Bab 34

680 40 3
                                    

Haiiii, heloo para readers tercinta ku.

Udah bab 34 aja nih anjassss.

Happy Reading🌈

🌺SKLIRÓS🌺
34. Kebahagian yang kembali

"I love you, i love you, i love you" ucap Angkasa memeluk erat Arina yang tertawa gemas dengan Angkasa.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Mereka yang bilang..." Nyanyi Arina dari atas brankarnya membuat mereka semua menatapnya.

"Ku akan dapat lebih darimu.."

"Tak mungkin.."

"Semua itu tak mudah..."

"Ohh..."

"Ku mencari penggantimu" lanjut Felyna membuat Arsen menatapnya heran.

"Tak segampang itu ku menemukan"

"Sosok seperti dirimu"

"OHHHH CINTAAAAAA" nyanyi mereka berdua.

"KAU TAU BETAPA BESAR CIN--"

"Galauin apa?" Tanya Arsen dan Angkasa membuat Felyna dan Arina terdiam.

"Galauin mantan gue" jawab Arina membuat Angkasa menatapnya tajam "siapa mantan lo?" Tanya Angkasa.

"Kepoo" ledek Arina membuat Angkasa tambah kesal "jawab sebelum gue bunuh cowok yang deket sama lo!" Ancamnya.

"Ngeriii-ngerii sedap euyyy" ucap Arina kepada Felyna membuat mereka berdua tertawa. Angkasa mendekat ke arah Arina.

Ctak

"Akhhh sakit Asa" cemberut Arina ketika Angkasa menjitak jidatnya "salah sendiri nyebelin" ucap Angkasa mengelus jidat Arina.

"Gue 'gak pernah punya mantan ya!" Tegas Arina membuat Angkasa terkekeh gemas "iya sayang" sahut nya membuat yang lain bersorak.

"Mau gituu, sen" ucap Felyna menggoyangkan badan Arsen membuat Arsen pusing "iya babi iya" sahutnya membuat mereka tertawa.

"Si bangsat" balas Felyna yang mendapat tamparan kecil di mulutnya oleh Arsen "mulutnya" ucap Arsen.

Plakkk

"Mulutnya!" Balas Felyna membuat mereka yang di dalam ruangan tersebut menertawakan Arsen yang sedang cemberut.

"Sok imut lo!" Sarkas Razic membuat Arsen menatapnya tajam "pulang lewat mana?" Tanya Arsen.

"Lewat hati lo" sahutnya yang membuat Arsen melempar bantal yang ada di sampingnya kepada Razic.

Ketika yang lain sedang tertawa Arina justru termenung. Ingatan-ingatan tentang kejadian waktu itu terputar di kepalanya.

Arina memegang kepalanya sambil meringis pelan. Ia mencoba mengambil gelas yang ada di samping Brankar nya.

Prangg

"S-sakit..." Lirih Arina setelah menjatuhkan gelas tersebut membuat yang lain terkejut. Mereka fikir Arina mulai melupakan kejadian waktu itu.

"Bang Anton, Asa, tolongin Rina...shhh.." lirihnya memukul kepalanya yang di cegah Angkasa.

Angkasa menarik Arina ke dalam pelukannya, membuat Arina memberontak "JAUHIN GUE ELFANO!" Teriaknya.

Angkasa mengeraskan rahangnya "awas lo Elfano!" Angkasa membatin.

"Arina, ini gue Angkasa sama yang lain. Kita selalu ada buat lo. Maaf kita semua terlambat nolongin lo" ucap Angkasa dengan lembut di samping telinga Arina.

SKLIRÓS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang