandi dan menguncinya, perlahan tubuh ku merosot ke lantai. Rasa lelah menghantam tubuhku, aku bangkit perlahan dan melepaskan pakaian ku satu persatu, menaruhnya di keranjang kotor lalu menyalakan shower.
Akhirnya aku dapat berpikir jenih ketika kepalaku tersiram air hangat, aku dapat melihat air kotor turun dari rambutku, jika dicium rambutku bau dari aroma sungai dan karat seperti darah, aku menggosok dengan keras rambutku berusaha menghilangkan aroma tersebut.
Ku tatap badan ku tanda merah itu sudah memudar tetapi entah kenapa tanda hitam itu seperti berubah bentuk. Di kaki ku terlihat samar-samar bekas luka lilitan.
"Pasti itu karena kutukan..., tidak mungkin kedalaman sungai berubah begitu saja. Syukurlah hanya kaki ku yang terluka. Tapi kenapa aku tidak takut, apa karena ini bukan duniaku?.." pikiran itu terus menggema saat aku mandi.
Setelah selesai mandi dengan hanya tertutupi handuk aku membuka pintu kamar mandi, Nobara tidak terlihat di kamar. Aku mengambil setelan baju tidur dan memakainya, aku mengambil hair dryer dan mengeringkan rambut ku. Sebelum turun ke bawah aku bercermin terlebih dahulu, merapikan tampilan ku dan menutupi bekas merah yang terlihat menggunakan concealer. Bibirku sudah tidak bengkak tapi lukanya masih terlihat setelah ku lepas penutupnya, aku mengambil penutup baru dan menutupi luka tersebut. "Setidaknya aku harus berpenampilan rapi di depan karakter favoritku".
.
"Hai, apakah kalian sudah selesai mencuci bajunya?" Perkataan canggung itu keluar dari ku, ketika aku bertatapan dengan mereka bertiga yang sedang duduk di sofa ruang tengah.
"Sudah, kami sedang menunggu pengeringnya. Tapi nama mu siapa ya? Aku lupa menanyakannya" Nobara berkata sambil tersenyum kearah ku.
"ah maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Nama ku Zura" aku berkata sambil memperhatikan wajah dan badan mereka. Badan Nobara terlihat paling kecil di tengah tengah badan Yuji dan Megumi yang besar, jika di bandingkan maka ukuran badan ku juga sedikit lebih pendek dari Nobara sekitar 2 cm yang berbeda hanya dadaku yang lebih besar. "kemana semua nutrisi yang aku makan sejak kecil, apa hanya tersimpan didada ku?" aku berpikir sedih. kembali ku arahkan pandangan ku terlihat tetesan air turun dari rambut mereka bertiga.
"Tunggu disini, aku akan mengambil hair dryer dulu" setelah mengatakan itu aku pergi ke kamar ku mengambil hair dryer yang tadi aku pakai dan menyerahkannya ke Nobara.
"kalian harus mengeringkan rambut, jika tidak nanti kalian bisa sakit" aku tersenyum melihat nobara mengambil hair dryer dari tangan ku.
"akan ku buatkan teh dulu, kau bisa mencolokkan hair dryernya di situ" aku menunjuk ke arah stop kontak di dinding dekat TV. Aku berjalan kearah dapur, rumah ini memiliki model ruang tengah dan dapur yang menyatu tanpa pembatas sehingga ketika aku sedang memasak air terasa sedikit canggung karena Yuji yang memperhatikan ku.
"husss....husss..." terdengar suara hair dryer sedang di pakai Nobara memecah keheningan.
"Apa kalian sudah makan malam? Jika belum akan aku buatkan cup noodle. Maaf karena cuma ada ini" aku bertanya dan tanpa menunggu jawaban mereka aku membongkar lemari dapur untuk mencari cup noodle yang ku simpan.
"Terimakasih banyak ya, maaf merepotkan" Suara Nobara yang sibuk mengeringkan rambut terdengar sedangkan Megumi dan Yuji melihat kearahku yang sibuk membongkar lemari.
.
Setelah beberapa saat mie dan teh sudah jadi, aku membawa teh dan mie tersebut menggunakan nampan dan menaruhnya di meja tengah. Nobara sedang membantu Yuji dan Megumi mengeringkan rambut.
Aku memperhatikan suasana damai diantara mereka bertiga, terlihat menyedihkan karena aku tau nantinya akan ada terlalu banyak rintangan yang mencelakai mereka. "Tapi cerita ini sudah berjalan sampai mana? di manga dan anime tidak menampilkan terkait kutukan di air apakah ini di luar dari cerita utama?" aku melamun berusaha mengingat plot cerita.
"zu..ra.. Zura!!.." panggilan itu menyadarkan ku dari lamunan.
"hmm? Kenapa?" aku menatap Yuji yang memanggilku, ternyata mereka bertiga sudah selesai mengeringkan rambut dari tadi.
"Tidak, hanya aku sudah memanggilmu dari tadi tapi kamu tidak mendengarnya. Apa kamu tidak apa-apa?" Yuji bertanya dengan nada khawatir, sambil menaruh hair dryer di atas meja.
"ah, maaf aku sedang memikirkan hal lain. Ayo sini duduk mienya keburu mengembang" aku berkata dan menarik tangan Yuji yang paling dekat dengan ku untuk duduk. Yuji sedikit terkejut ketika aku menariknya tetapi akhirnya dia duduk di sebelah kanan ku. Nobara berjalan mendekat dan duduk di sebelah kiri ku, sedangkan megumi duduk di depan ku.
"Maaf, Cuma ada cup noodle dengan rasa ini" aku berkata sambil menyerahkan cup noodle ke mereka. "Tidak, ini sudah cukup. Terimakasih Zura" Nobara berkata dengan nada riang sambil menerima cup noodle dari ku.
"Selamat makan" aku mengucapakan hal tersebut di sambut oleh mereka bertiga "Selamat makan".
.
.
.
.
alurnya terlalu lambat ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Tile Of Us [Gojo Satoru]
Hayran KurguBukankah tadi aku tertidur di kamar setelah selesai maraton anime?, bagaimana sekarang bisa berada di klub malam!. Di pangkuan seorang laki-laki pula?! "Satoru, hentikan tindakan mu" ucap seorang laki-laki dengan rambut pirang. Satoru?? GOJO SATORU...