17 (NSFW) / 21+

1.2K 60 4
                                    

Aku terbangun tidak nyaman dengan rasa panas yang melanda badan ku, jam telah menunjukkan pukul 12 malam. Sudah waktunya rasa sakit itu kembali, tetapi setelah beberapa saat badan ku malah semakin memanas. Aku membuka mulutku sedikit bernafas tidak nyaman, badan ku terasa aneh sekarang tidak sakit seperti kemarin tapi terasa panas yang menyesakan menjalar ke seluruh tubuh ku terutama bagian bawah perutku.

Aku membuka beberapa kancing atas piyama ku, paha ku bergerak tidak nyaman. Mengingat suhu sejuk dari tubuh Gojo kemarin, aku bergerak sedikit kearah Gojo hendak memegang tangannya untuk menenangi ku. "ah!" aku terkejut melihat kearah tangan ku, merasakan sengatan kecil ketika aku menyentuh kulit Gojo. Sengatan itu membuat badan ku semakin tidak nyaman, aku bahkan bisa mendengar suara nafas ku semakin berat.

"Zura.." Suara serak memasuki indra pendengaranku, pandangan ku beralih melihat Gojo yang telah menghadap kearah ku. Wajahnya terlihat merah, matanya memandangku dengan sayu, nafasanya terdengar kasar. Tubuh ku kaku, terpesona melihatnya seperti itu. Tangan Gojo terulur membelai pipi ku, aku bergeser mundur merasa tubuh ku semakin tidak nyaman ketika dia menyentuh ku.

Baru bergerak sedikit, Tubuh ku telah di tekan ke kasur oleh Gojo yang sekarang ada di atas ku, pahanya ada diantara paha ku membuat ku tidak bisa bergerak. Aku dapat merasakan hembusan nafas hangatnya, wajahnya sangat dekat. Merasa malu aku mengalihkan pandangan ku darinya, badan ku semakin panas tidak nyaman terutama panas yang semakin terasa di area intim ku.

"Hng..." Desahan kecil lepas dari bibir ku, ketika paha Gojo menekan area intim ku. Aku mencoba mendorong Gojo menjauh, tetapi pergelangan tangan ku di genggam dan ditekan di atas kepala ku. Wajah ku semakin terasa panas karena malu. "lepaskanhh..mmph" Perkataan ku terputus ketika Gojo menghapus jarak antara kami. Lidahnya secara kasar mengeksplor dan bermain dengan lidahku, aku dapat merasakan perutku bergejolak dengan sensasi yang membuat tubuh ku merinding.

Gojo terus mencium ku tidak memberikan ku jeda untuk berbicara, terkadang dia melepaskan ciumannya untuk bernafas dan kembali menciumku, pikiran dan hatiku terobrak-abrik karena tindakannya. "mmhpp" aku dapat merasakan area intim ku berkedut. "Fuck?" pikiran ku kacau, merasakan tubuh ku menjadi sangat sensitif dari setiap sentuhan yang diberikannya. Aku dapat merasakan tangan Gojo, masuk ke dalam baju ku membelai tubuh ku. Sentuhan jarinya mengirimkan sensasi dingin di tulang belakang ku, membuatku tidak ingin menolaknya. Aku dapat merasakan hasrat ku semakin tumbuh merasa terangsang dari setiap sentuhan yang diberikannya.

Perlahan aku membelai rambut Gojo setelah tangannya melepaskan pergelangan tangan ku. Ketika aku melakukan itu, ciuman Gojo semakin kasar dia terus-terusan menggigit dan menghisap bibir ku. Setelah beberapa saat Gojo menjauh sedikit, "Zura.." suara seraknya membuat ku memandangnya. Aku dapat melihat berbagai emosi tercampur dari ekspresi dan sorot matanya.

Nafas hangatnya mengirimkan sensasi merinding di tubuh ku. Gojo memberi kecupan ringan di pipi ku, perlahan kecupan-kecupan itu turun ke rahang dan semakin turun hingga area leher. Aku dapat merasakan sensasi basah dari jejak ciuman dan hisapan kecil yang diberikannya, terutama leher dan tulang selangka ku. Tangannya dengan lihai membuka kancing piyama ku, masih dengan posisi mencium leher ku Gojo menopang badan ku sehingga aku duduk di pahanya, sedangkan tangannya melepas kaitan bra ku dan membuangnya ke lantai.

Nafasku semakin memburu, merasa semakin bersemangat dari setiap sentuhan yang diberikanya. Area intim ku terus berkedut, aku bertaruh bahwa Gojo dapat merasakannya. Gojo kembali membaringkan ku di kasur, kecupannya pindah ke dada atas ku. "ahng..." aku menggigit bibir ku menahan desahan yang keluar, ketika Gojo menghisap dan menjilat puting ku. Tangannya meremas payudara ku yang tidak dihisapnya. Aku membelai punggung atasnya, terkadang menanamkan kuku ku ketika dia menggigit puting ku.

Masih terus memberi rangsangan di dada ku, tangan Gojo perlahan turun masuk ke dalam celana ku menyentuh lipatan sensitif dan basah secara langsung. "aahh..Gojo..nhhg" Aku tersentak ketika jarinya menekan dan menggesek titik sensitif ku. "panggil aku Satoru.." suaranya terdengar samar aku tidak bisa fokus ketika Gojo mempercepat gerakan jarinya merangsang titik sensitif ku.

The Tile Of Us [Gojo Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang